Kebebasan Yang Kebablasan

Oleh: Atrasina Kiyasatina

Peristiwa yang baru-baru ini terjadi di negara Prancis akibat adanya pertujunkan gambar karikatur Nabi Muhammad SAW menuai kritik dari sejumlah umat islam di seluruh dunia, imbasnya muncul seruan boikot produk-produk Prancis di sejumlah negara, termasuk Indonesia, Qatar dan Turki.sebagai respon atas kartun Nabi Muhmmad karena dinilai menghina agama islam.

Aksi demo juga dilakukan di sejumlah negara akibat pernyataan Macron yang mengatakan: Prancis tidak akan menyerah pada kartun kami. Ucapan itu terkait kasus Samuel Paty seorang guru yang dipenggal setelah memperlihatkan kartun Nabi Muhammad pada siswa di kelasnya sebagai bentuk kebebasan berekespresi.

Hal itu menimbulkan kontroversi karena islam melarang visualisasi para nabi dan rasul. Umat Muslim menganggap kartun Nabi Muhammad tersebut menyinggung dan tidak menghormati Islam. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bahkan menyerukan boikot dalam pidatonya di televisi. Prancis adalah negara Eropa Barat dengan pemeluk Islam terbesar jumlahnya mencapai enam juta orang, sebelum kasus Samuel Paty mencuat Presiden Macron menyebut akan menggalakan upaya pembarantasan 'separatisme Islam' di Prancis.

Sebagai negara sekuler, Prancis memang melindungi hak kebebasan warga termasuk untuk menistakan agama, dengan demikian majalah Charlie Hebdo bisa menerbitkan karikatur menghina tokoh atau simbol-simbol agama tanpa takut dituntut oleh pengadilan, namun bagi umat muslim penggambaran nabi dan rasul dilarang dalam Islam.

Kekerasan dan aksi teror memang tidak bisa dibenarkan tapi presiden Joko Widodo juga mengecam sikap presiden Prancis yang dianggap telah melukai seluruh umat islam diseluruh dunia dan meminta kebebasan yang melecehkan simbol agama harus dihentikan.

Mahasiswa Jurusan KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023