Cipta Kerja Cipta Sengsara

Oleh: Atrasina Kiyasatina

Rancangan Undang-Undang mengenai cipta kerja yang sekarang menjadi momok permasalahan negara saat ini masih jadi perbincangan hangat dikalangan semua orang. Para rakyat, mahasiswa, buruh berdemo demi menolak RUU yang telah disahkan. Permasalahan ini menjadi topik utama berita nasional sampai internasional. Aksi demo yang telah berlansung selama satu minggu belakangan ini menuai kontroversi antara mahasiswa dan pihak kepolisian, banyak mahasiswa yang pingsan karena terkena gas air mata bahkan sampai orang-orang yang tidak mengikuti aksi demo pun menjadi sasaran terkena nya gas air mata.

Pandemi belum berakhir tetapi permasalahan negara bertambah, hak rakyat tersisih oleh kerakusan para penguasa. Lalu siapa yang patut disalahkan? Keegoisan para manusia lah yang bersalah. Adanya RUU baru ini sangat meresahkan rakyat indonesia terutama para buruh, karena pandemi pun mereka sengsara lalu ditambah dengan adanya RUU baru ini lalu bagaimana mereka menghidupi keluarga mereka?.

Seharusnya cipta kerja ini menjadi tombak kemakmuran yang baru bagi rakyat indonesia tetapi malah menjadi tiang kesengsaraan bagi rakyat indonesia, sungguh ironis sekali para penguasa yang hanya ingin mengambil keuntungan dari kaum rendahan tanpa melihat dan menimbang kondisi.

Wahai para penguasa lihatlah rakyatmu, wakil rakyat yang seharusnya menjadi wakil dari suara rakyat malah mengambil hak yang tidak semestinya, lalu apakah itu adil?. Seharusnya di masa pandemi seperti ini para wakil rakyat bisa membimbing rakyatnya bukan malah mengabaikannya.

Aksi demo yang melibatkan banyak rakyat pun masih diabaikan, lalu apa yang harus rakyat lakukan agar cipta kerja ini tidak menjadi cipta kesengsaraan?.

Wahai para rakyat indonesia mari bersatu menjadikan negara ini, negara yang adil negara yang kaya akan kebijaksanaan dan negara yang maju, karena jika bukan dari rakyat itu sendiri bagaimana negara bisa menjadi lebih baik?. Maka ayo buatlah perubah menjadi indonesia lebih baik.

Mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung 

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023