Majalengka, Dakwahpos.com. Masjid al-Falah tetap menjalankan shalat berjama'ah saat pandemi. Hal ini dilakukan karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Majalengka sudah berada di level dua, sehingga masyarakat diperbolehkan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.
Sebelumnya, kegiatan shalat berjama'ah di Masjid al-Falah sempat dibatasi, karena lonjakan Covid-19 yang terus meningkat. Sehingga atas anjuran pemerintah, semua kegiatan dilakukan di rumah masing-masing termasuk juga shalat berjama'ah yang sudah menjadi kegiatan rutin di Masjid al-Falah. Seiring berjalannya waktu dan semakin membaiknya keadaan, shalat berjama'ah kembali dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan tidak bersalaman.
Hanya saja kegiatan shalat berjama'ah sebelum dan setelah pandemi Covid-19 ada sedikit perbedaan yang terasa, seperti adanya rasa ketakutan dan kekhawatiran dari para masyarakat atau para jama'ah.
Pada saat sebelum pandemi Covid-19 masyarakat bisa dengan tenang dan khusyu' dalam melaksanakan shalat berjam'ah tanpa ada ketakutan dan kekhawatiran. Sedangkan pada saat ini tidak bisa dipungkiri bahwa masyarakat atau para jama'ah merasakan ketakutan dan kekhawatiran atas penyebaran Covid-19.
Meskipun demikian, menurut imam setempat Ustadz Muhammad Syarip Hidayat pandemi Covid-19 tidak menyurutkan niat dan semangat masyarakat untuk melaksanakan shalat berjama'ah.
Sebelumnya, kegiatan shalat berjama'ah di Masjid al-Falah sempat dibatasi, karena lonjakan Covid-19 yang terus meningkat. Sehingga atas anjuran pemerintah, semua kegiatan dilakukan di rumah masing-masing termasuk juga shalat berjama'ah yang sudah menjadi kegiatan rutin di Masjid al-Falah. Seiring berjalannya waktu dan semakin membaiknya keadaan, shalat berjama'ah kembali dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan tidak bersalaman.
Hanya saja kegiatan shalat berjama'ah sebelum dan setelah pandemi Covid-19 ada sedikit perbedaan yang terasa, seperti adanya rasa ketakutan dan kekhawatiran dari para masyarakat atau para jama'ah.
Pada saat sebelum pandemi Covid-19 masyarakat bisa dengan tenang dan khusyu' dalam melaksanakan shalat berjam'ah tanpa ada ketakutan dan kekhawatiran. Sedangkan pada saat ini tidak bisa dipungkiri bahwa masyarakat atau para jama'ah merasakan ketakutan dan kekhawatiran atas penyebaran Covid-19.
Meskipun demikian, menurut imam setempat Ustadz Muhammad Syarip Hidayat pandemi Covid-19 tidak menyurutkan niat dan semangat masyarakat untuk melaksanakan shalat berjama'ah.
"semuanya berjalan seperti air, para jama'ah pun mulai terbiasa hidup berdampingan dengan Covid-19. Meskipun para jama'ah masih merasakan ketakutan dan kekhawatiran tapi tidak menyurutkan niat dan semangat mereka untuk tetap melakukan shalat berjama'ah." Pungkasnya. Sabtu (25/09/2021)
Reporter: Ike Srilopita Nurdiant, KPI/3B
Reporter: Ike Srilopita Nurdiant, KPI/3B
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Beri komentar secara sopan