Info Tokoh: Ustad Anan Abdul Hanan, S.Pd.I
Ustad Anan Abdul Hanan S.Pd.I : Ketua DKM Al-Barokah Komplek Pesona Hijau Pasanggrahan, Ujung Berung, Kota Bandung. Ustad A.A Hanan juga seorang Pendakwah Kompas TV Jabar, dalam berdakwah menurut beliau retorika itu penting tetapi lebih penting itu metode, metode juga penting, tetapi lebih penting adalah Keikhlasan dalam menyampaikan pesan dakwah.
Reporter: Aditya Tirta Lukmana/KPI/Semester 3
DKM Jariatul Muslimin Adakan Rutinan Tilawatil Quran Setelah Sholat Magrib
TBM Serambi An-Nur Bersama Komunitas Pameungpeuk Reading Club (PRC) Langonsari Selenggarakan Program Membaca Buku
Ketua PRC tahun 2019 Riki Fachri Ramdani mengungkapkan Kegiatan ini mulai diselenggarakan pada tahun 2017 sebagai kegiatan rutinan.
"Kegiatan ini insyaallah diselenggarakan dua minggu atau sebulan sekali dengan melihat kondisi anak-anak, terkadang anak-anak setiap kali mengaji di Masjid An-Nur selalu mengunjungi TBM (Perpustakaan di Masjid An-Nur). Alhamdulillah saat ini semakin banyak anak-anak muda mulai menyukai membaca buku, bahkan ada yang meminjam buku satu atau dua minggu sekali " Ujarnya
Program Membaca ini seringkali dikunjungi oleh berbagai usia anak muda, dominan dari usia dini hingga usia remaja.
"Anak-anak yang seringkali gabung di kegiatan Program Membaca ini mulai dari usia TK hingga MTS/SMP, alhamdulillah sedikit demi sedikit merangkul anak-anak membaca minimal 20 atau 30 menit" ungkap Riki
Lanjutnya, Riki Fachri Ramdani menjelaskan bahwa tujuan dari program membaca ini untuk meningkatkan minat membaca anak-anak muda di Pameungpeuk terkhusus Langonsari.
"Dengan adanya kegiatan ini ingin mengembalikan minat baca di Langonsari yang perlahan mulai terkikis oleh jaman, ditambah kan saat ini diamana adanya gadget jika dilihat anak-anak muda termasuk anak-anak dibawah umur lebih memilih gadget ditimbang membaca buku, walau memang tidak semua anak muda seperti itu tapi lebih dominannya anak-anak telah teracuni oleh gadget" ungkapnya
Beliau juga mengungkapkan pesan-pesan bagi anak-muda akan pentingnya membaca buku.
Kegiatan ini dilaksanakan dari kesekian kalinya, dengan berharap TBM Serambi An-Nur (Perpustakaan Masjid An-Nur) ini banyak manfaat bagi masyarakat sekitar dan insyaallah kegiatan ini akan terus terlaksana seiring dengan perkembangan jaman.
Sifa Fadila
Lebih Dekat Dengan Masjid Mahasiswa Mengadakan Rutinan Saba Masjid
Acara saba masjid tersebut digelar dengan membaca yasin bersama-sama dilanjutkan membaca berjanji atau sirah nabi. Tak hanya itu acara saba masjid ini juga selalu diisi oleh ceramah ceramah petinggi-petinggi agama sekitar kampus UPI.
"Acara ini harus dilakukan rutin disetiap masjid kampus lainya juga, karena membuat mahasiswa lebih dekat kagi dengan masjid. Yang tadinya tidak mengenal masjid kini mahasiswa jadi betah berada di masjid. Dengan acara-acara seperti ini di kampus adalah hal yang baik untuk generasi-generasi berikutnya yang mana kini mahasiswa sudah banyak yang tidak mengenal Tuhannya" Ujar Mas Aji Pembina KMNU UPI (5/12/2020).
Kemudian Mahasiswi yang menjuarai lomba esai nasional itu menyebutkan "Acara ini juga diakhiri dengan makan-makan bersama. Bukan hanya sekedar budaya di Indonesia, makan bersama setelah acara selesai adalah berkah nikmat atas apa yang kita lakukan hari ini. Bersyukur atas rezeki yang kita punya. Bersilaturahmi sambil menyantap hidangan itu menambah silaturahmi menjadi lebih harmonis."
Acara saba masjid ini bagus sekali untuk diikuti oleh masjid masjid lainnya tak hanya masjid kampus saja, tapi masjid yang ada di sekitar kampung kita juga pasti bisa mengadakan acara seperti ini. Maka dari itu kitalah yang akan melanjutkan generasi berikutnya. Jangan sampai acara-acara keaagamaan seperti ini hilang ditelan acara- acara modern lainnya.
Siti Sayidatul Wafa-Mahasiswa KPI UIN Bandung
Mahasiswa KPI UIN SGD Mengikuti lomba Dakwah Digital
Dakwahpos.com, Bandung – pada tanggal 17 – 28 November 2020, Al Jam'iatul Washliyah mengadakan lomba dakwah digital. Acara ini diselenggarakan dalam rangka memperingati hiari milad Al Jam'iatul Washliyah yang ke 90. Para mahasiswa KPI mengikuti lomba tersebut, termasuk Dimas Taufik Saputra seorang mahasiswa KPI yang belum cukup ilmu nya, dan ia belum pernah mengikuti lomba dakwah sebelumnya. Dengan modal tekad dan percaya diri, dia memberanikan untuk mengikuti lomba dakwah tersebut.
Dengan tema yang ditentukan adalah keislaman, Fajri membuat video ceramahnya dengan judul "Sabar Yang Sesungguhnya". Menurutnya, judul ceramahnya ini sangat berkaitan dengan tema yang ditentukan, karena kesabaran adalah sifat yang harus dimiliki umat islam.
Pada awal materi, Dimas memberikan sedikit pengertian tentang sabar, pada dasarnya sabar berasal dari kata sobaro yasbiru dimana artinya adalah menahan. Perlu diketahui bahwa menahan disini mempunyai arti yang luas. Misalnya saat berpuasa, kita menahan semua hawa nafsu untuk berbagai macam hal. Seperti menahan lapar dari adzan subuh sampai adzan magrib tiba untuk saat berbuka. Selain itu hendaknya kita juga diwajibkan bersabar dalam menghadapi perilaku buruk seseorang kepada kita. Tetapi harus juga diketahui, bahwa tak semua orang dapat merasakan sebuah kesabaran. Karena pada hakekatnya tak semua orang bisa menahan rasa sabar tersebut.
Mahasiswa ini mengajak semua orang untuk selalu berdoa dan semakin mendekatkan diri pada Allah SWT agar diberi kesabaran melimpah dan tak ada batasnya. Supaya kita semua memperoleh pahala dari Nya yang seluas-luasnya. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqoroh ayat 153 yg artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sebenarnya Allah beserta orang-orang yang sabar."Bercermin dari ayat tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa Allah SWT akan selalu memberikan pertolongan untuk setiap hambaNya yang mau menjalankan segala perintahNya dan menjauhkan diri dari segala laranganNya.
Pada akhir ceramah, Dimas menegaskan kembali kepada penonton supaya bisa lebih memahami arti penting dari sebuah kesabaran. Sehingga untuk di kemudian hari akan dapat mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Reporter : Dimas Taufik Saputra, KPI 3B
Mataram NH 361 Gelar Pengajian di Masjid Jami At-Taqwa
Namun pengajian rutin kali ini dilakukan di Masjid Jami AT-Taufiq yang beralamat di Kampung Jaha RT 08/11, Kel. Jatimekar, Kec. Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat pada (05/12/2020).
