Awas Ga Sadar Lakukan Cyberbullying


Seseorang dapat dengan mudahnya mengeskpresikan apapun di media sosial. Mengirim pesan dapat dikirim hanya dengan hitungan detik dan informasi dapat dengan mudahnya tersebar kemana-mana. Namun seluruh kemudahan perolehan informasi dan menulis apapun di media sosial memiliki sisi negatif yang salah satunya adalah cyberbullying. Cyberbullying adalah perilaku berulang yang ditunjukkan untuk menakuti, mengintimidasi, mempermalukan seseorang yang menjadi sasarannya secara online. Bentuknya bisa berupa pesan instan, pesan teks, email, dan jaringan sosial.

Cyberbullying memberikan dampak buruk kepada korbannya. Korban bisa mengalami depresi, stress, hingga trauma. Bisa jadi korban ini mengalami rasa takut yang berkepanjangan, tentu saja ini semua akan mempengaruhi stimulasi kekebalan tubuh seseorang sehingga korban akan menjadi lebih mudah terkena penyakit. Korban yang mengalami cyberbullying diharapkan mampu bersikap terbuka kepada orang lain, sebab jika terus didiamkan akan menjadikan pelaku cyberbullying akan terus melakukan intimidasi dan lain-lain.

Cyberbullying sama juga dengan cybercrime, sebab sama-sama merugikan dan menyebabkan rasa terancam bagi korban dengan verbal ataupun sedikit kekerasan fisik didalam pemanfaatan jaringan telematika. Hal ini menjadi masalah yang penting bagi kita semua yang terbukti hingga Cyberbullying diatur dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
 
Contoh kasus cyberbullying yang kerap ditemukan di media sosial adalah menghina di kolom komentar postingan seseorang. Orang-orang yang menghina ini meninggalkan pesan kepada komunikan lalu pergi meninggalkan pesan, namun bagi komunikan komentar-komentar ini dapat menyebabkan depresi bagi dirinya. Jadi korban dari cyberbullying ini tidak mengenal umur dan profesi, anak-anak hingga orang dewasa dapat mengalami dampak cyberbullying.

Mungkin banyak dari kita yang mungkin tidak sadar melakukan cyberbullying, seperti mencaci-maki postingan orang lain, menyakiti perasaan orang lain. oleh karena itu, alangkah baiknya kita lebih hati-hati lagi dalam berkomentar. Mementingkan ego sendiri dan tidak memperhatikan perasaan orang lain adalah sebab cyberbullying masih terus ada hingga saat ini. Mulailah memberi pesan dengan kata-kata yang baik, jangan sampai permasalahan ini menimpa diri kita hingga orang-orang terdekat. Jadi mulailah dari sendiri, bukan orang lain.

Ahmad Zaydan
Mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023