duka bencana di tengah tengah pandemi

Duka bencana di tengah tengah pandemi
Pada tahun 2020, tepatnya pada tanggal 2 maret 2020 presiden Jokowi dodo mengumumkan kasus covid 19 pertama kali di Indonesia, bukan hanya di Indonesia tapi di seluruh dunia . ini merupakan becana untuk seluruh dunia karena seluruh manusia di dunia harus memulai aktivitas dengan peraturan yang baru, misalnya memakai masker tiap kali keluar rumah, mencuci tangan setelah melakukan aktivitas, menjaga jarak dengan orang orang, semua orang harus memulai adaptasi seperti itu.
Tetapi bukan hanya bencana virrus saja, musibah gempa bumi, longsor, banjir, dan lainnya menjadi ujian berat bagi pemerintah pusat maupun daerah. Dari berbagai bencan ini bisa kita lihat bagaimana kesiapan otoritas terkait dengan menangani bencana. Apalagi jika melihat banyaknya korban jiwa dari bencana alam di sejumlah wilayah dan juga melihat seberapa banyak yang meninggal karena corona.
Badan nasional penanggulan bencana (BNPB) mencatat, angka korban jiwa akibat gempa bumi di mamuju dan majene, Sulawesi barat, mencapai 73 orang. Adapun banjir di Kalimantan selatan menelan korban jiwa lima orang. Di kota manodo Sulawesi utara, banjir dan longsor mengakibatkan lima orang tewas, satu masih hilang, dan sekitar 500 jiwa terpaksa mengungsi. Beberapa pekan sebelumnya di sumedang, jawa barat, longsor di daerah pemukiman di kecamatan cimanggung mengakibatkan 29 orang tewas dan 11 orang lainnya masih hilang.
Dan masih banyak lagi bencana bencana lain yang memakan banyak korban jiwa. Lalu bagaimana seharusnya penanganan bencana yang saat ini terjadi? Dalam jangka pendek, tentu yang diperlukan adalah penanganan korban secepatnya dengan mengerahkan bantuan yang diperlukan. Pastikan kebutuhan dasar pengungsi da warga terdampak lainnya terpenuhi. Harus diperhatikan juga penanganan korban di wilayah pengungsian tetap menerapkan protokol Kesehatan covid 19kendati ini tidak mudah dilakukan.

Tazkia aulia rahmah
Mahasiswa KPI UIN
Sunan gunung djati bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023