Oleh : Muhammad Farid Iskandar
Kita sebagai manusia yang mempunyai akal dan sebagai makhluk sosial yang tak luput bertemu orang lain setiap harinya bahkan setiap saat di dunia nyata maupun dunia maya. Kita juga memiliki banyak perbedaan dalam segala hal yang tak dapat kita paksakan untuk bisa seragam semuanya. Karena kita semua mempunya hak mendapat kebebasan itu lah hal itu dapat terjadi. Namun berbeda itu bukan berarti tak indah.
Pada dasarnya kita semua berhak mengekspresikan diri kita kepada orang lain. Karena semua mempunyai hak yang sama, jadi kita tak berhak memaksakan harus bagaimana orang lain mengekspresikan dirinya demi kepuasan sendiri. Sampaikan saja kritik yang tidak menjatuhi dan menyinggung perasaan, tidak perlu ada unsur pemaksaan.
Kebebasan berekspresi adalah suatu hak yang kompleks. Hal ini karena kebebasan berekspresi tidak absolut dan diiringi dengan tugas dan tanggung jawab khusus dan karenanya "wajib mematuhi sejumlah pembatasan, sejauh pembatasan tersebut ditetapkan oleh hukum dan diperlukan" Hak ini juga kompleks karena "hak ini melindungi hak pembicara sekaligus hak pendengar. Tidak selalu mudah menemukan keseimbangan yang tepat antara hak atas kehormatan, keselamatan, dan privasi.
"Setiap orang berhak atas kebebasan berpendapat dan berekspresi; hak ini mencakup kebebasan untuk berpendapat tanpa intervensi dan untuk mencari, menerima dan berbagi informasi dan ide melalui media apapun dan tanpa memandang batas negara". (Pasal 19, Deklarasi Universal Hak-hak Asasi Manusia, 1948)
Kita bebas melakukan hal yang kita inginkan selama tidak bablas hukum yang berlaku. Kita juga harus bisa menghargai hak orang lain yang juga memiliki kebebasan, jangan jadikan perbedaan pendapat menjadi alasan permusuhan. Jika Tuhan tidak menciptakan perbedaan, maka kita tak akan belajar sesuatu. Sesuai semboyan bangsa Inonesia "Bhinneka Tunggal Ika" yang berarti berbeda-beda tetap satu jua.
Muhammad Farid Iskandar, Mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Kita sebagai manusia yang mempunyai akal dan sebagai makhluk sosial yang tak luput bertemu orang lain setiap harinya bahkan setiap saat di dunia nyata maupun dunia maya. Kita juga memiliki banyak perbedaan dalam segala hal yang tak dapat kita paksakan untuk bisa seragam semuanya. Karena kita semua mempunya hak mendapat kebebasan itu lah hal itu dapat terjadi. Namun berbeda itu bukan berarti tak indah.
Pada dasarnya kita semua berhak mengekspresikan diri kita kepada orang lain. Karena semua mempunyai hak yang sama, jadi kita tak berhak memaksakan harus bagaimana orang lain mengekspresikan dirinya demi kepuasan sendiri. Sampaikan saja kritik yang tidak menjatuhi dan menyinggung perasaan, tidak perlu ada unsur pemaksaan.
Kebebasan berekspresi adalah suatu hak yang kompleks. Hal ini karena kebebasan berekspresi tidak absolut dan diiringi dengan tugas dan tanggung jawab khusus dan karenanya "wajib mematuhi sejumlah pembatasan, sejauh pembatasan tersebut ditetapkan oleh hukum dan diperlukan" Hak ini juga kompleks karena "hak ini melindungi hak pembicara sekaligus hak pendengar. Tidak selalu mudah menemukan keseimbangan yang tepat antara hak atas kehormatan, keselamatan, dan privasi.
"Setiap orang berhak atas kebebasan berpendapat dan berekspresi; hak ini mencakup kebebasan untuk berpendapat tanpa intervensi dan untuk mencari, menerima dan berbagi informasi dan ide melalui media apapun dan tanpa memandang batas negara". (Pasal 19, Deklarasi Universal Hak-hak Asasi Manusia, 1948)
Kita bebas melakukan hal yang kita inginkan selama tidak bablas hukum yang berlaku. Kita juga harus bisa menghargai hak orang lain yang juga memiliki kebebasan, jangan jadikan perbedaan pendapat menjadi alasan permusuhan. Jika Tuhan tidak menciptakan perbedaan, maka kita tak akan belajar sesuatu. Sesuai semboyan bangsa Inonesia "Bhinneka Tunggal Ika" yang berarti berbeda-beda tetap satu jua.
Muhammad Farid Iskandar, Mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Beri komentar secara sopan