Kematian : Siapkan Diri Kita

Dakwahpos.com, Ciwidey – Mesjid At-Tajdied mengadakan sholat jum'at pada Jumat (04/12/20) dengan penceramah Ustadz Drs. H. Effendi dan mengangkat tema ceramah yaitu mengingat kematian. Pada sholat jum'at kali ini Mesjid  tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

"Walaupun di masa pandemi ini kita sebagai umat muslim harus tetap melaksanakan sholat di tempat ibadah yang semestinya, karena dengan kita melaksanakan sholat jama'ah akan lebih afdol dan mempererat tali silahturahmi antar masyarakat. Kita tetap mengedepankan protokol kesehatan di mesjid ini agar rantai penyebaran covid-19 tidak terus bertambah," imbuhnya.

Dalam ceramahnya, Ustadz Effendi  mengungkapkan taqwa yang sesungguhnya adalah menjalankan perintah allah dan menjauhi segala larangan –Nya. Ketika kita komitmen dengan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, maka ketika Allah mengangkat ruh kita dan Allah akan wafatkan kita dalam khusnul khotimah.

Dalam Khutbah Jumat yang singkat tersebut, kita merenung sejenak tentang sesuatu yang pasti kita hadapi. Sesuatu yang menjadi gerbang dari kehidupan dunia menuju kehidupan akhirat, yaitu kematian. Dalam Surat Al-Baqarah ayat 28, Allah berfirman:
"Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia mematikan kamu lalu Dia menghidupkan kamu kembali. Kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan."

Dalam Tafsir Ibn Katsir, dijelaskan bahwa ayat ini menjelaskan akan kekuasaan Allah dan sungguh aneh orang yang ingkar kepada Allah sementara manusia awalnya tiada, lalu Allah menjadikannya ada di muka bumi ini. Ayat ini juga menunjukkan bahwa kita semua pasti mati. Dan kita semua pasti akan dibangkitkan kembali setelah kematian itu.

Maka apa saja kewajiban kita dalam kehidupan ini sebagai persiapan diri kita sebelum mati? Tentunya ada banyak hal. Namun setidaknya ada tiga hal; Yang pertama, beramal sebaik mungkin. Beramal sebaik mungkin juga berarti bahwa pekerjaan itu kita lakukan dengan seikhlas mungkin, semaksimal mungkin dan dengan sesempurna mungkin. Baik dalam interaksi kita kepada Allah maupun kepada sesama manusia, dalam tiap amal kita patrikan dalam diri kita bahwa bisa jadi itu adalah amal terakhir kita.

Yang kedua, menyiapkan amal yang terus mengalir pahalanya. Diantara yang dapat kita persiapkan adalah dengan memperbanyak amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, serta mendidik anak kita menjadi anak yang sholeh yang dapat mendoakan kita kelak. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW, "Jika manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya, dan anak shalih yang selalu mendo`akan orang tuanya." (HR. Muslim).

Yang ketiga, berdoa agar diberikan husnul khatimah. Apakah itu husnul khatimah? Diantara tanda utama husnul khatimah ialah apabila ia mengucap kalimat "laa ilaaha illallaah" di akhir hayatnya. Selain berusaha dengan segenap amal untuk mencapai husnul khatimah, kita juga harus berdoa agar Allah memberikan kita keistimewaan ini. Salah satu doa untuk meminta husnul khatimah adalah sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Yusuf, yang terekam dalam surat Yusuf ayat 101.

Menurut DKM At-Tajdied, Mesjid At-Tajdied mengadakan sholat jum'at karena masjid ini cukup memadai untuk pelaksanaan shalat Jum'at. Kemudian di masa pandemi ini segala sesuatu yang berkumpul di satu tempat dengan banyak orang harus menerapkan protokol kesehatan, terutama untuk menjaga jarak satu sama lain agar rantai penularan covid-19 tidak semakin bertambah.
 
Reporter: Sarah Aulia Fadlilah, KPI/3D.

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023