Jamaah Mataram NH 361 yang hadir baik remaja putra dan putrinya sangat antusias mengikuti pengajian rutin malam minggu ini yang dipimpin langsung oleh Habib Muhammad Taufiq Bin Abubakar Alaydrus sampai dengan selesai acara.
Habib Muhammad Taufiq Bin Abubakar Alaydrus menjelaskan beruntungnya orang-orang yang selalu duduk di majelis ta'lim-majelis ta'lim yang selalu bersholawat untuk baginda Nabi besar Muhammad SAW.
"Orang orang yang selalu duduk di majelis ta'lim maka apabila meninggal dunia dialam kubur nya akan menjadi terang, "tuturnya.
Di akhir ceramah nya Habib Muhammad Taufiq Bin Abubakar Alaydrus hanya berpesan kepada jamaah yang hadir untuk terus bertahan duduk di Mataram NH 361 jangan sampai keluar dari majelis.
"Supaya ketika kita meninggal dunia kita meninggalnya dalam keadaan khusnul khotimah ,"pungkasnya.
(Qisthon Fannani/KPI 3D)
Mahasiswa UIN SGD Bandung Ikuti Lomba Dakwah Digital Al Washliyah
"Ikhlas adalah perkara penting bagi setiap muslim, Mengapa? Karena dengan ikhlas, ibadah yang kita lakukan akan bernilai pahala, dan kebalikannya, jika tidak maka akan sia-sia dan mendatangkan dosa. Ikhlas adalah beribadah dengan niat hanya mengharap pahala dari Allah saja, dan sebaliknya jika kita beribadah dengan mengharap selain Allah, misal karena mengharap pujian manusia, maka ini di namakan riya, dan riya termasuk kedalam dosa, otomatis ibadah yang kita lakukan tidak akan di terima oleh Allah bahkan mendapatkan dosa riya. Lihat, hanya dengan salah niat, perbuatan ibadah yang seharusnya mendatangkan pahala malah mendatangkan dosa..", Ujarnya.
(Qisthon Fannani/KPI 3D)
Riziq Abdul Malik Wakili UIN Bandung Ikuti Lomba Dakwah Digital Al-Washliyah
Tema yang diangkat yaitu tentang keIslaman. Perlombaan terbuka untuk kader Al-Washliyah dan masyarakat umum. Penyelenggara membagi tiga kategori lomba, yang pertama untuk anak-anak, yang kedua untuk remaja, dan ketiga untuk dewasa.
Adapun yang menjadi penilaian para juri dalam menentukan juara adalah isi materi sebesar 40%, retorika sebesar 35%, etika 25%.
Untuk kategori dewasa, terdapat perwakilan dari mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Riziq Abdul Malik berasal dari jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Riziq mengikuti lomba dengan membawa judul "Berlomba-lomba dalam kebaikan". Ia merupakan salah satu dari puluhan mahasiswa UIN Sunang Gunung Djati Bandung yang mengikuti lomba.
Dikutip dari video dakwahnya, "Alangkah baiknya kita sebagai orang yang beriman gunakan waktu kita sebaik mungkin, bukannya bermalas-malasan. Sebelum datang lima perkara tadi karena penyesalan selalu datang diakhir." Ia mengajak kepada penonton untuk jangan lalai dalam melaksanakan perintah Allah SWT.
Pengumuman lomba mengalami kemunduran selama satu hari dari waktu semula yaitu 30 November. Kemunduran ini diakibatkan banyaknya peserta, yang mengikuti lomba tersebut sehingga juri memerlukan waktu tambahan untuk melakukan penilaian.
Berdasarkan dari Instagram @dakwah.alwashliyah hasil yang keluar untuk kategori anak-anak, juara pertama diraih oleh Fadhil Aiman Fatoni, untuk kategori remaja juara pertama diraih oleh Moh. Rafi Arhaburizqy, dan untuk kategori dewasa juara pertama diraih oleh Muhammad Ilham Pauzi. Masing-masing pemenang mendapatkan hadiah voucher pulsa dan piagam penghargaan.
Reporter: Riziq Abdul Malik/3D
Hafizh Adli, Mahasiswa UIN SGD Ikuti Lomba Digital Al-Washliyah
Dakwahpos.com, Karawang- Pengurus Wilayah Al-Jam'iyatul Washliyah Provinsi Jawa Barat mengadakan perlombaan pidato bahasa Indonesia dengan bertemakan keIslaman untuk memperingati Milad Al-jam'iyatul Washliyah ke-90 2020 pada selasa(17/11/2020).
Perlombaan tersebut ditujukan agar kita dapat menggunakan waktu secara efektif dan bermanfaat dikala kesenjangan selama pandemi ini, perlombaan dibagi menjadi 3 kategori, pertama tingkat anak-anak, kedua tingkat remaja, ketiga tingkat dewasa.
Salah satu peserta mengangkat judul melihat, yang inti dari pidatonya adalah , kita sebagai sesama mahklukNya harus saling mengerti kondisi satu sama lain, dan juga peduli dengan lingkungan sekitar kita.
"Allah tidak akan melihat kepada jasadmu tidak pula melihat kepada rupamu akan tetapi melihat kepada hati, mau kita menjadi orang kaya, miskin, sederhana, apabila di dalam hati kita terdapat sebuah kesombongan dan juga keingkaran Allah tidak akan pernah melirik ke hamba tersebut, akan tetapi apabila kita memiliki hati yang lapang, hati yang bersih Insya Allah, sang Rabb akan melihat kepada diri kita dan kita pun akan di tinggikan derajatnya" ujarnya.
Terdapat hadiah bagi para pemenang perlombaan dan juga bagi para kontestan yang sudah mendaftarkan diri, mulai dari juara 1-3 dan juga harapan 1-3, bagi para kontestan yang tidak mendapatkan juara mereka mendapatkan sertifikat telah mengikuti lomba.
Reporter: Hafizh Adli/KPI/3D
Ustad Abi Daud: Jaga Silahtuhrami Kala Pandemi
Dakwahpos.com, Karawang- Masjid jam'i Nururohman mengadakan sholat jum'at(04/12/2020) dengan penceramah Ustadz Abi Daud S.pd dan mengangkat ceramah tentang tetap menjaga silatuhrami dikala pandemi.
Dalam ceramahnya, Ustadz Abi Daud menjelaskan pentingnya menjaga silaturahmi apapun keadaannya, baik di kala normal maupun pandemi seperti saat ini, karena sejatinya kita adalah makhluk sosial yang membutuhkan bantuan orang lain apapun keadaan dan situasinya. Tetap mengajak agar selalu menjaga kebersihan tubuh, karena penting untuk saat ini dan inipun adalah anjuran agama agara selalu menjaga kebersihan.
Rasulullah bersabda: barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah memuliakan tamunya, dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia menyambung silaturahmi.
Tetap diadakannya sholat jum'at di masjid nururohman pun tetap mematuhi protokol kesehatan pastinya, DKM berusaha sebisa mungkin selalu mengigatkan agara menjaga jarak dan juga memakai masker ketika hadir dalam sholat jum'at.
