Istighfar Dan Penyempurnanya

Dakwahpos.com, Bandung – Masjid Ikomah UIN Sunan Gunung Djati Bandung sampaikan  khutbah Jumat dengan judul " Istighfar dan Penyempurnanya ", Minggu (24/10/21). Kegiatan  tersebut diselenggarakan pada hari Kamis ( 16/09/21 ), dan disampaikan oleh khotib yang merupakan salah seorang dosen dikampus UIN Bandung bernama Drs. H. Bukhori, SS., M.Ag.

Pada pembukaan khutbah, penceramah mengingatkan kepada para jamaah, bahwa ketika bertambah usia maka bertambah pula ketakwaan dalam diri, serta senantiasa untuk terus mengoreksi kualitas ketaatan diri dengan menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

Drs. H. Bukhori, SS., M.Ag menyampaikan pemahamannya mengenai isi dari khutbah tersebut. Pada kesempatan itu beliau menceritakan sebuah kisah yang menimpa seorang ulama besar, dimana kisah ini telah diceritakan sebelumnya oleh dosen beliau lalu diangkat dan disampaikan kembali kepada jamaah yang hadir karena dianggap sangat penting untuk direnungi.

" Pada kesempatan ini saya sebagai khotib ingin mengawali khutbah dengan satu kisah yang sangat menarik. Kisah yang menimpa seorang ulama besar yaitu Imam Ahmad bin Hambal seorang pendiri mazhab Hambali dalam fiqih. Kisah ini sejatinya pernah disampaikan oleh dosen saya di sini ketika kultum tetapi saya mengangkat kembali, menyinggung kembali kisah ini karena penting sekali untuk kita sama-sama renungi " jelasnya.

Dalam isi ceramahnya, khotib menyampaikan bukti dari dahsyatnya sebuah dzikir istighfar, yang diambil dari kisah Imam Ahmad bin Hambal ketika menjadi seorang musafir kemudian bertemu dengan sosok pedagang roti yang senantiasa berdzikir istighfar sehingga ia dapat merasakan keuntungan dari dzikir tersebut. Yang mana segala sesuatu yang ia inginkan senantiasa Allah kabulkan. Dari kisah ini khotib mengharapkan agar para jamaah nya agar mampu mengambil hikmah pelajaran atas disetiap penyampaiannya.

Disamping isi khutbah yang membahas keutamaan sebuah istighfar, salah seorang dosen dikampus UIN selaku khotib juga menyampaikan tentang perbuatan dosa yang dapat menggugurkan amal kebaikan dan cara mengugurkan dosa tersebut tidak hanya dengan mengucap istighfar saja melainkan dengan sungguh-sungguh memohon ampun melalui taubat kepada Allah SWT. Diantara perbuatan dosa tersebut yaitu hasud, ria, dan mengambil hak orang lain tanpa kita sadari umpamanya.

Lebih lanjut Drs. H. Bukhori, SS., M.Ag  diakhir penyampaian khutbah beliau  mengajak para jamaah nya agar senantiasa membiasakan diri untuk selalu beristighfar dengan penuh keyakinan dan kesadaran.

" Maka layak bagi kita untuk selalu membiasakan beristigfar.  Karena istighfar memiliki arti memohon ampun atau memohon maaf karena mau atau tidak kita ini pasti memiliki banyak kesalahan . Adapun ungkapannya bisa memakai bahasa apa saja jika kiranya bahasa Arab pun harus dengan penuh kesadaran bukan hanya ungkapan astaghfirullahaladzim tanpa makna dengan ketulusan" pungkasnya.


Reporter : Indah Nurhayati / KPI 3B
Mahasiswi KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023