Bulan Safar Bukan Bulan Sial

Dakwahpos.com, Bandung- DKM Ikomah UIN Sunan Gunung Djati Bandung mengadakan kegiatan rutin yaitu kultum masjid Ikomah. Kultum masjid Ikomah pada episode kali ini membahas tentang "Bulan Safar Bukan Bulan Sial" yang diisi oleh Ustadz Babay Suhaemi, M.Ag.

Bulan Safar merupakan bulan kedua dalam penanggalan Islam atau kelender Hijriyah. secara historikal tahun Hijriyah yang dipergunakan oleh seluruh umat Islam sampai sekarang ini dimulai ditetapkan tanggal satu Hijriah itu di masa Khalifah Umar bin Khattab.

Ustadz Babay Suhaemi mengungkapkan. Bulan Safar artinya kosong menurut salah seorang ulama tafsir Ibnu Katsir. Selain itu, bulan Shafar juga dianggap sebagai bulan sial dan selalu dikaitkan dengan musibah.

"Masyarakat Arab pada saat itu ketika datang bulan Safar mereka sering mengosongkan rumahnya dengan keperluan entah itu untuk berperang, berdagang, musafir dan lain sebagainya. dan ironisnya pada saat itu masyarakat Jahiliyah pada umumnya menyikapi bulan Safar itu adalah bulan sial" ujarnya.

Menurut dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung berpendapat, saat ini masih ada masyarakat yang memaknai bulan Safar seperti orang-orang Jahiliyah yaitu menganggap bulan Safar sebagai bulan sial. Padahal kita tahu bulan Safar  itu sama seperti bulan-bulan yang lain. Kalaupun ada musibah yang  terjadi di bulan Safar itu adalah ketentuan dari Allah SWT. Bukan semata-mata dikaitkan dengan bulan Safar.

Jangan menganggap bulan Safar itu bulan sial. Anggapan seperti itu sangatlah tidak berdasar. Dilihat dalam sejarah Nabi Muhammad SAW menikah dengan sayyidatuna Khodijah binti Khuwailid itu terjadi di bulan Shafar juga ketika beliau menikahkan Sayyidatuna Fatimah dengan Sayyidina Ali RA itu pun juga bulan Safar. Bahkan ketika hijrahnya, Nabi Muhammad dari Mekah ke Madinah itu pun terjadi di bulan Safar.

"Jangan sampai kita menganggap ataupun kitapun harus meluruskan kepada masyarakat awam." Ungkapnya.

"Yakini bulan Shafar bukan bulan sial, tapi bulan Shafar adalah anugerah dari Allah dimana  kita harus meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kehadirat Allah SWT." Pungkasnya lagi.


Reporter : Ike Srilopita Nurdianti, Mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023