Tidak ada yang menyangka bahwa sesungguhnya ada bencana di depan mata. Bencana itu antara tampak-tidak tampak, dekat maupun jauh. Seringkali bencana dianggap sebagai suatu kejadian yang berdampak besar dan jelas membawa duka lara. Namun tidak banyak yang menyadari bahwa bencana dapat muncul dikarenakan suatu sebab tertentu.
Di wilayah lain, katakanlah negara A. Karena terjadi konflik perebutan wilayah kekuasaan, terjadilah peperangan yang memakan banyak korban jiwa. Warga tak bersalah terkena dampaknya. Perempuan dan anak-anak sebagai pemeran keberlangsungan peradaban negara mengalami kerugian. Ini menjelaskan bahwa sebenarnya ada bencana di depan mata kita, namun lokasinya berada di wilayah lain.
Meski berbagai konflik maupun insiden terjadi di wilayah lain, informasi berisi pesan duka meluas ke berbagai belahan dunia melalui internet. Inilah yang dimaksud dengan bencana di depan mata. Lantas apakah bencana sosial ini tidak dapat terhentikan, semisal bencana alam seperti angin topan atau tsunami?
Manusia memiliki pengalaman masa lalu yang disebut juga dengan sejarah. Pada perjalanannya, dilakukan pertemuan pemimpin wilayah, mendiskusikan dan membuat keputusan yang disetujui semua pihak. Barangkali hal-hal seperti ini dijadikan pertimbangan untuk mencegah terjadinya 'bencana sosial'.
Alivva Rahmani
Mahasiswi KPI 3/A UIN SGD Bandung
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Beri komentar secara sopan