Pak Bakat selaku ketua DKM Nururohman memaparkan" solat jum'at itu wajib dan harus selalu terlaksana apapun keadaannya kecuali benar-benar mendesak, untuk saat ini masjid sudah di bolehkan untuk dilaksanakannya sholat jum'at kembali, akan tetapi kita harus selalu mematuhi protokol kesehatan karena sedang terjadi pandemi, kami pun menganjurkan untuk membawa sajadah sendiri karena sajadah yang ada di masjid tidak digunakan demi bentuk pencegahan covid-19" tuturnya.
Reporter: Hafizh Adli/KPI/3D
Rahma Fauzia Ikuti Lomba Dakwah Digital
Dakwahpos.com, Bandung Barat – Pengurus PW Al-Jam'iyyatul Washliyah Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan Lomba Dakwah Digital dalam rangka peringatan Milad Al-Washliyah yang ke-90 2020 pada Selasa (17/11/20).
Perlombaan tersebut terbuka untuk umum, tidak hanya diperuntukkan bagi kader Al-Washliyah saja, perlombaan Dakwah Digitak ini di bagi menjadi 3 kategori, yang pertama tingkat anak-anak, kedua tingkat remaja, dan yang ketiga tingkat dewasa. Adapun antusiasme mahasiwa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Sunan gunung Djati Bandung dalam meramaikan perlombaan Dakwah Digital tersebut.
Salah satu peserta lomba Dakwah digital ini mengambil tema keislaman dengan judul ketentraman hati yang hakiki.
"Banyak orang yang merasa bahwa dengan meminum minuman keras dan obat-obatan akan membuat dirinya tenang, padahal dalam hadist Nabi Muhammad SAW yang di riwayatkan oleh Bukhari dan Muslim bahwasanya manusia dapat mengendalikan hatinya masing-masing, bagaimana cara ia memilih jalan. Juga terdapat dalam Al-Quran Surah Ar-Ra'd ayat 28 Allah SWT berfirman : Yaitu orang-orang yang beriman dan diberi ketenangan, maka dengan mengingat Allah hati menjadi tenang." Ujarnya.
Reporter : Rahma Fauzia, KPI 3D
Rani Khaerany Rizkiyah, Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung Ikuti Lomba Dakwah Digital Al-Washliyah
M. Nashihul Umam Wakili KPI C UIN SGD Bandung Ikuti Lomba Dakwah Digital
Dakwahpos.com-Cirebon-Mahasiswa Jurusan Komunukasi Penyiaran Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung mengikuti perhelatan lomba dakwah digital yang diselenggarakan oleh Pengurus Wilayah Al-Jamiyah Washliyah Jawa Barat, dalam rangka memperingati HUT Al-Jamiyah Washliyah ke-90, Senin (30/11/2020)
Perhelatan lomba yang diselenggarakan melalui media online atau daring yang dibagi kedalam 3 kategori yaitu kategori anak-anak, remaja, dan dewasa yang terbuka bagi seluruh indonesia sehingga memacu partisipasi serta antusias yang sangat tinggi dari masyarakat umum hal ini menunjukan bahwa rasa semangat dakwah islam yang tetap membara meskipun dalam keadaan wabah virus corona
Muhammad Nashihul Umam, mahasiswa UIN SGD Bandung Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dan merupakan salah satu peserta lomba dakwah digital yang diselenggarakan oleh PW Al-Jamiyah Wasliyah Jawa Barat dengan membawakan materi lomba yang bertemakan keislaman dengan "Al-Qur'an Dengan Segala Keistimewaannya"
Dalam unggahan ceramah yang dilombakan melalui media youtube, Muhammad Nashihul Umam menyampaikan bahwa Al-Qur'an, merupakan kitab suci umat islam yang sangat agung, bagi orang yang membacanya akan merasakan ketenangan jiwa, dan orang yang mendengarkannya akan merasakan kesejukannya karena Al-Qur'an sangat terjaga dari segala bentuk perubahan dan penggantian sehingga autentiknya akan selalu abadi sepanjang masa
Al-Qur'an diturunkan kepada Baginda Rasulullah Saw dengan perantara malaikat Jibril secara berangsur-angsur sesuai kebutuhan serta tuntutan situasi dan kondisinya selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Yang dijadikan sebagai pedoman dan petunjuk hidup umat manusia agar manusia tidak terjerumus kejalan kesesatan sehingga mencapai tujuan hidup yang hakiki
Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam semester 3 UIN SGD Bandung ini pun menjelaskan Al-Qur'an sebagai mukjizat teragung Nabi Muhammad Saw, dan sebagai penyempurna kitab sebelumnya, sehingga isi Al-Qur'an memuat seluruh intisari kitab sebelumnya, mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, serta mengatur hubungan antar sesama manusia(Hablum minannas), hubungan antara manusia dengan Allah (Hablum minallah) dan hubungan antara manusia dengan alam(Hablum minalalam) sehingga Al-Qur'an menjadi sumber utama dan rujukan yang sangat diminati oleh berbagai kalangan dalam berbagai aspek kehidupan
Di akhir ceramahnya Muhammad Nashihul Umam melantunkan sebuah shalawat qur'ani dengan sangat merdu, sehingga menjadi sebuah penutupan yang sangat indah
Reporter : Muhammad Nashihul Umam, Mahasiswa KPI UIN SGD Bandung
PKM dan Jamaah Al-Asmawiyah Desa Cikulak Adakan Rutinan Tahilan dan Yasinan
DKM Amaliyah Cirebon Peringati Maulid Nabi Ditengah Pandemi
Kegiatan yang dihadiri oleh beberapa kyai, masyarakat, dan santri ini membatasi peserta yang hadir dikarenakan dalam rangka mematuhi protokol kesehatan pada masa pandemi Covid-19.
Pada kesempatan itu, ketua Dewan Kemakmuran Masjid Amaliyah Cirebon Ust. Faishal Ardawi menyampaikan bahwa pada masa pandemi ini tidak boleh menyurutkan semangat kita dalam aktifitas dakwah.
"Ditengah pandemi seperti ini justru kita harus lebih aktif bergerak khususnya dalam bidang dakwah. Dan pandemi ini tidak boleh menyurutkan khidmah kita dalam memperingati dan meneladani Nabi Muhammad SAW," ujarnya.
Salah satu penceramah yang mengisi ceramah dalam kegiatan Maulid Nabi ini diantaranya adalah KH. Mahfud Hudlori M.HI, yang menyampaikan bahwa "Rasulullah diutus kedunia sebagai bukti rahmat Allah kepada semesta" maka dari itu beliau mengajak para pendengar untuk tetap meneladani Rasulullah dalam keadaan apapun walaupun pandemi ini masih berlangsung.
Kegiatan yang diadakan setiap tahunnya, diselenggarakan dengan menggelar pembacaan sholawat Diba dan kultum oleh para kyai. Karena pandemi yang mengaharuskan penerapan protokol kesehatan maka Dewan Kemakmuran Masjid Amaliyah menyediakan live streaming di media sosial supaya masyarakat bisa tetap mengikuti acara peringatan Maulid Nabi dari jarak jauh.
Reporter: Nissa Aulina Fatihah, Mahasiswa KPI/3C UIN SGD Bandung
Berlatih Kemampuan Dakwah, Mahasiswa KPI Ikuti Lomba Dakwah Digital
Merujuk pada Al-Qur'an surat Ibrahim ayat 7, sangat jelas bahwasanya kita sebagai ciptaan Allah yang diberikan nikmat tak terhingga oleh Allah swt wajib mensyukuri atas semua pemberian-Nya.
