Dakwahpos.com, Bandung – Ditengah mewabahnya pandemi virus Corona menjadikan kegiatan pengajian rutin mingguan di masjid PJ Neglasari sempat tidak berjalan seperti biasanya. Setelah beberapa bulan tidak melaksanakan kegiatan pengajian mingguan, akhirnya jamaah PJ Neglasari mengadakan kembali pengajian rutin yang biasa diadakan seminggu sekali setiap hari sabtu. (5/12/2020).
Inisiatif ini dilakukan karena melihat tempat-tempat seperti pasar, bioskop, dan mall yang sudah dibolehkan beroperasi. Walaupun hanya dapat dihadiri oleh jamaah yang tinggal di sekitar Banjaran, tetapi itu bukan hambatan dalam mencari ilmu ditengah pandemi.
"karena yang jadi sasaran saya itu bukan banyaknya jumlah yang datang, tapi seberapa banyak ilmunya dapat diamalkan dalam kehidupan keseharian," ujar Bu Heni, sebagai salah satu dari ustadzah yang mengisi kegiatan di mesjid PJ Neglasari.
Dalam pelaksanaannya pun, jamaah tidak mengabaikan protokol kesehatan yang berlaku. Mereka selalu menggunakan handsanitizer yang telah disiapkan di pintu masuk masjid sebelum masuk, selalu memakai masker, dan menjaga jarak tempat duduknya.
Sebetulnya kegiatan ini tidak selalu dilakukan di masjid, kadang juga di rumah jamaah yang misal sedang mengadakan syukuran atau bahkan mengadakan di tempat wisata benuansa alam. Itu dilakukan supaya jamaah tidak jenuh dan makin semangat dalam menuntut ilmu.
"Covid ini mengajarkan jika terlalu abai, takut kena, tapi jika terlalu parno juga dapat menurunkan imun. Jadi anggap saja kita sedang menguatkan imun sambil menuntut ilmu dan bersenang-senang. supaya tetap aman, imunnya kuat, dan imannya bertambah," lanjut Bu Heni.
Ustadzah Heni pun berpesan supaya kita tidak pernah berhenti menuntut ilmu dan tetap harus berguru, karena jika berilmu tanpa berguru maka kita akan menjadi orang yang sesat.
"Tetap harus menuntut ilmu, karena jihad yg paling agung dihadapan Allah adalah menuntut ilmu. jadi mau ada penyakit atau apapun, selama kita diberi peluang dan bisa menjaga kesehatan ya menurut saya why not?" ujarnya. (Reporter: Sabila Fadhilah, KPI/3D)
Inisiatif ini dilakukan karena melihat tempat-tempat seperti pasar, bioskop, dan mall yang sudah dibolehkan beroperasi. Walaupun hanya dapat dihadiri oleh jamaah yang tinggal di sekitar Banjaran, tetapi itu bukan hambatan dalam mencari ilmu ditengah pandemi.
"karena yang jadi sasaran saya itu bukan banyaknya jumlah yang datang, tapi seberapa banyak ilmunya dapat diamalkan dalam kehidupan keseharian," ujar Bu Heni, sebagai salah satu dari ustadzah yang mengisi kegiatan di mesjid PJ Neglasari.
Dalam pelaksanaannya pun, jamaah tidak mengabaikan protokol kesehatan yang berlaku. Mereka selalu menggunakan handsanitizer yang telah disiapkan di pintu masuk masjid sebelum masuk, selalu memakai masker, dan menjaga jarak tempat duduknya.
Sebetulnya kegiatan ini tidak selalu dilakukan di masjid, kadang juga di rumah jamaah yang misal sedang mengadakan syukuran atau bahkan mengadakan di tempat wisata benuansa alam. Itu dilakukan supaya jamaah tidak jenuh dan makin semangat dalam menuntut ilmu.
"Covid ini mengajarkan jika terlalu abai, takut kena, tapi jika terlalu parno juga dapat menurunkan imun. Jadi anggap saja kita sedang menguatkan imun sambil menuntut ilmu dan bersenang-senang. supaya tetap aman, imunnya kuat, dan imannya bertambah," lanjut Bu Heni.
Ustadzah Heni pun berpesan supaya kita tidak pernah berhenti menuntut ilmu dan tetap harus berguru, karena jika berilmu tanpa berguru maka kita akan menjadi orang yang sesat.
"Tetap harus menuntut ilmu, karena jihad yg paling agung dihadapan Allah adalah menuntut ilmu. jadi mau ada penyakit atau apapun, selama kita diberi peluang dan bisa menjaga kesehatan ya menurut saya why not?" ujarnya. (Reporter: Sabila Fadhilah, KPI/3D)
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Beri komentar secara sopan