Kebebasanjuga memiliki batas


Oleh Rahman Karim

Presiden Prancis Emmanual Macron atas paham yang disampaikan nya menimbulkan kontraversi yang bahkan ditanggapi oleh umat muslim sedunia terutama daerah turki, Pakistan dengan mayoritas muslim. Bahkan respon dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengkritik Macron dengan kata-kata kasar yang akhirnya memicu reaksi tegas dari kantor kepresidenan Prancis. ErdoÄŸan mengatakan Macron membutuhkan 'perawatan kesehatan mental' karena sikap permusuhannya terhadap Islam. "Apa masalah Macron dengan Islam dan muslim? Dia membutuhkan perawatan kesehatan mental," kata Erdogan dalam rapat Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP).

Berbagai kontraversi yang terjadi pun berujung pemboikatan makanan export prancis, islam memanglah agama yang kaffah dan layiin (lembut), memang ada pembatasan akan pengambilan sebuah tindakan. Tapi apabila telah kluar sebuah penghinaan ke pada baginda rasullallah maka maklum saja tuntutan tersebut bisa menjadi besar seperti saat ini.

Setiap agama telah punya pedoman aturan yang mereka miliki untuk dijaga ketika seseorang mengusik hal yang telah diperjuangkan dalam penjagaan nya pasti aka nada perlawanan yang wajar. Begitu juga diibaratkan dengan binatang yang sarang nya di usik anggota keluarganya di ganggu baru lah mereka menyerang pengusik tersebut,

Tidak akan ada masalah kalau tidak ada pemancingnya, dan setiap hal yang dipermasalahkan tidak akan muncul dari kesalahan beberapa pihak, pengambilan paham dari presiden prancis ini dikarenakan akan adanya issue pembunuhan di gereja oleh umat islam, yang mana orang nya saja tidak jelas tapi hanya berupa issue.

Untuk mengurangkan kesalah pahaman antar sesama tindak kebebasan yang kita miliki harus juga memiliki pembatasan pembatasan karna setiap kebebasan yang kita miliki itu bukan berarti hak kita penuh untuk mengatur orang lain, melainkan ada hak setiap orang dalam kebebasan yang kita miliki.

Mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung

 

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023