Ustad Muhammad Edi : Persiapan Manusia Sebelum Mati

DakwahPos.Com, Palembang – Ketua DKM Masjid Al-Muttaqin, Hj. Nasrudin tetap mengadakan Shalat Jumat walaupun Pandemi Covid-19. Pada Jumat (4/11/2020) Khotbah disampaikan oleh Ustadz Muhammad Edi dengan mengangkat tema terkait persiapan manusia sebelum mati.


Ketua DKM Al-Muttaqin mengatakan, sebelum memasuki Masjid para jamaah wajib menggunakan masker, mencuci tangan terlebih dahulu, serta menjaga jarak. Setelah kegiatan Shalat Jumat selesai, Ketua DKM menghimbau agar para jamaah tidak keluar secara bersamaan melalui satu pintu saja.


"Di depan Masjid sudah kita pasang poster pengumuman agar jamaah yang mau keluar Masjid itu jangan langsung banyakan, satu-satu kalau bisa, dan jangan lewat pintu utama semua. Kita ada pintu lagi di samping kanan dan kiri bangunan Masjid, semuanya dibuka kalau ada acara seperti Jumatan", Ujarnya (4/11/2020).


Di dalam Khutbahnya, Ustad Muhammad Edi mengemukakan tiga hal penting yang harus disiapkan umat muslim semasa hidupnya. Sebenarnya ada banyak hal yang harus dipersiapkan, namun pada kesempatan kali ini, Ustad yang kerap disapa Ustad Edi ini akan menjelaskan tiga hal saja.


"Yang pertama, beramal sebaik mungkin. Dalam Al-Quran, Allah berfirman dalam surat Al-Mulk ayat 1-2: yang artinya Mahasuci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. (1) Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun. (2) Seperti apakah amalan yang terbaik itu? Salah satu indikatornya adalah, pekerjaan itu dilakukan dengan istiqamah. " Ujarnya.


Ustadz Edi mengatakan beramal sebaik mungkin juga berarti bahwa pekerjaan itu kita lakukan dengan seikhlas mungkin, semaksimal mungkin dan dengan sesempurna mungkin. Baik dalam interaksi kita kepada Allah maupun kepada sesama manusia.


"Yang kedua, menyiapkan amal yang terus mengalir pahalanya. Diantara yang dapat kita persiapkan adalah dengan memperbanyak amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, serta mendidik anak kita menjadi anak yang sholeh yang dapat mendoakan kita kelak. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW. Artinya: diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Jika manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya, dan anak shalih yang selalu mendo`akan orang tuanya." (HR. Muslim)". Katanya.


Persipan yang terakhir Ustadz Edi mengatakan bahwa berdoa agar diberikan husnul khatimah. Apakah itu husnul khatimah? Diantara tanda utama husnul khatimah ialah apabila ia mengucap kalimat "laa ilaaha illallaah" di akhir hayatnya. Dalam sebuah hadith shahih yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda:  Barangsiapa yang akhir perkataannya adalah 'Laa ilaaha illallaah' maka dia akan masuk Surga.   


"Selain berusaha dengan segenap amal untuk mencapai husnul khatimah, kita juga harus berdoa agar Allah memberikan kita keistimewaan ini. Salah satu doa untuk meminta husnul khatimah adalah sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Yusuf, yang terekam dalam surat Yusuf ayat 101: Artinya: (Wahai Tuhan) pencipta langit dan bumi, Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan gabungkanlah aku dengan orang yang saleh". Ujarnya.


Pada akhir Khutbahnya Beliau mengatakan, sebagai seorang muslim, selayaknya kita selalu mengingat bahwa hidup kita di dunia ini hanyalah sementara. Kebahagiaan dan kesedihan adalah bagian dari kehidupan ini yang harus kita jalani dengan penuh keimanan.

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023