Sebagai orang yang beriman maka bersyukur akan menjadikan tambahan kekuatan iman kita kepada Allah dan tentu saja mendapatkan ganjaran yang bukan hanya diterima di akhirat tetapi juga diterima didunia.
"Sesuai dengan janji Allah kepada orang yang bersyukur Dalam surat ibrahim ayat 7 maka Allah akan menambah nikmat bagi yang bersyukur dan bagi siapa saja yang kufur terhadap nikmat Allah maka adzab Allah sangatlah pedih," jelasnya.
Seperti halnya pandemi ini, bukan beratri kita terus menerus mengeluh atas apa yang terjadi, alangkah baiknya kita mensyukuri atas apa yang menjadi kehendak-Nya dan berikhtiar supaya pandemi ini segera berlalu.
Reporter: Nissa Aulina Fatihah, Mahasiswa KPI/3C UIN SGD Bandung
Nailah Adawiyah, Mahasiswa KPI UIN Bandung, Ikuti Lomba Dakwah Digital
Partisipan dalam lomba tersebut tercatat sebanyak 148 peserta. Adapun kriteria penilaiannya yaitu dilihat dari isi materi yang sesuai dengan topik sebanyak 40%, retorika atau gaya dalam penyampaiannya sebanyak 35%, dan etika yang berupa performa penampilan dan sebagainya, sebanyak 25%.
Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam semester 3, turut berpatisipasi mengikuti lomba dakwah digital ini. Sampai-sampai, juara 1 dan juara 3 lomba dakwah digital ini diraih oleh mahasiswa KPI UIN Bandung, yakni, Muhammad Ilham Pauzi dan Serliana Salsabila.
Nailah Adawiyah, salah satu mahasiswa KPI UIN Bandung asal Kabupaten Cianjur juga ikut berpartisipasi dalam lomba dakwah digital al-washliyah. Judul ceramah yang dibawakannya adalah tentang hakikat dunia. "Berdasarkan QS. An-Nisa ayat 77, kesenangan dunia hanyalah sementara, maka dari itu kita harus memperbanyak amal untuk bekal di akherat." Ujarnya.
Dia pun turut menyimpulkan bahwa sebenarnya dunia ini fana, dan kehidupan didalamnya hanyalah permainan dan senda gurau. Kebanyakan manusia tertipu dengan dunia dan melupakan bahwa ada kehidupan yang sebenarnya di akherat nanti. Oleh karena itu, hendaknya kita bisa menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan menyiapkan bekal untuk di akherat kelak.
Nailah Adawiyah, KPI/3C
Sahabat Masjid Raya Al-Muttaqin Gelar Acara Mabar
Dakwahpos.com – Bogor, Pandemi Covid 19 tak menyurutkan semangat juang dakwah, Komunitas Sahabat Al Muttaqin (SAM) menggelar kegiatan Memanah Bareng (MABAR) dengan Tema " Tingkatkan imun serta iman dengan panahan" di Masjid Raya Al-Muttaqin, Jl Ahmad Adnawijaya Tegal Gundil Bogor Utara, Sabtu (5/11/2020).
Sahabat Al-Mutaqqin (SAM) yang terdiri beberapa komunitas yaitu Forum Muda Mulia, Baraya Masjid, Muda Aktif Peduli, Langkah Kita, Sahabat Syariah, Teman Ulin Archery dan Sijum Bogor membuat kegiatan ini sebagai ajang silaturahmi warga Bogor, dengan tujuan meningkatkan imunitas tubuh serta keimanan ketaqwaan kepada Allah SWT. Kegiatan panahan tersebut dilakukan di lapangan sekitar halaman masjid. Dalam kegiatan tersebut difokuskan untuk anak muda millennial agar secara perlahan mencintai hobi olahraga sunnah Rasulullah SAW.
Panitia bidang panahan, Rifa'i Chaniago menuturkan kegiatan ini diadakan dengan harapan dapat menumbuhkan rasa cinta kepada islam, nilai-nilai agama, akhlak mulia dan menjaga moral bangsa.
"Kami khususnya di Teman Ulin Archery, memang berawal dari keinginan adanya kegiatan positif untuk anak muda dan masjid sebagai pusat aktivitas positif anak muda, akhirnya kami bergabung dengan sahabat Al Muttaqin dan mendukung kemakmurkan Masjid Raya Al-Muttaqin dengan Olahraga Panahan. Sejak maret 2019 bergabung diberbagai kegiatan. " Ujar Rifa'I.
Pengurus DKM Raya Al Muttaqin SIE Pendidikan & Remaja Masjid, M. Zamachsyari mengapresiasi, Alhamdulillah hari ini Sahabat Al Muttaqin telah menyukseskan Manah Bareng (MABAR) selain acara berjalan lancar, antusias dari para peserta pun sangat meriah. SAM juga memiliki Program umum lainnya bidang olaharaga di antaranya karate, hiking (tafakur alam), futsal, dann rafting. Apalagi dimasa pandemi olahraga sangatlah penting agar imun tubuh kita kuat.
Reporter, Nadzar Akbar Firdaus
DKM Al-Kautsar Kota Cirebon Gelar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
Kegiatan yang bersifat terbuka untuk umum ini diikuti oleh warga dengan penuh antusias dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Acara ini diselenggarakan guna mengajak umat Islam khususnya masyarakat Kota Cirebon untuk senantiasa mencintai dan meneladani sosok Nabi Muhammad SAW. sebagai suri teladan terbaik umat Islam.
Acara pada malam itu dimulai dengan kegiatan shalawatan diiringi oleh grup hadro dari remaja masjid Al-Kautsar Kota Cirebon. Setelah itu dilanjut dengan kegiatan tausiah keagamaan bertemakan Maulid Nabi Muhammad SAW. yang dibawakan oleh Ustad Didi Sodiq.
Pada kesempatan tersebut penceramah menyampaikan pentingnya menjadikan Nabi Muhammad SAW. sebagai panutan dalam menjalani kehidupan, mengingat tujuan utama diutusnya Rasulullah SAW. untuk menyempurnakan akhlak manusia.
"Allah SWT. mengutus Nabi Muhammad SAW. ke muka bumi tidak lain dan tidak bukan adalah sebagai uswatun hasanah atau suri teladan dengan akhlakul karimah, berakhlak mulia, untuk menyempurnakan akhlak manusia, sehingga wajib kita ikuti." tuturnya.
Ustad Didi Sodiq juga menyampaikan bahwa momentum Maulid Nabi Muhammad SAW. di tengah pandemi Covid-19 ini seharusnya bisa menjadi dorongan kuat untuk meningkatkan iman terhadap Allah SWT. dan tidak lupa memperbanyak doa serta shalawat agar terhindar dari segala macam musibah.
"Pada momentum Maulid Nabi Muhammad SAW. tahun ini di tengah pandemi Covid-19, seharusnya kita semakin terdorong untuk lebih menguatkan iman kepada Allah SWT. termasuk dengan melakukan amalan-amalan sunah sebagai bentuk kecintaan terhadap Rasulullah SAW. memperbanyak do'a dan shalawat agar terhindar dari berbagai macam musibah dan keburukan." ujarnya.
Ketua DKM Al-Kautsar menyampaikan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. menjadi kegiatan rutin setiap tahunnya yang diadakan di lingkungan sekitar atau masjid untuk sama-sama berdoa dan ber-shalawat.
