Bebas Bukan Berarti Tanpa Batas

Oleh: NUR ISLAKHUL KHASANAH

Penistaan agama yang dilakukan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron mendapat banyak kecaman, terutama bagi kaum muslimin. Bukan hanya para muslim Prancis, namun muslim di seluruh dunia. Bagaimana tidak? Tokoh yang sangat dikagumi, disanjung, dihormati, dan sebagai panutan bagi kaum muslimin dijadikan sosok karikatur dan ditampilkan di khalayak ramai. Menurutnya, pembuatan karikatur Nabi Muhammad merupakan salah satu kebebasan dalam berekspresi. Namun dimata kaum muslim hal tersebut sangat merendahkan Nabi Muhammad.

Macron mengatakan bahwa posisinya telah disalah pahami bahwa perannya bukanlah mendukung konten kartun yang dipandang merendahkan kaum muslim, melainkan untuk membela hak atas kebebasan berekspresi.
"Perancis berada dalam kondisi syok setelah serangan ini, dengan perasaan sedih dan marah. Dan untuk pertama kalinya saat kami mengalami serangan ini, ada reaksi kuat yang menyerang Perancis secara Internasional, atas dasar banyak kesalah pahaman dan itulah mengapa saya ingin menjernihkannya." Ujar Macron kepada Al Jazeera.
Pernyataan tersebut disampaikan setelah adanya serangan di sebuah gereja di Nice, yang merupakan serangan ketiga dalam kurun waktu satu bulan terakhir, dan menewaskan tiga orang.

Hubungan antara Perancis dan negara-negara muslim di dunia semakin memanas terkait kartun Nabi Muhammad. Gerakan pemboikotan terhadap produk-produk Perancis serentak dilakukan di berbagai negara muslim, setelah Macron membela hak atas kebebasan berekspresi. Tak terkecuali negara kita Indonesia. MUI telah menyerukan kepada umat muslim untuk memboikot produk Prancis sebagai upaya untuk membela kehormataan Nabi Muhammad.
"Tujuan penghormatan kepada Baginda Rasulullah, dan mengingatkan akan kesalahan orang yang menistakan Baginda Rasulullah, maka sarana (pemboikotan) itu menjadi wajib." Ujar Asrorun Niam selaku Sekretaris Komisi Fatwa MUI. Sabtu (31/10). Asrorun pun menambahkan bahwa pemboikotan ini dapat menjadi pembelajaran untuk Emmanuel Macron agar lebih berhati-hati dalam berbicara.

Presiden Joko Widodo pun telah memberikan kecaman terhadap Presiden Prancis melalui Menteri Luar Negeri  Perancis. Menurut Presiden Jokowi, ucapan Macron telah melukai jutaan umat muslim di dunia, dan dapat memecah persatuan umat beragama.

NUR ISLAKHUL KHASANAH
Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Jl.sumbodro rt 04/rw 03 Kaligelang, Taman, Pemalang, Jawa Tengah.

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023