Duta Karantina, Perlukah?

Sejak pandemi melanda banyak hal yang berubah, Ada berbagai hal kebiasaan baru yang perlu kita lakukan, seperti harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat kapan pun dan di mana pun. Kegiatan kita sehari-hari juga menjadi jauh lebih terbatas. Kita jadi tidak sebebas dulu saat hendak bepergian, terutama ke luar negeri. Pemerintah resmi mengubah aturan karantina bagi orang yang masuk ke Indonesia. Penerima vaksin dengan dosis lengkap boleh hanya karantina 3 hari, sisanya wajib 5 hari. Aturan terbaru itu ada di Addendum Surat Edaran Nomor 20/2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional pada Masa Pandemi Covid-19.

 

Aturan baru ini diterbitkan Satgas Covid-19 pada 2 November 2021. Seluruh WNI/WNA yang masuk ke Indonesia wajib menjalani tes ulang RT PCR dan menjalani karantina. Lalu apa yang terjadi jika seorang public figure melanggar aturan tersebut? Apalagi jika dijadikan sebagai duta karantina? Sayangnya, saya tidak setuju. Bagi saya, tidak perlu ada duta karantina jika ada banyak orang yang berusaha "mati-matian" mengkampanyekan gaya hidup sehat dan cara terhindar dari penyakit yang cepat menular, terutama covid-19.

 

Dari kejadian ini saya mendapat pelajaran bahwa orang-orang terkenal juga bisa membuat kesalahan, termasuk kesalahan besar. Inilah bukti bahwa kita tidak bisa meniru perbuatan orang terkenal seluruhnya. Itu semua tergantung pada variasi-variasi sifat yang ada di diri masing-masing. kita terlalu berharap bahwa orang terkenal bisa bersikap seperti yang kita harapkan. Tapi, apa buktinya? Kita hanya akan kecewa.

 

Boleh saja menjadi fans dari orang terkenal yang pernah melakukan kesalahan besar sampai berbuat kriminal. Tapi, sebagai orang dewasa, kita tidak boleh melakukan perbuatan buruk. Adapun alasan orang mengidolakan orang terkenal yang pernah berbuat kesalahan adalah karya-karya yang menghibur dan mungkin tahu sisi baik dari public figure tersebut.

 

Inilah bukti bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki karakter dan sifat yang sangat kompleks. Anda yang merupakan fans dari artis yang pernah berbuat dosa tapi tidak meniru perbuatan dosa dia adalah orang dewasa sejati. Meskipun tidak ada manusia yang sempurna, tetaplah berusaha untuk menjadi manusia "sempurna".

 

Hindun Suaidah Dini Nasution

Mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023