Apakah Ada Manusia yang Murni Baik dan Murni Jahat?

                            Oleh: Fajri Ramadhan                      

Sebenarnya tidak ada aturan yang melarang kita untuk menyampaikan kritik pada seseorang atau suatu hal. Tetapi banyaknya orang yang salah mempergunakan hak dan kesempatan itu menjadi keegoan diri sendiri atau pun hanya untuk kepuasannya, sehingga mereka membenarkan apa yang sebenarnya salah. Seolah – olah tujuan mereka benar, tetapi caranya dijalankannya dengan cara yang salah.

Boleh saja kita mengkritik pada seseorang, tetapi ingat untuk menyaring setiap ucapan yang akan keluar dari mulut, karena tidak semua orang sama dalam berpikir dan pemahaman terhadap suatu hal dan juga tidak semua orang mau menerima terhadap kritik yang kita sampaikan, entah kritik itu bersifat positif atau negatif. Jangan lupa juga untuk memberi solusinya, jika kita mengkritik tanpa kita memberi solusinya sama saja dengan membuat masalah tambahan.

Sebelum kita mengkritik seseorang kenali lebih dalam dulu orang tersebut, pahami dulu latar belakang mereka, pahami dulu alasan mereka mengapa melakukan hal itu. Kenali seseorang bukan dari perkataan orang lain karena pandangan setiap orang itu berbeda, semakin kita berusaha mengkritik seseorang, semakin sulit bagi kita untuk menerima itu apa adanya. Seperti simbol Yin and Yang, pada diri setiap manusia selalu ada bidang kecil berwarna sebaliknya yang membuat hitam dan putih menjadi tak pernah mutlak, sebab apa yang kita lihat, tidak serta merta kita dengan mudah mengenal lalu menilai seseorang tersebut.

Di Indonesia kebebasan dalam menyatakan pendapat atau kritik ternyata ada batasannya, kita tidak bisa mengeluarkan pendapat semaunya  untuk itu kita harus mempunyai batasan terhadap kebebasan kita sendiri. Dapat kita lihat di Indonesia ini kita diajak harus memperhatikan nilai agama, kesusilaan, ketertiban, dan kepentingan umum serta keutuhan bangsa, supaya kita tidak menyalahgunakan kebebasan kita. Tetapi ini membuat kebebasan berpendapat di Indonesia menjadi sulit dipahami karena memiliki banyak arti, karena pada saat masyarakat mengeluarkan pendapatnya, mereka khawatir pendapatnya dianggap menista atau mencemarkan nama baik dan karena pendapatnya sendiri bisa saja mereka dijatuhkan hukuman yang ada.

Telah ditetapkannya sejumlah batasan dan standar nilai moral yang dirangkum dalam bentuk agama, adat istiadat, filosofi, ideologi, hingga norma yang berlaku di masyarakat, menjadikan begitu rumitnya manusia, karena batasan dan standar nilai moral ini tak begitu signifikan dalam mengkritik perilaku seseorang. Banyak orang yang berusaha memudahkan menjadi sistem orang baik dan orang jahat. Namun, jika dipikirkan, apakah ada manusia yang murni baik dan murni jahat?.


Fajri Ramadhan, Mahasiswa KPI UIN Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023