Muhammad Ikhsan, Mahasiswa KPI UIN Bandung Ikuti Lomba Dakwah Digital

 

Bandung – Dalam rangka memperingati HUT atau milad Al-Jam`iyatul Washliyah ke-90 (30 November 1930), Mengadakan Lomba dakwah digital Gratis dan terbuka untuk Masyarakat umum, Rabu (18/11/2020).

Pengurus wilayah Al-Jam`iyatul Washliyah Provinsi Jawa Barat Menyelenggarakan Lomba Dakwah Digital sebagai bentuk peringatan hari ulang tahun Al Jam`iyatul Washliyah melalui undangan pamphlet yang tersebar di berbagai platform media sosial. Dengan waktu yang di tentukan : Pendaftaran 17 – 28 November 2020, Pengumuman : 30 November 2020

 

Muhammad Ikhsan, Mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung Memberanikan diri untuk mengikuti lomba tersebut. Dengan mengangkat tema "Bersyukur". Melalu pengiriman platform youtube sebagai bentuk dari persyaratan yang dimuat oleh Panitia. 28 November 2020

 

"Hati-hatilah dengan lidah, dan jagalah lidah kita ini, jangan sampai kita terjerumus kepada kejelekan, karena "apabila pedang melukai tubuh, masih ada obat yang dapat menyembuhkan luka itu. Tapi apabila lidah telah melukai hati seseorang, maka ke manapun akan sangat sulit untuk mencari obat yang dapat menyembuhkannya". Ujar Muhammad Ikhsan

 

Berbicara tentang bersyukur, kadangkala kita sering tidak bersyukur terhadap nikmat allah yang telah di berikan kepada kita, kita seringkali kuffur terhadap nikmat allahswt., kita diberi mata oleh allah, seringkali kita gunakan mata ini kepada keburukan, sering kali mata ini kita gunakan kepada kemaksiatan, seringkali mata ini kita gunakan kepada hal-hal yang dimurkai dan dibenci oleh allah. Kita diberi tangan oleh allah, seringkali kita gunakan tangan ini kepada hal negative , seringkali tangan ini kita gunakan untuk maksiat, seringkali tangn ini kita gunakan terhadap jalan yang dibenci allah seperti mencopet, mengambil hak orang lain dan sebagainya. Kita diberi kaki oleh allah, seringkali kaki ini kita langkahkan menuju jalan yang sesat, seringkali kaki ini kita langkahkan ke tempat-tempat maksiat, seringkali kaki ini kita langkahkan menuju tempat-tempat perjudian. Seringkah mata kita ini digunakan untuk melihat dan membaca al-qur'an ? , seringkah mata ini kita gunakan untuk mendekatkan diri kepada allah ? ,  seringkah tangan ini kita gunakan untuk melakukan hal-hal yang diridhai oleh allah ?, seringkah kaki ini kita gunakan untuk berangkat ke mesjid ?, seringkah kaki ini kita langkahkan untuk menuntut ilmu ?, seringkah kaki ini kita langkahkan ke majlis ta'lim?, hanya diri sendiri yang bisa menjawab pertanyaan pertanyaan tadi, hanyalah hati kita yang tulus yang bisa menjawab pertanyaan tersebut, lidah atau ucapan kita tidak bisa memastikan jawabannya. Karena lidah itu tak bertulang seperti yang dinyanyikan oleh MATTA BAND. "memang lidah tak bertulang, lain dimulut lain di hati" memang lidah tak bertulang, lain di mulut lain di hati. Lidah berkata A, padahal di dalam hatinya berkata B, lidah berkata putih, padahal hatinya berkata hitam, lidah berkata manis, padahal di dalam hatinya berkata pahit, lidah berkata ikhlas, padahal di dalam hatinya tak ada rasa ikhlas sedikitpun.

 

Hati-hatilah dengan lidah, dan jagalah lidah kita ini, jangan sampai kita terjerumus kepada kejelekan, karena "apabila pedang melukai tubuh, masih ada obat yang dapat menyembuhkan luka itu. Tapi apabila lidah telah melukai hati seseorang, maka ke manapun akan sangat sulit untuk mencari obat yang dapat menyembuhkannya. Betul tidak…???

 

Sebuah kampung akan hancur karena perbuatan lidah, Sebuah desaakan hancur karena perbuatan lidah, Sebuah kecamatan akan hancur karena perbuatan lidah, Sebuah kabupaten akan hancur karena perbuatan lidah, Sebuah kota akan hancur karena perbuatan lidah, Sebuah provinsi  akan hancur karena perbuatan lidah, Sebuah negaraakan hancur karena perbuatan lidah, Sebuah benua akan hancur karena perbuatan lidah, bahkan alam dunia ini juga akan hancur, rusak dan berantakan akibat perbuatan lidah. Mengapa kok bisa begitu? , dengan adanya fitnah yang dilakukan oleh lidah, alam dunia ini akan hancur dan berantakan, bahkan manusia akan saling membunuh satu sama lain  karena adanya fitnah. Lidah itu tak bertulang tapi tajamnya luar biasa, melebihi tajamnya pedang dan samurai. Betul tidak…???. Jadi kesimpulannya, hati –hatilah menjaga lidah, karena lidah adalah kunci dari segalanya.

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023