Sekolah Daring Meresahkan Para Pelajar

Oleh : Desi Nurhikmah

Sudah di penghujung tahun 2020 sekolah masih tetap ditutup. Hampir seluruh pelajar mulai dari anak sekolah sampai mahasiswa mengeluh karena sudah terlalu lama sekolah daring. Tidak hanya capek berpikir gara-gara tugas yang tak kunjung usai tetapi juga memakan kuota yang lumayan banyak dan cukup menguras uang untuk membeli kuota.

Pemerinta memang sudah memberikan distribusi bantuan kuota tetapi tidak semua pelajar mendapatkannya hanya orang-orang beruntung saja yang mendapatkan bantuan subsidi bantuan kuota. Mungkin untuk para pelajar yang rumahnya terdapat wifi itu tenag-tenang saja tetapi bagaimana dengan pelajar yang tidak mempunya wifi dirumah.

Bukan hanya masalah kuota tetapi sinyalpun menjadi salah satu alasan untuk para pelajar sulit melakukan sekolah daring. Untuk pelajar yang tinggal di kota mungkin sangat gampang mendapatkan sinyal tetapi bagaimana mereka yang tinggal di daerah pegunungan yang sudah pasti sangat sulit mendapat sinyal.

Ketika melakukan sekolah daring melalui zoom itu sangat menyulitkan para pelajar apalagi zoom sangat menyorot kuota dan membutuhkan sinyal yang lancer. Ketika sedang melakukan zoom dan sedang mendengarkan materi dari dosen atau sedang kuis seketika sinyal putus-putus.

Kapan kah sekolah seperti biasa akan tiba para pelajar sudah lelah dengan semua ini. Tidak hanya para pelajar yang dipusingkan oleh sekolah daring tetapi untuk para orang tua sudah pasti sangat pusing. Terutama untuk anak-anak sekolah dasar (SD) banyak orang tua mereka yang mengeluh dikarenakan bingung mengerjakan tugas-tugas anaknya.

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023