Tangerang, Dakwahpos.com – Masjid Nurul Fatah KAB. Tangerang Banten tetap melaksanakan pengajian rutinan Kegiatan ini-pun dilaksanakan setiap subuh yang bertepat pada setiap hari minggu. Dihadiri oleh para jamaah yakni warga sekitar terutama para bapak-bapak serta penceramah diisi oleh Ustad Ade seorang Guru santri hafidz quran.
Meskipun masih masa pandemi, Kegiatan rutinan ini tidak mengurangi rasa antusiasme para jamaah, walaupun memiliki perbedaan jumlah jamaah pada saat sebelum adanya covid. Salah satu alasan kegiatan ini tetap dilaksankan ialah karena mulai berkurangnya angka penurunan covid, dan didaerah Tangerang sudah masuk pada tahap zona kuning. Dengan begitu kegiatanpun tetap mematuhi protokol seperti menyediakan hand sanitizer dipintu masuk, memakai masker, serta menjaga jarak pada saat penyampain ceramah.
" Pengajian mingguan ini sering kita adakan disetiap minggunya dengan durasi selama 1 jam , tujuannya untuk saling mengingatkan, mempererat persaudaraan, dan kegiatan ini menjadi wadah untuk menuntut ilmu bagi bapak-bapak serta warga sekitar dikarenakan hukumnya menuntut ilmu itu wajib." Ujar Triono salah satu anggota Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) masjid nurul fatah.
Selain diadakannya hari minggu kegiatan rutinan mingguan ini juga dilaksanakan pada hari selasa, perbedaanya yakni hari minggu membahas seputar akhlak dan pada hari selasa sehabis ishya kegiatannya ialah mengaji serta membahas seputar fiqh.
Penyampain ceramah oleh Ustadz Ade pada hari minggu inipun, cukup mengingatkan para jamaah. Beliau menyinggung bahwa kehidupan didunia ini hukumnya hanya sementara yang kekal ialah kehidupan setelah kita tiada. Beliau juga menyampainkan materi tentang ilmu fiqih, seperti menerapkan rasa keimanan dalam diri yang baik, hingga bagaimana cara bersikap yang baik antar sesama umat islam.
" Ada orang yang tidak memakai alas dan tidak mengenakan baju dan dia berlomba-lomba membuat bangunan tinggi, contohnya ialah burj khalifa. Kekayaan ataupun kesuksesan dunia tidak akan dibawa sampai akhirat. Karena semua miliknya akan Kembali kepada miliknya juga yakni allah SWT, karena itu kegiatan apapun kita di dunia harus dengan lilahita'ala." Kata ustadz Ade (26/09/21).
Repoter : Hafadlah Triananda
Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Meskipun masih masa pandemi, Kegiatan rutinan ini tidak mengurangi rasa antusiasme para jamaah, walaupun memiliki perbedaan jumlah jamaah pada saat sebelum adanya covid. Salah satu alasan kegiatan ini tetap dilaksankan ialah karena mulai berkurangnya angka penurunan covid, dan didaerah Tangerang sudah masuk pada tahap zona kuning. Dengan begitu kegiatanpun tetap mematuhi protokol seperti menyediakan hand sanitizer dipintu masuk, memakai masker, serta menjaga jarak pada saat penyampain ceramah.
" Pengajian mingguan ini sering kita adakan disetiap minggunya dengan durasi selama 1 jam , tujuannya untuk saling mengingatkan, mempererat persaudaraan, dan kegiatan ini menjadi wadah untuk menuntut ilmu bagi bapak-bapak serta warga sekitar dikarenakan hukumnya menuntut ilmu itu wajib." Ujar Triono salah satu anggota Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) masjid nurul fatah.
Selain diadakannya hari minggu kegiatan rutinan mingguan ini juga dilaksanakan pada hari selasa, perbedaanya yakni hari minggu membahas seputar akhlak dan pada hari selasa sehabis ishya kegiatannya ialah mengaji serta membahas seputar fiqh.
Penyampain ceramah oleh Ustadz Ade pada hari minggu inipun, cukup mengingatkan para jamaah. Beliau menyinggung bahwa kehidupan didunia ini hukumnya hanya sementara yang kekal ialah kehidupan setelah kita tiada. Beliau juga menyampainkan materi tentang ilmu fiqih, seperti menerapkan rasa keimanan dalam diri yang baik, hingga bagaimana cara bersikap yang baik antar sesama umat islam.
" Ada orang yang tidak memakai alas dan tidak mengenakan baju dan dia berlomba-lomba membuat bangunan tinggi, contohnya ialah burj khalifa. Kekayaan ataupun kesuksesan dunia tidak akan dibawa sampai akhirat. Karena semua miliknya akan Kembali kepada miliknya juga yakni allah SWT, karena itu kegiatan apapun kita di dunia harus dengan lilahita'ala." Kata ustadz Ade (26/09/21).
Repoter : Hafadlah Triananda
Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Beri komentar secara sopan