Keberkahan di Bulan Rajab

Dakwahpos.com, Bandung - Masjid Ikomah UIN Sunan Gunung Djati Bandung mengadakan Kuliah Tujuh Menit (Kultum) pada Rabu, (3/3/21) dengan tema "Makna Rajab" yang disampaikan oleh Ustadz Dr. H. Cecep Anwar, M.Ag. sekretaris jurusan Pendidikan Agama Islam di UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
 
Para ulama memberikan penafsiran termasuk mengelaborasi makna Rojab dari aspek semantik ya bahwa kata Rojab ini merupakan sebuah kata yang terangkai dari tiga huruf yaitu huruf Ro Jim dan Ba. Misalkan yang ditemukan dalam kitab Durrotun Nasihin yang sering dikaji oleh para santri di pondok pesantren. Makna huruf Ro adalah Rohmatullah, Rahmat Allah, kasih sayang Allah. Huruf Jim artinya jumhul abdi, artinya dosa manusia, dosa hamba. Dan huruf Ba, artinya Birullah, kebaikan dari Allah SWT.
 
Jadi seakan-akan dengan rahmat Allah dan kebaikan dari Allah maka dosa manusia kesalahan manusia akan terhimpit akan terhapuskan jelas bagi mereka yang melaksanakan banyak kebaikan banyak amal ibadah di bulan Rojab. Bulan Rojab salah satu ashurulkulum, bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT.  Rahmatullah artinya kasih sayang Allah SWT. akan diberikan kepada siapa? Dalam Alquran dijelaskan Ø¥ِÙ†َّ رَØ­ْÙ…َتَ اللَّÙ‡ِ Ù‚َرِيبٌ Ù…ِÙ†َ الْÙ…ُØ­ْسِÙ†ِينَ sesungguhnya rahmat Allah kasih/sayang Allah sangat dekat kepada orang-orang Muhsinin (kepada orang-orang yang menjalankan Ihsan dalam kehidupannya).
 
Ihsan itu sendiri mananya banyak diantaranya adalah Anta'budallaha kaannaka taroohu, fain lam taroohu fainnallah yarooka, engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat Allah maka apabila engkau tidak bisa melihat Allah, yakinlah bahwa Allah melihat kita. Ini memberi isyarat kepada kita bahwa pelaksanaan ibadah ataupun aktivitas apapun yang dilakukan harus dilaksanakan secara optimal, secara maksimal, penuh dengan kesungguhan baik yang sifatnya hablum minallah maupun habluminannas. Baik ketika berada di dalam masjid, melaksanakan ibadah-ibadah, ritual, maupun diluar masjid. Ibadah-ibadah sosial, misalkan harus kaannaka taroohu, atau kinerja apapun dilaksanakan secara maksimal secara optimal. Nanti kalau orang kalau kita sudah melaksanakan amal ibadah secara maksimal secara optimal, dengan sendirinya orang tersebut termasuk kita akan mendapatkan rohmatullah kasih sayang dari Allah SWT.
 
Secara teologis memang mungkin masih abstrak rahmat Allah bagi kita. Tapi secara sosiologis, ketika orang melaksanakan kinerjanya dengan baik, baik tadi habluminallah maupun habluminannas maka dia akan mendapatkan keuntungan-keuntungan, mendapatkan manfaat-manfaat, mendapatkan reward, dan sebagainya sebagai penjelmaan dari Rahmatullah. Seorang pegawai seorang aparatur negara dan sebagainya melaksanakan kerja dengan kinerja yang baik yang maksimal, sesuai dengan ketentuan-ketentuannya, maka secara teologis Insyaallah dan pasti dia dapat rahmat Allah kasih sayang Allah dalam bentuk pahala yang besar ajrun adzim dari Allah SWT.

Secara sosiologis, bisa jadi mendapatkan penilaian dari atasannya, dari pimpinannya, dari lembaganya, dan akan mendapatkan keuntungan reward, bonus. gaji yang besar dan lain sebagainya. Itu penjelmaan Rahmatullah dalam bahasa yang lebih operasional, yang lebih konkret lagi. Inna rahmatallahi qoribun Minal Muslimin, ada huruf ba diujungnya ba itu birullah, kebaikan dari Allah. Kebaikan dari Allah, Birullah akan diperoleh manakala orang melaksanakan al-birru juga Jadi, Al biru-birullah diraih dengan al-birru dari manusia. Birullah akan diraih dengan birrul Abdi, kebaikan perilaku hamba. Bagaimana bentuk Birrulabdi kebaikan hamba, kebaikan manusia untuk meraih birullah itu? Al-qur'an Misalkan surat al-baqarah 177 mengatakan, intinya bahwa orang yang akan mendapatkan bir itu kebaikan dari Allah itu adalah man amana Billahi wa Jamil akhir, orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir, yang beriman kepada malaikat beriman kepada nabi sebagai bentuk ibadah qolbiyah yang dikonkritkan dibuktikan dengan ibadah jasadiyah. Ibadah yang lebih kompleks lagi mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan memberikan sebagian harta yang dicintainya kepada kerabat, kepada orang-orang miskin, kepada anak-anak yatim. Wal mufuna bi ahdihim, menunaikan janji artinya menjaga hubungan relasi hubungan, sosiologis, dengan sebaik-baiknya.
 
Manakah orang mengerjakan berbagai macam kebaikan tadi, maka dengan birrul Abdi orang akan mendapatkan birullah, kebaikan dari Allah yang bentuknya pun beragam kebaikan dari Allah. Maka dalam bahasa Syekh Ibnu Athaillah dikatakan, berbagai macam amal perbuatan hamba itu beragam bentuknya. Kenapa? Karena pemberian Allah. kebaikan Allah, anugerah Allah pun beragam kepada manusia. Kita diberi kesehatan, diberi nikmat yang banyak, diberi umur panjang, diberi jabatan, diberi anak turunan yang shaleh dan sebaiknya. Itu birullah, kebaikan dari Allah yang kita raih karena kita melaksanakan berbagai macam kebaikan yang beragam. Salatnya ada yang wajib, ada yang sunat. Puasanya wajib dan sunat. Shodaqohnya wajib dan sunat, dan lain sebagainya. Ketika orang mendapatkan Rahmatullah dan birullah maka ditengah-tengahnya ada jurmul abdi, dosa dia akan terhimpit, akan terhapuskan, akan dihapuskan oleh Allah SWT terutama dan termasuk di bulan Rojab.
 
Terakhir Ustad Dr. Cecep Anwar, M.Ag menyampaikan doa, semoga kita semuanya di bulan Rojab ini diberikan kekuatan dan kesabaran untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas amal ibadah kita kepada Allah dan mudah-mudahan sesuai dengan doa kita. Kita diberikan barokah Di bulan Rajab dan bulan Sya'ban nanti dan mudah-mudahan kita bisa sampai kepada bulan suci Romadhon dalam keadaan sehat dalam keadaan diberikan perlindungan oleh Allah SWT.

Reporter: Yulia Rahma Kamila, Mahasiswi KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023