Ambil Nilai Hijrah untuk Hidup Baik

Dakwahpos.com, Bandung  – Mesjid Al-Ikhlas Melaksanakan Khutbah Jum'at. Kegiatan yang diisi dengan ceramah  Ustadz hapipuddin siregar.S.Pd. ini mengangkat tema "Mengambil Nilai Hijrah untuk Hidup Baik."

Dalam khutbah ustadz hapipuddin siregar  mengungkapkan bahwa nabi ibrahim menentang tunduk pada ayahnya yang meminta untuk menyembah berhala, melainkan nabi ibrahim lebih memilih agama allah swt. Ini adalah suatu hijrah meninggalkan jalan yang bertolak atas jalan allah menuju jalan yang lurus yang memang di ridhoi oleh allah swt.

Dalam khutbah ustadz hapipuddin siregar  juga mengungkapkan lebih lanjut lanjut mengenai hijrah  .

Mengambil Nilai Hijrah untuk Hidup Baik memang sangat penting bagi kita mengambil nilai yang bener bener menguntungka. Kalimat hijrah ini berarti pindah, lebih jelasnya berpindah dari yang awalnya melakukan sesuatu yang bertentangan dengan syariat islam menuju ajaran ajaran islam. Bisa di katakan juga orang yang melakukan hijrah adalah orang yang mendapatkan hidayah (petunjuk). 

Dalam firman allah swt yang menceritakan sejarah nabi ibrahim. Yang mana. Nabi ibrahim menentang ayahnya yang mengajak untuk menyembah berhala, bahkan lebih menentangnya, nabi ibrahim menghancurkan berhala berhala yang di buat oleh ayahnya sendiri, dan meninggalkan satu patung besar begitu saja, lalu banyak orang orang yang bertanya siapa yang menhacurkan berhala berhala-berhala ini, nabi ibrahim menjawab yang menhacurkan berhala berhala itu adalah patung yang besar itu, yaitu patung yang tidak di hancurkan oleh nabi ibrahim, sebenarnya pada masalah ini nabi ibrahim mengejek terhadap yang nyembah berhala.

Ustadz hapipuddin siregar  juga menceritakan kisah maryam dalam al-quran bahwa islam itu menentang budaya patriarki yaitu kisah maryam yang mana maryam lahir dari keluarga imron ini berdoa kepada allah agar dikaruniai anak dan pada akhirnya di kabulkan, Sangkin senangnya imron bernazar bahwa kalau aku memiliki anak maka aku akan menyerahkan dia hanya untuk menyembah allah swt. Tapi dalam sejarah ini ternyata keluarga imron menginginkan anak laki-laki tetapi yang yang lahir malah perempuan yaitu maryam, maryam di rawat oleh nabi zakaria, pada jaman itu anak laki-laki lebih di hargai ketimbang anak perempuan walaupun demikian nabi zakaria tetap menghargai anak perempuan (maryam) dan mengijinkan untuk berdoa di mesjid, dalam sejarah ini juga adalah suatu hijrah, tidak membandingkan jenis kelamin bahkan dalam al-quran juga di jelaskan bahwa setiap manusia harus menghargai  perempuan.  

Jangan pernah membandinkang satu kelamin lalu melemahkan satu kelamin lagi. Sebagaimana allah berfirman dalam surah al-hujurat ayat 13 yaitu 
"Sesungguhnya yang paling tinggi derajat diantara manusia itu adalah yang paling bertakwa, penjelasannya dalam ayat tersebut tidak di jelaskan bahwa kelamin suatu tolak ukur atas tingginya derajat melainkan yang lebih bertakwa kepada allah swt.

Dalam kesimpulan dari khutbah ustadz hapipuddin siregar ini bahwa hijrah lah ke jalan yang di ridhoi oleh allah, Tinggal kan lah ajaran ajaran yang bertolak belakang dari ajaran islam.
Dan mengambil kesimpulan dari sejarah nabi ibrahim itu adalah agar kita menyembah dan menyakini allah swt. Tidak Ada tuhan selain allah. Allah lah yang menciptakan dunia dan seisinya.
Kesimpulan dari cerita yang kedua yaitu maryam. Bahwa agama islam tidak mengajarkan bahwa menolak jika memuliakan satu jenis, karna bahwasanya tolak ukur seseorang itu di muliakan dan ditinggikan derajatnya adalah siapa yang lebih bertakwa kepada allah swt.

Reporter:
Jumadil Rahman Hasibuan 

Labuhan Batu Selatan - Sumatera Utara 
082361923394
UIN SGD Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023