Kultum Masjid Ikomah, Ustadz Kustana Ajak Semua Ingat Kematian

Kultum Masjid Ikomah, Ustadz Kustana Ajak Semua Ingat Kematian
Minggu, 24 Oktober 2021 19.50 WIB

Dakwahpos.com– Bandung, Masjid Ikomah yang di dirikan tahun 1968 ini merupakan  masjid yang digunakan oleh mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung untuk melakukan berbagai kegiatan keagamaan. Selain itu, masjid ini selalu rutin mengadakan kajian islami seperti kultum, khutbah, kajian kitab kuning, dan lain sebagainya yang disiarkan langsung melalui akun YouTube Masjid Ikomah itu sendiri.

Di episode kultum ke-155 yang bertema mengingat kematian, tentunya sangat menjadi cambuk bagi kita semua sebagai manusia. Sebelum memulai kultumnya Ustadz Kustana M.Si menukil perkataan ulama yaitu "menyendiri itu lebih baik, dari pada duduk dalam majlis yang menjauhkan diri dari Allah SWT. Tetapi, berkumpul dengan orang-orang baik itu lebih baik daripada menyendiri."

Berbicara tentang kematian merupakan tema yang mungkin kurang menyenangkan bagi siapapun yang mendengarnya. Pasalnya, tak sedikit orang takut akan kematian padahal hal itu benar-benar akan terjadi kepada kita semua. Kematian juga merupakan bukti nyata Allah kepada kita, bahwasannya kita semua yang bernyawa pasti akan merasakan kematian.

"Aktsiru dzikro hadzimil ladzat, fa innahu yumahissul qulub wa yujahidu fid dunya. Perbanyaklah sesuatu yang dapat menghancurkan seluruh kenikmatan tiada lain adalah kematian. Karena kata Nabi Muhammad SAW dengan media ini bisa membersihkan hati dan menjadikan manusia zuhud," ujar Ustadz Kustana M.Si dalam kultumnya.

Terkadang kita sebagai insan berusaha acuh dengan hal-hal yang mengingat kepada kematian. Karena kata Sayyidina Ali bin Abi Thalib hakikatnya manusia itu sedang tidur dan akan sadar tentang kebaikan itu ketika kita mati. Oleh karena itu, bagaimana cara kita untuk menghindari mindset rasa takut terhadap kematian tersebut.

Ustadz Kustana menyampaikan juga dalam kultumnya, "disebutkan oleh ulama besar Abu Laits As-Samarqandi bahwasanya siapa orang yang terbangun dari tidurnya maka hendaklah memperhatikan empat hal : qona'ah, mengurus persoalan akhirat dengan sungguh-sungguh, mengurus persoalan agama dengan ilmu, dan ketika berurusan dengan banyak orang maka gunakanlah model nasihat."

Cepat atau lambat kematian tidak pasti akan terjadi, juga tak pandang usia. Mau yang muda ataupun tua pasti akan merasakan kematian. Tugas kita hanyalah berusaha menanam amal kebaikan agar kita dapat memanennya di akhirat nanti.

Cukuplah kematian sebagai nasihat. Semoga kita semua dimatikan oleh Allah SWT dalam keadaan husnul khatimah dan kita semua bisa dikumpulkan di surga-Nya nanti. Aamiin.

Reporter : Nadiya Nadha Fakhira-KPI 3C
Mahasiswi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023