Dengan Adab, Arogansi Terkendali

Oleh : Nandi Suyardi

Didalam setiap aktivitas yang kita kerjakan tentunya tidak terlepas dari interaksi sosial yang dengan interaksi tersebut kita telah mencukupi kebutuhan sebagai makhluk sosial. Tetapi seringkali didapatkan sikap yang tidak menyenangkan dari seseorang terhadap kita maupun orang lain, yang dengan sikap orang tersebut dampak yang ditimbulkan berbekas di dalam diri seseorang.

Ketika kita sedang melakukan aktivitas baik itu tujuannya mencari penghidupan, mendekatkan diri kepada Tuhan Semesta Alam, mengurus rakyat,  mengurus rumah tangga, atau aktivitas sosial lainnya, seringkali kita atau kita melihat secara langsung seseorang yang dengan arogan nya mementingkan kepentingan pribadi semata.

Negera Indonesia ataupun di negara-negara lain mungkin memiliki perundangan-undangan yang membebaskan warganya untuk bebas berdemokrasi, bebas untuk hidup dan menjalani kehidupan sehari-hari tanpa ada tekanan dari pihak manapun, akan tetapi jangan sampai kebebasan yang diberikan membuat kita arogan dengan kehidupan sehari-hari. Maka dari itu, dibutuhkan komponen untuk mengendalikan sikap arogansi tersebut, salah satu caranya dengan adab.

Sikap kesewenang-wenangan bisa ditekan bilamana adab itu diposisikan sebagai prioritas hidup tertinggi. Adab tidak dapat dibentuk dengan waktu singkat, akan tetapi adab dapat dibentuk dengan lingkungan yang baik. Dimana lingkungan yang baik itu berasal ? Lingkungan baik itu adanya di keluarga. Keluarga menjadi sekolah pertama bagi generasi atau bibit yang nantinya akan menjadi besar, maka jika sekolah pertamanya baik, maka baik pula generasi nya dan jika sekolah pertama kurang baik maka generasi nyapun akan kurang baik.

Jadin poin pentingnya yaitu sikap arogansi yang timbul dimasyarakat dapat dikendalikan jika generasi awal memiliki keluarga yang mendukung tumbuh kembangnya sikap yang baik.

Mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023