Oleh Wullan Syahra Ningrum
Mahasiswi KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Ditengah banyaknya transportasi publik yang sering kita jumpai, bahkan sering juga kita gunakan. Sayangnya, dari banyaknya pengguna transportasi publik tersebut masih banyak yang kurang sadar akan etika dalam bertransportasi. Tak jarang banyak telah ditemukan beberapa pengguna transportasi publik yang mengambil hak oranglain. Seperti contohnya kursi penumpang untuk lansia, ibu hamil, dan anak kecil.
Terkadang masih banyak orang yang menggunakan kursi penumpang yang hanya di khususkan untuk penumpang lansia, ibu hamil, dan anak-anak tetapi banyak digunakan oleh penumpang yang tidak termasuk dalam penumpang khusus tersebut, sehingga penumpang yang seharusnya mendapatkan kursi tersebut tidak mendapat kursi. Hal seperti itu seharusnya tidak perlu untuk kita bahas lagi karena perlu adanya kesadaran pada diri sendiri.
Terlihat sepele memang, tapi inilah yang harus kita tegakkan bersama. Terlebih lagi muda-mudi yang tidak sadar akan hal tersebut. Hanya untuk medapatkan sebuah kursi penumpang sampai rela mengambil hak oranglain.
Memang, kita semua membayar untuk menggunakan transportasi publik tersebut. Tapi yang namanya hak ialah tetap hak. Dari hal kecil seperti inilah seharusnya dapat kita pahami bahwa kita harus saling menghargai hak oranglain. Kita sering menuntut hak kita setapi tidak sadar bahwa kita mengambil hak oranglain.
Mahasiswi KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Ditengah banyaknya transportasi publik yang sering kita jumpai, bahkan sering juga kita gunakan. Sayangnya, dari banyaknya pengguna transportasi publik tersebut masih banyak yang kurang sadar akan etika dalam bertransportasi. Tak jarang banyak telah ditemukan beberapa pengguna transportasi publik yang mengambil hak oranglain. Seperti contohnya kursi penumpang untuk lansia, ibu hamil, dan anak kecil.
Terkadang masih banyak orang yang menggunakan kursi penumpang yang hanya di khususkan untuk penumpang lansia, ibu hamil, dan anak-anak tetapi banyak digunakan oleh penumpang yang tidak termasuk dalam penumpang khusus tersebut, sehingga penumpang yang seharusnya mendapatkan kursi tersebut tidak mendapat kursi. Hal seperti itu seharusnya tidak perlu untuk kita bahas lagi karena perlu adanya kesadaran pada diri sendiri.
Terlihat sepele memang, tapi inilah yang harus kita tegakkan bersama. Terlebih lagi muda-mudi yang tidak sadar akan hal tersebut. Hanya untuk medapatkan sebuah kursi penumpang sampai rela mengambil hak oranglain.
Memang, kita semua membayar untuk menggunakan transportasi publik tersebut. Tapi yang namanya hak ialah tetap hak. Dari hal kecil seperti inilah seharusnya dapat kita pahami bahwa kita harus saling menghargai hak oranglain. Kita sering menuntut hak kita setapi tidak sadar bahwa kita mengambil hak oranglain.
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Beri komentar secara sopan