Siksa Berbungkus Nikmat

Dakwahpos.com, Bandung- DKM Manba'ul Huda mengadakan kegiatan salat jum'at, Jum'at (29/10/2021). Kegiatan yang dilakukan pada saat salat jum'at salah satunya adalah berkhutbah, khutbah yang diisi oleh Bapak Ustadz Apad Ruslan ini bertemakan Siksa Berbungkus Nikmat.

Dalam khutbahnya, ustadz Apad Ruslan mengatakan bahwasannya "Ada orang yang dipermudah hidupnya oleh Allah SWT didunia, pangkat, jabatan, status sosial serta harta dimudahkan merupakan kasih sayang dari Allah SWT kalau orang tersebut ada dalam ketaatan tapi belum tentu itu merupakan sebagai kasih sayang dari Allah SWT jika orang tersebut ada dalam kemaksiatan, itu merupakan siksaan yang dibungkus nikmat yang disebut istidroj. Dalam Q.S. Az-Zukhruf ayat 32 Allah berfirman yang artinya "Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kamilah yang menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat memanfaatkan sebagian yang lain."

Semua harta didunia ini Allah SWT yang mengatur, dan Allah melebihkan harta sebagian orang bukan untuk bersombong diri atau berbangga diri melainkan untuk saling bantu-membantu karena fitrahnya manusia merupakan makhluk sosial, agar manusia bisa saling bantu-membantu maka Allah membeda-bedakan status sosial tiap manusia.

"Orang yang dilebihkan rezekinya oleh Allah SWT tapi tidak mendapatkan rahmatnya lebih baik dalam menjalani kehidupan ini walaupun hartanya tidak dilebihkan, apalagi jika dilebihkan hartanya dan juga mendapatkan rahmat dari Allah SWT" ujarnya.

Ustadz Apad Ruslan memberikan contoh bahwasannya para sahabat yang dijuluki 10 orang yang pasti masuk surga diantaranya Abu Bakar, Umar Ibn Khatab, Utsman Bin Affan, Ali Bin Abu Thalib, Abdurrahman Bin Auf, Thalhah Bin Ubaidillah, Saad, Sa'id banyak yang dilebihkan oleh Allah SWT dalam masalah harta dan diberikan rahmat oleh Allah karena kekayaan mereka tidak dipakai untuk memperkaya diri tapi untuk mendukung dakwah Nabi Muhammad SAW.

"Segala sesuatu yang diberikan oleh Allah SWT belum tentu itu baik, tergantung kita menyikapinya dan mempergunakannya untuk apa, ketika kita menggunakan untuk hal yang baik maka itu rahmat dari Allah tapi ketika kita menggunakannya untuk keburukan bahkan kemaksiatan maka itu merupakan istidroj, itu merupakan siksaan berbungkus kenikmatan" balasnya.

Maka dari itu, segala sesuatu kembali kepada diri kita masing-masing dipergunakan untuk apa nikmat yang Allah berikan, apakah kebaikan atau keburukan. Ketika kita menginginkan sesuatu oleh Allah diberi maka Allah percaya tapi jika Allah tidak memberi maka kita harus husnudzon kepada Allah karena jika kita diberi takutnya kita akan celaka, karena cara Allah memberi kadang berbuah manis dan kadang tidak.

 

Nama : Faiz Naufal Habiburohman

Mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023