"Dalam rangka memperingati Maulid Nabi sendiri kami seperti biasanya setiap tahunnya mengadakan kegiatan peringatan Maulid Nabi, kami adakan acara ini di lingkungan sekitar atau masjid untuk bersama-sama membaca sholawat maupun doa serta meningkatkan kecintaan terhadap Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah antusias dan respon dari warga sangat baik dan positif."
Reporter: Muhammad Husna Hisaba, Mahasiswa KPI UIN Bandung.
Mahasiswa UIN Bandung Jadikan Lomba Dakwah Digital Sebagai Ajang Latihan
Lomba dakwah digital tersebut rupanya mendapat apresiasi dan partisipasi dari mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) semester tiga, UIN Sunang Gunung Djati Bandung. Hal yang menjadi dorongan kuat bagi mahasiswa KPI bukanlah sekedar mengejar hadiah saja, melainkan acara tersebut dijadikan sebagai ajang latihan pada salah satu ranah yang dipegang KPI berupa bidang khitobah. Dengan demikian antusiasme dapat terlihat dari banyaknya mahasiswa yang mengirimkan video dakwahnya pada akun youtube masing-masing.
Hal yang sama dilakukan oleh salah satu mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati bandung, bernama Nurul Jannah. Dengan mengangkat sebuah tema keislaman berjudul sabar, Nurul Jannah menyampaikan bahwa sabar bukanlah pekerjaan yang mudah, ia menyebutkan bahwa manusia sering kali merasa emosi yang tak terkendali hingga manusia merasa bahwa kesabarannya telah berada pada ujung batasnya.
"Bagi manusia sabar ada batasnya tetapi bagi Allah sabar tidak ada batasnya. Bahkan Allah tak pernah menyebutkan sabar itu habis atau ada batasnya," Ujarnya.
Lebih lanjut mahasiswi KPI tersebut menjelaskan bahwa tersebut menjelaskan bahwa ada tiga hal yang harus dihadapi dengan kesabaran yaitu, sabar menahan amarah, sabar menahan godaan nafsu, dan sabar dalam menghadapi musibah. Dengan demikian Allah akan menyukai dan memberikan tempat yang indah bagi umatnya yang sabar.
"Orang yang bersabar selain disukai oleh Allah dan akan mendapatkan salam sejahtera dari Allah secara langsung, tidak hanya itu Allah juga menjanjikan tempat yang indah untuk orang-orang yang bersabar," Katanya.
Reporter: Nurul Jannah, KPI/3C.
Hj. Neni Nurlaela: Isi Masa Pandemi dengan Zikir
Adapun menurut Nur Janah, salah seorang jamaah kajian menyampaikan perasaan bersyukur dengan tetap berjalannya kajian rutin tersebut, selain ilmu yang didapat waktu tidak terbuang sia-sia oleh lamunan kosong yang membuat pikiran menjadi tak karuan, Jumat (04/12/2020)
Kajian pada masa pandemi ini juga dimanfaatkan oleh para mubaligh untuk mengajak para jemaah agar senantiasa mempraktikan amalan-amalan keislaman yang dapat dilakukan dengan mudah dan aman.
Seperti yang disampaikan oleh Hj. Neni Nurlaela, Lc. M.Ag dalam ceramahnya pada hari Jumat ini, bahwa ada amalan yang terlihat sepele tetapi jarang sekali dilakukan oleh kaum muslimin. Padahal amalan tersebut besar sekali manfaat dan ganjarannya.
"Ada amalan yang sangat mudah dikerjakan oleh setiap orang, bahkan dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun. Amalan ini terlihat sepele namun sulit dalam pengerjaannya. Amalan tersebut adalah zikir. Zikir adalah amalan yang ringan dilakukan, juga murah dalam pembiayaan," katanya.
Dalam penjelasannya ustadzah Neni menjelaskan bahwa zikir adalah amalan yang menjadi bukti seorang hamba mencintai tuahannya. Ia juga menjelaskan bahwa pembuktian cinta kepada Allah bukan hanya dengan melakukan zikir.
"Terkadang manusia menganggap mudah suatu pekerjaan, maka hanya pekerjaan itulah yang terus dikerjakan. Padahal ada amalan yang harus dikerjakan untuk mengimbangi amalan zikir tersebut. Yaitu, dengan menjalankan segala perintah yang Allah berikan, mengikuti sunah-sunnah Rasul dan menghindari segala bentuk larangan," ujarnya.
Dengan demikian beliau mengajak seluruh jamaah untuk melakukan zikir dan melaksanakan amalan lainnya untuk mengisi segala kekosongan, terlebih pada masa pandemi yang mengharuskan seluruh umat untuk menjaga diri agar hati dan pikiran selalu bersih dari hal-hal yang dapat menyakiti batin dan rohani manusia.
Reporter: Nurul Jannah, KPI/3C.
Ustad Jaelani : Orang yang Hadiri Majelis Taklim Dapat Penghargaan Dari Allah SWT
Dalam ceramahnya ustad Jaelani mengungkapkan. Sebagai kaum muslim kita harus saling mengajak pada kebaikan, salah satunya saling mengajak untuk mendatangi majelis taklim. Rosulullah SAW pun menganjurkan umatnya agar banyak duduk di majelis taklim. Karena orang yang meghadiri majelis taklim akan mendapat penghargaan dari Allah SWT berupa kasih sayang dan pahala dari Allah SWT yaitu surga.
"adanya pengajian harus dijadikan kesempatan dan momen bagi para jama'ah untuk bersilaturahmi. Setiap orang yang datang ke majelis taklim pasti insyaallah mempunyai nilai, karena yang berharga adalah sebuah nilai. Orang yang datang ke pengajian akan mendapatkan penghargaan atau nilai dari Allah SWT." Ujarnya.
Ustad Jaelani pun menjelaskan bahwa Orang yang mulia dihadapan Allah adalah orang yang memmiliki nilai dan rasa taqwa kepada Allah SWT, manusia sebagai mahluk Allah harus selalu menanamkan ketaqwaan kepada Allah SWT baik kapan pun dan dimana pun ditempatkan. Bentuk ketaqwaan yaitu dengan menjalankan perintah Allah salah satunya menuntut ilmu dan bersilaturahmi di majelis taklim.
"Sebab orang yang ada di majelis taklim niscaya allah SWT ambil dosa-dosanya, diambil satu persatu, langkahnya jadi nilai ibadah, satu langkang ke majelis taklim menghapus sepuluh dosa kecil, satu langkang mengangkat sepuluh drajat, semakin banyak langkah yang dilangkahkan ke majelis taklim semakin banyak pula dosa yang diambil oleh Allah SWT". Ujarnya
Dewan Kemakmuran Mesjid (DKM) Al-Khoir, Ustad Dede Achmad Jamaludin berharap agar pengajian rutin yang dilaksanakan setiap hari Selasa ini terus dilaksanakan, agar dapat menumbuhkan semangat masyarakat sekitar DKM Al-Koir untuk menyebar luaskan agama Allah SWT.
Reporter : Aneu Anggar Nauli, KPI 3A
Aneu Anggar Nauli, Mahasiswa UIN SGD Bandung Ikuti Dakwah Digital Al Washliyah
Penyelenggaraan lomba terbagi menjadi tiga kategori yaitu, yang pertama tingkat anak-anak, kedua tingkat remaja, dan ketiga tingkat dewasa. Perlombaan ini terbuka untuk para kader Al-Washliyahdan masyarakat umum. Termasuk mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati pun ikut meramaikan perlombaan tersebut.
