Doa Rasul Kepada Abu Hurairah

Dakwahpos.com, Bandung- Masjid Ikomah UIN Sunan gunung djati mempunyai program kultum setelah sholat yang salah satu tujuan adanya kegiatan tersebut ialah unuk menggali hikmah yang berada dalam Al-Quran dan hadits.
Pada tanggal 29 September 2021, Ustadz Dr.H Reza Pahlevi Delimunthe, Lc., M.Ag Dosen fakultas ushuluddin UIN Sunangunung djati Bandung membawakan materi yang berjudul "Doa Rasul Kepada Abu Huaira" Abdurrahman bin Shakhr Al-Azdi, yang lebih dikenal dengan panggilan Abu Huraira. Beliau merupakan seorang sahabat Nabi yang terkenal dan merupakan periwayat hadits yang paling banyak.

Pada tahun ke-7 Hijriyah ini artinya Abu hurairoh itu hanya mu'asyaroh dengan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tiga tahun tetapi dicatat di dalam sejarah bahwa Abu Hurairah meriwayatkan hadits paling banyak dari semua sahabat yang lain. hampir 5000 lebih hadits yang beliau hafal, Abu Hurairah masuk Islam diumur 26 tahun dengan kejadian saat itu abu hurairoh mendaftar menjadi ahli shuffah.

Ahli Sufi itu kalau dalam bahasa kita hari ini adalah jadi pengabdi mesjid takmir masjid, bahkan Abu Hurairah itu dicatat di dalam beberapa riwayat dia makan dari pemberian orang-orang yang datang di mesjid namun dia bersumpah dan berbaiat kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam untuk menjadi anshorussunnah maka diawal-awal dia masuk islam dia mencoba menghafal Alquran dan menghafal hadits dan dia mudah sekali Lupa, maka lupa terhadap hadits ini dia laporkan kepada Rasulullah untuk meminta doa dan doa tersebut adalah "Ya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam inni asmau' min'ka haditsan katsiron kata Abu Huraira Ya Rasululla saya ini mendengar banyak hadits dari anda "fa amsahu" lalu aku mudah lupa jadi kata Rasulullah kalau mau hafalannya bagus ambil sorban atau hambil sarung mu lalu dia bentangkan sarungnya kemudian Rasulullah menaruh sesuatu di sarungnya lalu ambil katanya jadi seperti jimat jadinya lalu dia ambil maka setelah itu abu huroiroh tidak pernah lupa lagi sebagaimana saya sampaikan tadi dia menghafal hadits 5000-an dalam jangka 23 tahun.

Yang pertama yang harus kita lihat dari hadits ini keikhlasan ketulusan hati si peminta doa dari terkadang kita meminta doa kepada orang kita tidak tulus bahkan kadang kita mempertanyakan nya kan Apakah orang yang saya minta doa ini mau mendoakan saya apakah doanya terkabul pertanyaan-pertanyaan seperti ini ini mencederai ketulusan dari doa itu sendiri yang kedua doa ini diminta oleh seorang yang tulus kepada orang yang sangat Soleh, makanya penting kriteria soleh itu menjadi target kita meminta doa meminta doa Lalu ada ada alat atau ada sarana yang diambil oleh Rasulullah sebagai doa beberapa ulama mengatakan yang diambil oleh Rasulullah itu ada benda apa gitu lalu ditaruh di dalam minyak jadi seolah-olah wasilah yang diijazahkan oleh Rasulullah SAW berupa sarung dan ada benda yang diikatkan kedalamnya ini menjadi sebuah pertanda betapa hikmah atau Karomah yang dimiliki atau mukjizat yang dimiliki oleh seorang nabi atau Karomah yang dimiliki oleh seorang yang Saleh itu sangat manjur.

Ustadz Dr.H Reza Pahlevi Delimunthe, Lc., M.Ag juga berpesan "Abu hurairoh telah membuktikan itu dan kita ini sangat layak untuk menirunya kalau kita menjadi orang yang ingin meminta doa maka lakukanlah seperti yang dilakukan oleh Abu hurairoh kemudian kalau kita sebagai orang yang dimintai doa maka lakukanlah seperti yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mudah-mudahan kita bisa mengambil pelajaran dari doa yang disampaikan oleh Rasulullah yang diminta oleh Abu hurairoh". Minggu (25/10/2021) 

Reporter: Hilwa Sayyidatul Afifah
Mahasiswi KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023