DKM An-Nuur laksanakan Shalat Jum'at dalam pedoman kesehatan

Dakwahpos.com, Bandung- DKM Masjid jami' An-Nuur kecamatan bojongsoang kabupaten Bandung selenggarakan ibadah shalat Jum'at berjamaah di Masjid pada Jum'at (04/12/2020) dengan penceramah Ustadz Nasir Usman S, Ag yang mengangkat tema muhasabah diri.

Ketua DKM Masjid An-Nuur mengatakan bahwa diselenggarakannya ibadah shalat Jum'at berjamaah ini sebagai bentuk penegakan hukum syar'i dalam melaksanakan ibadah mahdoh namun masih dalam balutan pedoman kesehatan yang ada. 

"Sampai saat ini COVID-19 masih ada dan di beberapa daerah meningkat, namun khusus masjid ini yang tidak masuk zona merah masih bisa melaksanakan shalat Jum'at berjamaah sesuai tuntunan dari Allah dan Rasul-Nya meskipun harus menerapkan pedoman kesehatan yang ada," ujarnya. Jum'at (04/12/2020).

Dalam isi ceramahnya, Ustadz Nasir memaparkan bahwa manusia itu senantiasa akan kembali kepada Allah sebagai penciptanya. Bahkan manusia akan di kumpulkan kelak ketika saat setelah di bangkit kan di alam kubur. Itu semua sebagai pengingat untuk kita semua sebagai makhluk yang masih bernyawa.

"Ingatlah di dalam surat Al-Baqarah ayat 28 Allah mengatakan Fa Ahyakum , bahwa manusia ketika di alam rahim dihidupkan pada usia 4 bulan, dan setelah dihidupkan manusia akan di matikan sebagaimana bunyi selanjutnya yaitu Tsumma Yumitukum. Dan setelah dimatikan nanti pada saat kiamat kita akan dibangkitkan di alam Barzah untuk di mintai pertanggungjawaban dan disitulah kita memulai hidup baru sebagaimana bunyi ayat lanjutannya Tsumma Yuhyikum yaitu kemudian kita akan dihidupkan di kehidupan yang abadi," ungkapnya.

Ustadz Nasir pun menjelaskan kepada para jama'ah agar tidak terjerumus ke dalam api neraka. Ketika di alam kubur nanti akan diperlihatkan syurga dan neraka, tetapi kita haruslah berusaha agar masuk ke dalam syurga nya Allah SWT yang di dalam nya kita akan hidup dan kekal, berbeda dengan di neraka yang tidak bisa di katakan hidup atau pun mati.

"Di dalam Al-Quran surat Al-A'la ayat 13 di jelaskan dengan bahasa Tsumma layamutu fi ha walaa Yahya yang artinya tidak akan mati di dalamnya dan tidak akan hidup. Ini menjadi ciri bahwa neraka adalah tempat yang bukan untuk kehidupan bukan pula untuk kematian. Orang yang masuk neraka akan terus merasakan sakit, penyiksaan, kemudian di hidup kan kembali di siksa kembali di hidup kan lagi sampai dosanya bersih," katanya.  

Reporter: Muhammad Mufti Sulthanan Nasira/KPI/3/C

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023