Pada kategori dewasa, terdapat perwakilan mahasiswa dari jurusan Komunikasi Penyiaran Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung, yaitu Aneu Anggar Nauli yang mengangkat judul ceramah "Keutamaan Solat"
Dikutip dari vidionya, mengatakan bahwa "Didalam agama islam solat merupakan tiang agama, sehingga jika kita tidak pernah mendirikan solat maka tiang itu pun akan roboh. Sama halnya seperti dalam sebuah bangunan jika tanpa tiang, maka bangunan itu akan roboh dan runtuh karena tidak ada lagi penyangganya".
Pada perlombaan ini pemenang akan dilihat dari beberapa krirteria penilaian dan kemampuan menyampaian pesan dakwah yaitu, isi ceramah sebanyak 40%, retorika 35%, dan yang terakhir etika sebanyak 25%.
Dilansir dari Instagram @alwashliyahjawabarat, ada beberapa pemenang dakwah digital Al Washliyah Jawa Barat yang mewakili UIN Sunan Gunung Djati Bandung dari jurusan Komunikasi Penyiaran Islam yaitu dalam kategori dewasa, juara 1, juara 2, harapan 2 dan 3.
Pemenanng lomba dakwah digital ini akan mendapatkan hadiah dari masing-masing kategori terdapat juara 1-3 dan 1-3 juara harapan. Juara 1-3 mendapatkan voucher pulsa dan piagam penghargaan, sedangkan juara harapan 1-3 mendapatkan piagam penghargaan.
"Senang sekali bisa mengikuti lomba Dakwah Digital Al Washliyah dan menjadi perwakilan dari mahaiswa UIN Sunan Gunung Djatai Bandung. Meskipun saya tidak memenangkan juara tetapi saya tetap senang dan bahagia karena bisa menyampaikan ajaran islam secara meluas, dan menambah pengalaman saya dan bisa menumbuhkan semangat untuk terus menyebar luaskan agama Allah SWT". Ujar peserta lomba.
Reporter: Aneu Anggar Nauli, KPI 3A
DKM Al-Falah Adakan Kegiatan Rutin Pengajian
Mahasiswa KPI UIN Bandung Berpartisipasi Dalam Lomba Digital Al-Washliyah Jawa Barat
Perlombaan ini terbuka untuk 3 kategori yaitu, anak-anak(siswa SD/MI), remaja(siswa SMP/MTS dan SMA/sederajat), dan dewasa(Mahasiswa dan Umum). Pendaftaran juga mulai dibuka pada tanggal 17-28 November 2020. Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam tentu turut partisipasi dalam perlombaan tersebut.
Salahsatu mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung turut ikut dalam perlombaan tersebut yaitu Aisyah Azizatunnida, dengan judul ceramah "Pentingnya Iman".
"saya rasa dengan mengangkat judul ini diharapkan anak-anak muda zaman sekarang termasuk saya sendiri lebih memperhatikan bagaimana pentingnya iman dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih lagi di masa-masa seperti ini rasanya kita semua perlu terus memperkuat Iman kita" ujar Aisyah
"Pada hakikatnya iman seseorang memang tidak selalu stabil, ada kalanya iman seseorang diatas tapi ada kalanya dibawah. Sedangkan kita selalu membutuhkan iman 24 jam dalam sehari. Sehingga iman menjadi salah satu kebutuhan yang cukup penting dalam kehidupan sehari-hari." Ujarnya lagi.
Tidak hanya Aisyah yang mengikuti lomba tersebut tetapi juga 148 peserta lainnya turut berpartisipasi dalam perlombaan tersebut. Pada tanggal 30 November 2020 diumumkannya hasil perlombaan lewat akun Instagram Al-Washliyah Jawa Barat. Terdapat beberapa mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang berhasil memenangkan perlombaan tersebut dengan meraih juara 1, juara 2, harapan 1, dan harapan 3.
Masjid Nurul Islam Gelar Sholat Jum’at
Menurut beliau dengan mengangkat judul ceramah tersebut dengan keadaan yang sekarang sangat relevan. Dimasa sulit seperti ini banyak orang yang semakin enggan untuk bersedekah. Padahal kata Allah dengan bersedakah tidak akan membuat kita miskin.
"Sedekah itu mengokohkan keimanan, menjadikan kita istiqomah. Dan orang yang bersedekah bahkan nanti di hari kiamat harta yang kita sedekahkan akan menaungi kita dari teriknya matahari. Maka bersedekah tidak dikhususkan kepada orang kaya saja, orang-orang yang susah pun juga tetap dianjurkan untuk bersedekah. Yang mana telah Allah janjikan kepada orang-orang yang bersedekah dengan pahala 700 kali lipat." Ujar Ustadz Wawan
Dalam ceramahnya beliau juga menjelaskan kisah-kisah para sahabat Rasul yang dalam keadaan sulit mereka tetap bersedekah. Selain itu beliau juga menganjurkan kita untuk menghilangkan sifat kikir yang ada pada diri kita.
"Buanglah kekikiran, yakinlah akan janji Allah. Bahwasannya sedekah tidak mengurangi harta. Yakinlah bahwasannya sedekah itu justru akan memberkahi harta kita. Dan Allah tidak pernah tidak menepati janji, Allah selalu menepati apa yang sudah dijanjikanNya." Ujarnya lagi dalam ceramahnya.
Karena menurut beliau, tangan diatas itu menentukan akan kedermawanan dan Allah Swt. menyukai orang-orang yang dermawan dan memebenci kepada kebathilan.beliau juga menyebutkan dimasa sulit seperti ini banyak orang menjadi kikir karena kemerosotan ekonomi yang dialami banyak orang, tapi disaat itulah jika kita tetap bersedekah maka nilai sedekah dimata Allah akan sangat besar.
Pelaksanaan Sholat Jum'at hanya dapat dihadiri oleh jama'ah yang tinggal di komplek tersebut dan Masjid Nurul Islam juga memanggil Penceramah yang hanya tinggal satu wilayah dengan masjid tersebut salah satunya Ustadz Wawan Hendrawan. Meskipun ditengah wabah ini, pelaksanaan sholat jum'at tetap melakukan protokol kesehatan.
Ceramah Jum'at yang disampaikan oleh Ustadz Wwan Hendrawan berlangsung selama 15-20 menit, hal ini dikarena mengingat adanya wabah covid-19.
Ketua DKM Asy-Syamsu: Makmurkan Masjid dan Ciptakan Lingkungan Bernuansa Islami
Bagi Sunendi mendapat amanah sebagai ketua DKM bukanlah sesuatu yang bisa dianggap remeh karena hal ini merupakan amanah terhadap agama, masyarakat, dan lingkungan yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan dengan penuh keikhlasan.
"Menjadi ketua DKM bukanlah sesuatu yang mudah dan bisa dianggap remeh, karena saya harus menanggung amanah agama, masyarakat, dan linkgungan sekitar agar masjid ini tetap hidup dan makmur. Harapannya masjid ini bisa menjadi sarana untuk meningkatkan spirit iman dan takwa bagi masyarakat sekitar, biar warga mulai dari yang muda hingga tua ramai-ramai sholat ke masjid dan menghidupkan masjid dengan kegiatan-kegiatan keagamaan." ujarnya.
Ketua DKM Asy-Syamsu memiliki harapan besar untuk memakmurkan dan menghidupkan masjid serta mampu membawa pengaruh postif dengan menciptakan nuansa keislaman di lingkungan sekitar lewat kegiatan-kegiatan keagamaan seperti pengajian, shalawatan, yasinan, peringatan acara-acara hari besar islam, jum'at bersih, hingga kegiatan lomba-lomba keagamaan bagi anak-anak hingga remaja.
