Dakwahpost.com, Bandung – DKM An-Nur Langonsari melaksanakan Mabit sebagai acara rutinan tiap pekan pada hari sabtu (5/12/2020). Ustad Kusnadi, Ketua DKM menjadi penceramah di kegiatan yang diikuti oleh anak muda di Langonsari Bandung.
"Kegiatan ini diikuti oleh dari usia mu'allimin (SMA) hingga usia SD,
bahkan usia paud pun ada yang ikut. Jadi kaitannya kan ada anak-anak
yang sudah dewasa memiliki waktu full di sini.Mereka ingin mengadakan
mabit. anak-anak Tanggungjawab dengan dengan usia mereka, ada juga
kegiatan game, olahraga, dan lain-lain berusaha tetap menyenangkan,
alhamdulillah yang gabung lumayan banyak. Kegiatan ini dilaksanakan
seminggu sekali sebagai acara rutinan" ujarnya.
Adapun pembimbing mabit itu sendiri, Agustin Budi Prianto mengatakan tujuan diadakan mabit ini sebagai pelatihan untuk anak muda zaman sekarang supaya tidak terpengaruh dengan kondisi hal yang negatif.
"Saya membimbing mereka atas dasar inisiatif saya bukan suruhan, hati kecil saya berkata kita harus membantu anak muda supaya tidak terjebak dengan kondisi yang negative, kan sayang kali ini teknologi masuk semakin merajalela itu akan merusak dari pola fikir anak muda termasuk mindset-nya. Terutama soal budget mungkin nanti. Terlebih kan sekarang zaman kalau dibilang akhir zaman menurut islam memang akhir zaman, lalu skarang kan generasi milenial. Bukan waktunya generasi milenial itu santai-santai sebenarnya, diatas harus mempunyai inovasi dan inspirasi yang lebih tinggi, makannya saya berinisiatif sendiri supaya mereka mau terutama dalam hal kekeluargaan dan kekerabatan supaya saling mengingatkan" katanya.
Dalam ceramahnya, Ketua DKM, Ustadz Kusnadi menjelaskan tentang bulan-bulan Hijiriyah sebagai bulan Islam yang dimana didalamnya terdapat bulan-bulan yang terhormat atau istimewa.
"Bulan-bulan islam terhormat anu opat teh kahiji Dzulqodah, kadua dzulhijjah, katilu muharram, ka opat rajab. Tah eta bulan terhormat teh, ieu mah saur Rasul sanes saur dewa, tah dina hadis imam ahmad dibahasna teh. Terjemah: Bulan-bulan islam terhormat yang empat itu pertama Dzulqodah, kedua dsulhijjah, ketiga Muharram, keempat Rajab, nah itu bulan terhormat itu. Ini berdasar pada perkataan Rasul bukan dewa. Ini dibahas pada hadis Imam ahmad" Ujarnya.
Selanjutnya Ustadz Kusnadi mengingatkan bahwa umat Islam jangan sampai lupa dengan bulan Hijriyyah yaitu bulan Islam. Sebab dikhawatirkan nanti ada seseorang yang membuat kita lupa pada Hijriyyah, padahal Hijriyyah itu berkaitan dengan ibadaha kita semua yang kita laksanakan, sebab yang menentukan bukan ukuran dewa-dewa, akan tetapi Allah SWT
"Saya membimbing mereka atas dasar inisiatif saya bukan suruhan, hati kecil saya berkata kita harus membantu anak muda supaya tidak terjebak dengan kondisi yang negative, kan sayang kali ini teknologi masuk semakin merajalela itu akan merusak dari pola fikir anak muda termasuk mindset-nya. Terutama soal budget mungkin nanti. Terlebih kan sekarang zaman kalau dibilang akhir zaman menurut islam memang akhir zaman, lalu skarang kan generasi milenial. Bukan waktunya generasi milenial itu santai-santai sebenarnya, diatas harus mempunyai inovasi dan inspirasi yang lebih tinggi, makannya saya berinisiatif sendiri supaya mereka mau terutama dalam hal kekeluargaan dan kekerabatan supaya saling mengingatkan" katanya.
Dalam ceramahnya, Ketua DKM, Ustadz Kusnadi menjelaskan tentang bulan-bulan Hijiriyah sebagai bulan Islam yang dimana didalamnya terdapat bulan-bulan yang terhormat atau istimewa.
"Bulan-bulan islam terhormat anu opat teh kahiji Dzulqodah, kadua dzulhijjah, katilu muharram, ka opat rajab. Tah eta bulan terhormat teh, ieu mah saur Rasul sanes saur dewa, tah dina hadis imam ahmad dibahasna teh. Terjemah: Bulan-bulan islam terhormat yang empat itu pertama Dzulqodah, kedua dsulhijjah, ketiga Muharram, keempat Rajab, nah itu bulan terhormat itu. Ini berdasar pada perkataan Rasul bukan dewa. Ini dibahas pada hadis Imam ahmad" Ujarnya.
Selanjutnya Ustadz Kusnadi mengingatkan bahwa umat Islam jangan sampai lupa dengan bulan Hijriyyah yaitu bulan Islam. Sebab dikhawatirkan nanti ada seseorang yang membuat kita lupa pada Hijriyyah, padahal Hijriyyah itu berkaitan dengan ibadaha kita semua yang kita laksanakan, sebab yang menentukan bukan ukuran dewa-dewa, akan tetapi Allah SWT
"Sabab anu nangtoskeunana sanes ukuran dewa-dewa tapi Allah SWT dina Al-Quran surat At-Taubah ayat 36," pungkasnya.
Reporter: Sifa Fadila, Mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Reporter: Sifa Fadila, Mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Beri komentar secara sopan