Dekati Allah dan Jauhi Larangannya

Dakwahpos.com-Bandung, Mereka tidak mau masuk ke Palestina dan tidak mau minta ampun pada Allah. Kalau mereka mau mengikuti perintah Allah tersebut, niscaya Allah akan menambahkan berbagai nikmat-Nya kepada mereka. Mereka mengganti firman Allah dengan kalimat-kalimat yang sesuai dengan keinginan dan syahwat mereka. Sebab itu Allah turunkan siksaan-Nya dari langit sebagai akibat dari kefasikan (kedurhakaan) yang mereka lakukan.

Sungguh Bani Israel itu memiliki sifat kekanak-kanakan. Ketika mereka kehabisan air, mereka meminta minuman kepada Musa. Lalu, Musa memintanya kepada Allah. Allah perintahkan Musa untuk memukulkan tongkatnya ke sebuah batu besar. Maka batu itu mengeluarkan air sebanyak 12 mata air, sesuai dengan jumlah kelompok mereka, agar setiap kelompok mendapatkan satu mata air.

Mereka juga bosan memakan makanan dari surga dan meminta Musa untuk memintakan kepada Allah agar diberikan makanan hasil panen bumi seperti, sayur-sayuran, mentimun, bawang putih, kacang adas dan bawang merah. Musa pun marah dan berkata: Apakah kalian menukar makanan yang terbaik dari surga dengan jenis makanan rendahan hasil bumi? Silahkan kalian pulang ke Mesir, nanti kalian akan mendapatkan apa yang kalian 
mau.

Akibat dosa dan kejumudan tersebut, Allah timpakan kepada mereka kehinaan dan kemiskinan dan mereka mendapat kemurkaan dari Allah. Semua itu akibat mereka kafir pada ayat-ayat Allah, tidak mau menjadikannya sebagai petunjuk hidup (hidayah) dan bahkan membunuh para nabi, mendurhakai mereka dan berbuat melampaui batas hukum-hukum Allah.

Sesungguhnya Allah kuasa memancarkan air dari batu, tanpa dipukul dengan tongkat lebih dahulu, tetapi Allah hendak memperlihatkan kepada hamba-Nya hubungan sebab dengan akibat. 

Apabila mereka menginginkan sesuatu harus berusaha dan bekerja untuk mendapatkannya sesuai proses hubungan antara sebab dan akibat. Allah telah menyediakan rezeki untuk setiap makhluk-Nya yang hidup di bumi ini, tetapi rezeki itu tidak datang sendiri, melainkan harus diusahakan, dan harus ditempuh cara-caranya.

 Siapa yang malas berusaha tentu tidak akan mendapatkan rezeki yang diperlukan.Di samping itu Allah telah menciptakan manusia mempunyai pikiran dan perasaan yang terbatas, sehingga dia hanya dapat memahami yang berada dalam daerah jangkauan indera, pikiran, dan perasaannya.

 Apabila dia melihat adanya sesuatu yang berada di luar kemampuannya, dia berusaha untuk mengembalikan persoalannya kepada yang telah diketahuinya. Bila dia tidak dapat memahaminya sama sekali, dia menjadi bingung, apalagi hal itu terjadi di hadapannya berulang kali.

Maka Allah memperlihatkan mukjizat melalui para nabi sesuai dengan keadaan umat pada masa nabi itu. Allah menyuruh mereka makan dan minum dari rezeki yang telah dilimpahkan kepada mereka, dan mereka dilarang untuk berbuat kezaliman.

Satu aya Allah itu menyatakan jangan engkau menyangka bahwa Allah lalai akan orang yang dzholin. Ciri-ciri perbedaan umat bani Israil dan umat Nabi Muhammad ketika mereka berbuat kesalahan di bayar kontan atas dosa nya dan umat Nabi Muhammad itu mereka berbuat salah di teguranya tidak secara kontan, namun di tegurnya ketika lalai.

Reporter : Fadhila alvinia 
Mahasiswi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023