Remaja-remaja masjid Asy-Syamsu juga banyak memenangkan lomba-lomba keagamaan baik tingkat kelurahan, kecamatan, maupun tingkat kota. Sehingga mampu meningkatkan kemakmuran serta mengharumkan nama masjid dengan capaian prestatif serta membanggakan
Reporter: Muhammad Husna Hisaba, Mahasiswa KPI UIN SGD Bandung.
KH. R. Abdul Halim Pimpin MUI Kabupaten Cianjur
Menjadi Ketua MUI, memang hal yang sangat sulit. Kisah beliau dalam menempuh pendidikan, dimulai saat usianya 6 tahun, Abdul Halim disekolahkan pada Sekolah Dasar Kesatriaan. Karena pada saat itu mengalami perubahan politik pemerintah, beliau hanya mendapatkan Pendidikan umum hingga kelas IV. Pada tahun 1943, beliau menyelesaikan pendidikan umumnya dengan sistem pendidikan Jepang setelah pola pendidikan Belanda diubah karena Pemerintah Belanda menyerah pada kolonial Jepang dan meninggalkan tanah air Indonesia.
Beliau meneruskan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi ketika menginjak usia remaja. Kakeknya, yang merupakan pimpinan pondok pesantren Al-Muthmainnah, membimbing Abdul Halim setiap hari dalam mempelajari ilmu pengetahuan agama Islam. Itulah sebabnya, walaupun beliau hanya lulusan SD, tetapi dalam urusan pendidikan agama Islam dan hukum-hukum islam, ilmunya tersebut setara seperti profesor. Hingga, pada tahun 1959, beliau diangkat menjadi Hakim Agung Luar Biasa oleh pemerintah di Pengadilan Agama Kabupaten Cianjur.
Pada tahun 1979, Ajengan Elim akhirnya diangkat menjadi Ketua MUI Kabupaten Cianjur setelah 20 tahun menjabat menjadi Hakim Agung Luar Biasa. Sosoknya ini, serasa tidak tergantikan. Beliau terus terpilih menjadi Ketua MUI. Terhitung semenjak tahun 1979 hingga tahun 2019 kemarin, Ajengan Elim sudah menjadi Ketua MUI Kabupaten Cianjur selama 40 tahun. Itu sebabnya, beliau juga merupakan sesepuh Ketua MUI Kabupaten Cianjur.
Tentu saja, terpilih menjadi Ketua MUI bukan keinginan beliau, namun hal tersebut terjadi atas permintaan tokoh-tokoh yang mempunyai pengaruh di Cianjur. Perkataan beliau pun selalu bermakna, dan jika ada suatu masalah, beliau selalu menanggapinya dengan tenang, sehingga orang-orang yang ada disekitarnya pun ikutan tenang. Selain menginspirasi banyak orang, karena sikapnya yang demikian pun membuat beliau menjadi sangat disegani oleh banyak orang-orang di Cianjur, atapun luar Cianjur, bahkan kalangan pemerintah pun sangat menghormati beliau.
Ajengan Elim pun diangkat menjadi penasehat Bupati Cianjur, sehingga pernah, pada saat itu, Gubernur Jawa Barat, pak Ahmad Heriyawan dan juga Menteri-menteri dan petinggi negara, sempat menyengaja untuk bertemu dan mengobrol dengan beliau, dengan mengunjungi beliau ke rumahnya.
Beliau memang banyak memberikan yang lebih baik bagi Cianjur selama beliau menjadi Ketua MUI dan beliau juga menghasilkan banyak program. Diantara program-program tersebut, salah satunya yaitu, Gerakan Pembangunan Masyarakat Berakhlakul Karimah, atau dikenal sebagai Gerbang Marhamah, yang juga menjadi semboyan Kabupaten Cianjur. Selain Gerbang Marhamah, program lain yang ditelah dicapainya yaitu menangani ajaran yang saat itu sedang marak, yaitu ajaran sesat Ahmadiyah, sehingga pengikutnya tidak ada lagi di Cianjur. Kemudian, beliau juga menyejahterakan DKM Agung Cianjur dengan mendirikan toko buku dan klinik Masjid Agung, dan masih banyak lagi program-programnya yang lain yang sangat mashlahat bagi masyarakat Cianjur.
Beliau menjadi pimpinan Pondok Pesantren Al-Muthmainnah ketika beliau berusia 30 tahun, menggantikan kakeknya yang wafat. Kebiasaan kakeknya pun diteruskan oleh beliau. Kebiasaan tersebut diantaranya yaitu mengadakan pengajian khusus pada hari Minggu, Kamis, dan Sabtu. Pengajian hari Minggu dikhususkan untuk bapak-bapak, pengajian hari kamis khusus ibu-ibu, dan pengajian hari sabtu khusus para ajengan. Namun, ada yang menarik dari pengajian hari Kamis, yakni adanya pasar kemisan. Pasar ini memang hanya ada saat pengajian hari Kamis di Pesantren Al-Muthmainnah. Hal tersebut ada karena saking banyaknya jamaah ibu-ibu, sehingga para pedagang tertarik untuk berjualan disekitar lingkungan pengajian.
Beliau memiliki 36 cucu dan 18 cicit, dari 9 anaknya dari almh. istrinya, Hj. Aisyah. Istri pertamanya sudah meninggal dunia, dan pada 2002 beliau menikah dengan Hj. Ida Rosidah.
Reporter: Nailah Adawiyah, KPI/3C
M Dadan niam Zaidan, ikuti Lomba Dakwah Digital
Masjid Al Huda Gendereh Selenggarakan Pengajian Rutinan
Ketua Ibu pengajian Al-Hidayah, Ibu Erat mengatakan pelaksanaannya pengajian rutinan sekarang memang sedikit berbeda dikarenakan harus menjalankan protokol kesehatan. Meskipun begitu beliau berharap adanya pengajian rutinan ditengah pandemi ini tidak mematahkan semangat ibu-ibu untuk berangkat ke mesjid dan melaksanakan pengajian.
"Meskipun tahun ini pelaksanaan pengajian rutinan agak sedikit khawatir karena adanya pandemi, tetapi kami harus tetap semangat dan menjalankannya dengan menjalankan protokol kesehatan seperti cek suhu, menjaga jarak, dan memakai masker. Dan saya berharap semoga ibu-ibu tidak patah semangat untuk terus bersilaturahmi ke msejid dan melaksanakan pengajian rutinan" katanya.
Dalam ceramahnya, Ustadz Ence mengungkapkan shalawat itu penting bagi umat Islam, dengan bershalawat umat Islam mendapatkan banyak manfaat. Sungguh rugi umat yang mengaku Islam tetapi tidak pernah bershalawat.
"Bershalawat itu sangat penting, karena dengan bershalawat akan mendatangkan manfaat dan keberkahan dalam hidup, jangan sesekali menyepelekannya. Bu, tanpa kita sadari jika kita terus mencintai Nabi kita dengan menistiqamahkan bershalawat insyaallah rizki akan terus mengalir dan keberkahan akan terus mengelilingi hidup ini. Oleh karena itu mari sama-sama kita belajar istiqamah dalam bershalawat, dengan bershalawat tidak akan membuat kita cape, dan tidak akan membuat kita rugi. Justru orang yang tidak bershalwat akan rugi sedangkan orang yang selalu bershalawat hidupnya akan banyak rizki, dan insyaallah hidup tenang di dunia dan di akhirat kelak amin Ya Allah Yarabbal 'Alamin " ujarnya.
