Zahra Amalia, Mahasiswi UIN SGD Bandung Ikuti Lomba Dakwah Digital Al Washliyah

Dakwahpos.com, Bekasi – Pengurus wilayah Al Jam'iyatul Washliyah Provinsi Jawa Barat memperingati milad Al Jam'iyatul Washliyah ke-90 pada Senin (30/11/2020) dengan menyelenggarakan Lomba Dakwah Digital Al Washliyah Jawa Barat 2020. Zahra Amalia, Mahasiswi UIN Sunan Gunung Djati Bandung berpartisipasi dalam perlombaan tersebut.

Mahasiswi UIN SGD Bandung, Zahra Amalia mengatakan pandemi bukanlah suatu halangan bagi mahasiswa untuk tetap berkarya walau dari rumah, perlombaan dakwah digital seperti ini dapat memotivasi mahasiswa dalam menyiarkan ajaran Islam dan terus aktif melatih kemampuan diri sekalipun di tengah kondisi pandemi.

Pada perlombaan dakwah, Zahra Amalia menyampaikan ceramah dengan mengangkat tema terkait kewajiban menutup aurat bagi wanita. Hal ini tidak lain ditujukan kepada wanita Muslimah saat ini untuk meningkatkan kesadaran atas kewajiban yang harus dilaksanakan yaitu menutup aurat dan menjaga kehormatan dengan berhijab.

Dalam ceramahnya, Zahra Amalia mengungkapkan bahwa hijab adalah salah satu bentuk permuliaan terhadap wanita yang telah disyariatkan dalam Islam. Wanita Muslimah diperintahkan langsung oleh Allah SWT menutup auratnya yang tidak lain itu untuk kepentingan mereka sendiri. Sesuai firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surah Al Ahzab ayat 59,  yaitu agar mereka lebih mudah dikenal dan tidak diganggu. Namun, ketika seseorang ingin menjadi lebih baik, pasti ada cobaan seperti hinaan yang menghampirinya. Akhlak yang belum baik menjadi alasan orang lain untuk mencela hijab wanita Muslimah.

"Padahal hijab dan akhlak merupakan dua hal yang berbeda. Hijab itu murni perintah dari Allah SWT kepada wanita Muslimah yang sudah baligh tanpa memandang akhlaknya baik atau buruk, sementara akhlak adalah budi pekerti yang tergantung kepada diri masing-masing. Jadi, jika seorang wanita berhijab melakukan kesalahan karena akhlaknya yang kurang baik, jangan menyalahkan hijabnya tapi pribadinya yang belum baik," ujarnya.

Mahasiswi UIN Sunan Gunung Djati ini pun menjelaskan bahwa menghijabi hati itu lebih sulit dan bukan suatu kewajiban, namun menghijabi diri jauh lebih mudah dan merupakan kewajiban. Jadi, mulailah dari yang wajib dan lebih mudah terlebih dahulu. "Tutuplah auratmu sebelum auratmu itu ditutup dengan kain kafan oleh orang lain," ujarnya.

Reporter: Zahra Amalia Putri, KPI/3D

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023