DKM Al-Anshari Makmurkan Masjid Dengan Cara Unik
Pembinaan Perdana Baraya 2019: Menyiapkan Leading Figure Masa Depan
Pembinaan perdana Beasiswa Baraya 2019 telah dilaksanakan Minggu (03/11/2019) di Komplek Masjid Salman, sebanyak 200 peserta yang mengikuti kegiatan ini baik dari kalangan SD, SMP maupun SMA. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian program yang diperuntukkan penerima beasiswa Baraya, beasiswa Baraya merupakan beasiswa pendidikan dan pembinaan karakter untuk anak-anak SD, SMP, SMA/sederajat wilayah Bandung Raya dan Jatinangor yang diselenggarakan oleh Rumah Amal Salman.
Di pembinaan perdana, peserta dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok dipimpin oleh seorang Kakak Fasilitator (Fasil) Baraya yang akan mendampingi mereka selama satu periode hingga masa beasiswa berakhir. Menurut Kepala Program Beasiswa Baraya, M. Akbar Fajar Siddiq, "Di sini itu serunya kita semua sama-sama belajar. Ga ada yg merasa menggurui atau lebih berilmu daripada yg lain. Adik-adik belajar, kakak-kakaknya belajar, bahkan orang tua adikpun ikut belajar. Semua sama-sama mengoptimalkan kesempatan yg ada untuk mengambil hikmah dari setiap aktivitas."
Selama pembinaan, adik SD disuguhi dengan dongeng inspiratif oleh Kak Hendri Juhana mengenai kisah Rasul serta belajar membuat paper craft bersama Kakak Fasil. Untuk adik SMP, mereka disuguhi kisah Daulah Abbasiyah dan Ustmaniyah saat mentoring. Berbeda dengan adik SD dan SMP, adik SMA diberikan materi motivasi oleh seorang trainer dan motivator bersertifikasi BNSP RI, Kak Abdul Wahid. .
Tema pembinaan kali ini adalah Cendekia, tema cendekia bertujuan agar para adik dapat mengenal dan mengetahui sifat kepemimpinan Rasul, membangun jiwa cendekia dalam diri, serta menerapkan nilai-nilai seorang cendekiawan dalam kehidupan mereka sehari-hari (Akbar Fajar Siddiq).
"Kita semua belajar dan mendapat hikmah dari setiap peran yang dijalani. Ini bukan hanya tentang aku atau kamu, tapi tentang kita. Karena aku, kamu, kita Baraya." Pungkas Akbar Fajar Siddiq mengakhiri pembicaraan.
Reporter: Darto, KPI 3/A
Pengajian Rutin Ibu-ibu Tiap Sabtu di Masjid Darussalam
Masjid Adakan Kegiatan Sekolah Agama Bagi Para Ibu
Dakwahpos.com, Bandung- Masjid Besar Kaum Ujung Berung sedang melaksanakan kegiatan rutin sekolah agama yang muridnya adalah ibu-ibu.
Masjid yang terletak di daerah Ujung Berung merupakan masjid yang tidak mengenal sepi, bukan hanya untuk shalat saja, melainkan di isi dengan berbagai kegiatan rutin yang berbeda-beda. Salah satu kegiatannya ialah kegiatan rutin sekolah agama bagi ibu-ibu.
Majelis Taklim Konfersi Diniyah (MTKD) merupakan nama dari kegiatan tersebut. Kegiatan ini rutin dilaksanakan dan mempunyai jadwal tersendiri. Memiliki 12 anggota ustadz dan ustadzah dengan tingkatan kelas yang berbeda-beda.
Mengajarkan berbagai pelajaran islam, seperti fiqh muamalah, tafsir, hadist, dan bahasa arab. Mengadakan ujian dan menerima rapot seperti sekolah pada umumnya.
"Adanya kegiatan Majelis Taklim Konfersi Diniyah (MTKD) tersebut tidak membuat ingatan tentang ilmu pengetahuan lupa karena usia dan harapan dari kegiatan ini bisa mengaplikasikan atau meneruskan di wilayah masing-masing." Ungkap Ida Rosida. Kamis (07/11/2019).