Reporter: Amalia Ristanti, KPI/3A
Amalia Ristanti, Mahasiswa UIN SGD Bandung Ikuti Lomba Dakwah Digital Al Washliyah
Perlombaan ini dibuka untuk umum dan ternyata masyarakat sangat antusias dalam perlombaan ini termasuk para mahasiswa KPI UIN SGD Bandung. Salah satunya mahasiswa yang bernama Amalia Ristanti, dia mengikuti lomba dakwah tersebut dalam kategori dewasa dan mengambil tema tentang macam-macam mahabbah/cinta.
Menurut Amalia lomba dakwah digital ini sangat bagus sekali untuk menjadikan kegiatan masyarakat dan para pelajar lebih produktif meskipun di rumah.
"Kegiatan dakwah digital ini sangat bagus sekali, meskipun sedang dilanda pandemi dan di rumah saja dengan adanya dakwah digital ini lebih menjadikan kegiatan masyarakat dan para pelajar lebih produktif lagi dan untuk mengasah kemampuan mereka juga" ungkapnya.
Dalam ceramahnya, Amalia mengungkapkan betapa pentingnya umat muslim mengetahui macam-macam mahabbah/cinta.
"Betapa pentingnya umat muslim mengetahui macam-macam mahabbah/cinta agar mereka bisa lebih mencintai Allah SWT. Mencintai hamba-Nya atau Maskhluk-Nya boleh tetapi jangan menjadikan apa yang dicintainya sebagai bentuk peribadahan dan perlindungan karena tiada Tuhan selain Allah yang wajib disembah dan hanya kepada Allah lah meminta perlindungan" katanya.
Semoga dengan adanya acara-acara positif seperti perlombaan dakwah digital ini menumbuhkan semangat untuk terus menyebarkan kebaikan meskipun sekarang segalanya sedang khawatir akibat pandemi Covid 19.
Reporter : Amalia Ristanti, KPI/3A
Santri MDT AN Nuur Tetap Semangat Rutinkan Pengajian
Dari awal pandemi seluruh rangkaian MDT An Nuur masih berjalan seperti biasa, pada bulan April dapat imbauan bahwa kegiatan MDT untuk diliburkan sampai Hari Raya Idul Fitri, setelah itu baru mulai lagi hingga sekarang seluruh aktivitas Masjid itu berjalan baik salat jumat, pengajian rutin santri-santri MDT An-Nur, dan lain sebagainya.
Ustadz Sumargo Siswantoro menjelaskan bahwa serangkaian kegiatan pengajian yang masih rutin dijalankaan saat ini di MDT An-Nuur berupa tilawati Qur'an, muhadharah, salat berjamaah, mabit, tahfizhul Qur'an.
"Alhamdulillah walaupun pandemi serangkaian kegiatan ibadah khususnya di Masjid itu berjalan, tentunya dengan shaf yang berjarak. Untuk Jemaah dibatasi, namun pada praktinya tidak bahkan diajak untuk di normalkan kembali sehingga Jemaah tuh berpikir ternyata di Masjid aman di rumah pun aman." Ujarnya
Kepala Madrasah MDT An-Nuur ini mengungkapkan bahwa masih diselenggarakannya kegiatan rutin di Masjid guna tetap memakmurkan Masjid meski dalam keadaan pandemi dengan tetap sesuai perintah dan menyemarakkan kembali Jemaah, serta berharap saat sholat shafnya rapat, santri-santri MDT An Nur kembali normal lagi ibadahnya dan untuk masyarakat jangan terlalu khawatir berlebih dengan Covid, tetap jaga kesehatan dan pakai masker.
Reporter : Citra Cantika Salma Sugiarto, Mahasiswi KPI UIN SGD Bandung
DKM Jami' Hidayatul Khoer Tetap Gelar Ibadah dengan Protokol Kesehatan
Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Jami' Hidayatul Khoer, Ustadz, Burhanudin mengatakan bahwa meskipun pandemi, kewajiban sebagai seorang muslim harus tetap ditegakkan dan sebaiknya shalat Jum'at dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan pencegahan Covid – 19. Bukan hanya jamaahnya saja melainkan tempat ibadah pun harus sesuai dengan protokol kesehatan.
"Masjid itu adalah urusan agama dan pandemi adalah urusan Allah. Persoalan mengenai pandemi atau wabah pun sudah ada sejak zaman Rasulullah namun memiliki istilah yang berbeda. Hal ini tentu terjadi karena izin Allah dan di dalam hadits, tak ada penyakit yang tidak memiliki obatnya. Ya, manusia hanya bisa berikhtiar untuk merubah qada dari Allah dengan do'a, pakai masker, pakai jarak dan lainnya," ujar Ustadz Burhanudin, Jum'at (4/12/2020).
Berdasarkan hal itu, protokol kesehatan yang dilakukan di masjid diantaranya adalah rutin dilakukan penyemprotan disinfektan, disediakannya handsanitizer di depan masjid, serta mewajibkan jamaah untuk senantiasa menggunakan masker dan menjaga jarak. Walaupun terkadang ada oknum yang acuh terhadap seruan tersebut.
Ketua DKM berharap untuk pandemi ini segera berlalu agar kegiatan di masjid dapat kembali seperti biasa. "Saya berharap semoga Allah mengangkat covid, namun apabila Allah belum berkehendak, tentu semua ini pasti ada hikmahnya untuk manusia" ujar Ustadz Burhanudin, Jum'at, (4/12/2020).
Reporter: Fathiyyah Raisah Amani KPI/3B
Jamaah Masjid Jami Al-Hikam Sutawangi Antusias Ikuti Maulid Nabi
Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW, setiap pada tanggal 12 Rabiul awal dalam penanggalan Hijriyah. Perayaan Maulid Nabi memiliki tujuan untuk membangkitkan semangat dan toleransi umat Islam.
Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi sebuah tradisi turun temurun yang telah lama dilakukan oleh warga sekitar. Acara Maulid Nabi Muhammad sendiri biasa diadakan di Masjid – masjid pada setiap desa. Salah satu perayaan Maulid Nabi Muhammad kali ini bertempat di Masjid Jami Al – Hikam Sutawangi.
"Banyak sekali warga sekitar Kapur ini yang datang, hingga membuat kami (DKM Masjid Al-Hikam) mengalami kewalahan, kaya kurangnya makanan. Kami tuh tidak menyangka bahwa akan lebih banyak lagi warga sekitar yang akan datang. " DKM Al – Hikam Mamah Salamah, sabtu (16/11/2020).
Dikutip dari wawancara tersebut membuktikan betapa antusiasnya warga sekitar yang datang untuk merayakan acara Maulid Nabi Muhammad SAW. Para warga sangat senantiasa senang menyambut kedatangan hari lahir Nabi Muhammad SAW, mulai dari anak kecil hingga orang lanjut usia.
Sebagai umat muslim, kita harus bersyukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW yang membawa kebaikan dan berkah bagi kita semua. Dengan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW kita membangkitkan semangat kekeluargaan dan toleransi umat Islam, serta selalu bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Semoga dengan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW, kita akan mendapatkan syafaatnya kelak. Aamiin.
Reporter : Alpia Nur Zakiyyah Atorid, KPI/3A