Ustadah Masitoh: Rendah Hati dalam Mengemban Amanah Seksi Dakwah


 
Dakwahpos.com, Bandung – Siti Masitoh, ibu rumah tangga yang kerap dipanggil Teteh ini adalah seorang  seksi dakwah di wilayah desa Pangauban. Perawakan dengan badan ramping dan jangkung serta pakaian sederhana, tidak membuat orang-orang menyangka bahwa usia beliau telah menginjak usia kepala lima. Beliau juga sudah memiliki tujuh orang anak dari perkawinannya dengan Alm. Kang Ajid.

Tamat Sekolah Menengah Atas (SMA) bukanlah hal yang mudah waktu dulu, namun berkat kegigihannya beliau bisa menyelesaikannya dengan baik. Walaupun faktanya, saat menginjak bangku sekolah dasar kelas empat ia harus pindah ke desa Cisaat yang letaknya lumayan jauh dari rumahnya.

Tak banyak yang diceritakan oleh beliau, bagaimana kehidupannya setelah tamat SMA, atau bahkan bagaimana beliau memutuskan untuk menikah. Beliau hanya mengatakan "Menikah bukanlah hanya menyatukan rasa cinta, tapi menikah adalah sebuah jenjang kehidupan dalam menyatukan dua insan yang memiliki latar belakang dan sifat yang berbeda."

Sebelum kepergian suaminya, beliau juga sering salat di Masjid dan ikut pengajian rutinan di Masjid Jami Raudlatul Mut'allimin. Hingga tahun 2019 beliau diangkat menjadi seksi dakwah mewakili desa Pangauban. Sekolah bertamatkan SMA, membuat dirinya merasa minder dengan jabatan tersebut. Bahkan beliau kerap mencari orang untuk menggantikan posisinya tersebut. Namun, tak ada yang mau menggantikannya. Orang-orang malah ikut mendukung dan yakin atas jabatan yang beliau pegang.

Hingga pada akhirnya, jabatan sebagai seksi dakwah tersebut perlahan Masitoh terima. "Karena tidak ada yang mau menggantikan saya, akhirnya saya terima. Walaupun saya tidak yakin bisa menyelesaikan jabatan ini dengan baik selama lima tahun kedepan, tapi saya ingin menjadikan pengalaman agar kelak bisa membantu orang yang akan menggantikan saya. Lumayan buat tambah-tambah ilmu," ujarnya. Dengan rasa rendah hatinya, beliau tidak sungkan untuk sering bertanya pada sesepuh atau orang-orang yang lebih memahami agar beliau dapat menyelesaikan amanah tersebut. sifat yang sederhana dan tidak malu untuk bertanya, membuat beliau dengan mudah mendapatkan teman yang dapat membantu membimbingnya.

Reporter: Nurul Jannah, Mahasiswa KPI UIN SGD Bandung.


Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023