Garut, Dakwahpos.com – Pada tahun lalu, tepat nya Ketika kasus corona pertama kali ada. Masjid Ash – Shiddiq melakukan lockdown selama 1 bulan penuh. Tetapi, dikarenakan adanya desakan dari para jamaah dan para pengurusnya juga yang ingin memberikan ilmu, akhirnya Masjid ash – shiddiq dibuka Kembali dan tentunya dengan protol Kesehatan.
Kegiatan – kegiatan yang dilakukan di masjid, tentu nya dilakukan dengan para jamaah yang selalu memakai masker, dan melakukan cuci tangan sebelum masuk masjid. kemudian, Ketika kasus Covid 19 menurun. Pihak DKM masjid Ash – Shiddiq memutuskan untuk melonggarkan protol Kesehatan masjid.
Kegiatan yang paling disoroti adalah sekolah agama anak – anak, yang dilakukan sesudah shalat ashar. Kegiatan ini dilakukan sejak tahun kemarin ketika bulan suci Ramadhan yang seharusnya mengadakan kegiatan PASKIL (Pasantren Kilat) menjadi kegiatan lockdown. Maka pihak DKM memutuskan setelah bulan suci Ramadhan, kegiatan sekolah agama yang bertempat dimasjid ini dilakukan seterusnya hingga sekarang.
Kegiatan ini dilakukan dari anak TK hingga sekolah dasar. Dengan persyaratan masuk masjid yaitu selalu mencuci tangan dan melakukan wudhu. Akan tetapi, setiap harinya murid – murid disekolah agama ini selalu berkurang tanpa sebab. Ustadz Dede selaku guru yang mengajar untuk para anak - anak pun juga harus merasakan kekecewaan karena banyaknya anak – anak yang tidak ingin lagi belajar agama.
"Awalnya saya merasa senang karena pihak DKM masjid ash – Shiddiq mengajak saya untuk membantu mengajarkan kepada anak – anak. Namun, diwaktu yang bersamaan saya merasa kecewa juga karena banyak nya anak – anak yang kian hari nya berkurang karena merasa malas untuk berangkat ke masjid atau Ketika sudah datang ke masjid, ada Sebagian anak – anak yang melakukan kegiatan lain." Pungkasnya.
Namun, ada juga beberapa anak – anak yang masih bertahan untuk belajar agama di masjid demi mendapatkan banyak ilmu tentang Al – Qur'an dan cerita tentang para nabi dan tentu saja akan mendapatkan banyak teman. Jum'at ( 25 / 09 / 2021)
Reporter Pasha Salsabila Hanipa KPI 3C
Kegiatan – kegiatan yang dilakukan di masjid, tentu nya dilakukan dengan para jamaah yang selalu memakai masker, dan melakukan cuci tangan sebelum masuk masjid. kemudian, Ketika kasus Covid 19 menurun. Pihak DKM masjid Ash – Shiddiq memutuskan untuk melonggarkan protol Kesehatan masjid.
Kegiatan yang paling disoroti adalah sekolah agama anak – anak, yang dilakukan sesudah shalat ashar. Kegiatan ini dilakukan sejak tahun kemarin ketika bulan suci Ramadhan yang seharusnya mengadakan kegiatan PASKIL (Pasantren Kilat) menjadi kegiatan lockdown. Maka pihak DKM memutuskan setelah bulan suci Ramadhan, kegiatan sekolah agama yang bertempat dimasjid ini dilakukan seterusnya hingga sekarang.
Kegiatan ini dilakukan dari anak TK hingga sekolah dasar. Dengan persyaratan masuk masjid yaitu selalu mencuci tangan dan melakukan wudhu. Akan tetapi, setiap harinya murid – murid disekolah agama ini selalu berkurang tanpa sebab. Ustadz Dede selaku guru yang mengajar untuk para anak - anak pun juga harus merasakan kekecewaan karena banyaknya anak – anak yang tidak ingin lagi belajar agama.
"Awalnya saya merasa senang karena pihak DKM masjid ash – Shiddiq mengajak saya untuk membantu mengajarkan kepada anak – anak. Namun, diwaktu yang bersamaan saya merasa kecewa juga karena banyak nya anak – anak yang kian hari nya berkurang karena merasa malas untuk berangkat ke masjid atau Ketika sudah datang ke masjid, ada Sebagian anak – anak yang melakukan kegiatan lain." Pungkasnya.
Namun, ada juga beberapa anak – anak yang masih bertahan untuk belajar agama di masjid demi mendapatkan banyak ilmu tentang Al – Qur'an dan cerita tentang para nabi dan tentu saja akan mendapatkan banyak teman. Jum'at ( 25 / 09 / 2021)
Reporter Pasha Salsabila Hanipa KPI 3C
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Beri komentar secara sopan