Kelas tersebut memiliki tingkatan kelas yang berakhir sampai kelas 3 dan bulan Desember nanti kelas 3 akan mengadakan wisuda sebagai lulusan angkatan pertama.
Reporter : Endang Sulistiawati, KPI/3B
Masjid Adakan Kegiatan Sekolah Agama Bagi Para Ibu
Masjid Adakan Kegiatan Sekolah Agama Bagi Para Ibu
Dakwahpos.com, Bandung- Masjid Besar Kaum Ujung Berung sedang melaksanakan kegiatan rutin sekolah agama yang muridnya adalah ibu-ibu.
Masjid yang terletak di daerah Ujung Berung merupakan masjid yang tidak mengenal sepi, bukan hanya untuk shalat saja, melainkan di isi dengan berbagai kegiatan rutin yang berbeda-beda. Salah satu kegiatannya ialah kegiatan rutin sekolah agama bagi ibu-ibu.
Majelis Taklim Konfersi Diniyah (MTKD) merupakan nama dari kegiatan tersebut. Kegiatan ini rutin dilaksanakan dan mempunyai jadwal tersendiri. Memiliki 12 anggota ustadz dan ustadzah dengan tingkatan kelas yang berbeda-beda.
Mengajarkan berbagai pelajaran islam, seperti fiqh muamalah, tafsir, hadist, dan bahasa arab. Mengadakan ujian dan menerima rapot seperti sekolah pada umumnya.
"Adanya kegiatan Majelis Taklim Konfersi Diniyah (MTKD) tersebut tidak membuat ingatan tentang ilmu pengetahuan lupa karena usia dan harapan dari kegiatan ini bisa mengaplikasikan atau meneruskan di wilayah masing-masing." Ungkap Ida Rosida. Kamis (07/11/2019).
Kelas tersebut memiliki tingkatan kelas yang berakhir sampai kelas 3 dan bulan Desember nanti kelas 3 akan mengadakan wisuda sebagai lulusan angkatan pertama.
Reporter : Endang Sulistiawati, KPI/3B
Masjid Kifayatul Achyar Tidak Sepenuhnya dijadikan Tempat Ibadah
Masjid Darussalam Bagikan Jus dan Makanan Setiap Jumat
Masjid Al Ikhlas Perluas Bangunan Untuk Tampung Lebih Banyak Jamaah
Masjid yang terletak di gang kecil ini, sebelumnya hanya mempunyai dua lantai bangunan masjid yang berukuran kecil sehingga tidak dapat memuat banyak orang seperti ketika hendak menunaikan sholat jumat. Banyak orangpun ketika menunaikan sholat jumat berjamaah di Masjid Al Ikhlas ini menggelar sajadah di emperan halaman masjid, bahkan sampai menggelar ke halaman rumah warga saking tidak muatnya masjid ini menampung banyak jamaah.
Melihat kondisi tersebut,pihak DKM Masjid Al Ikhlas akhirnya memperluas bangunan mesjid dengan membuat suatu bangunan yang berfungsi untuk menampung jamaah masjid agar tidak menggelar sajadah sampai emperan rumah waarga lagi.
"Ya,masjid ini sedang kita perluas bangunannya supaya tidak ada lagi jamaah ketika sholat jumat nanti yang menggelar sajadah sampai ke rumah warga, kasihan jamaah" ujar salah satu pengurus DKM Masjid AL Ikhlas.
Bangunan yang dibangun dari kas masjid dan iuran warga terus melakukan pembangunan untuk memberikan kenyamanan kepada jamaah masjid yang datang. Bangunan ini pun nanti bisa dipergunakan untuk kegitan masjid dan belajar anak-anak kampung setempat.
Reporter : Addien Noerafiya Adha / KPI 3A
Pengurus Santri Pondok Pesantren Al Ihsan Adakan LPKS di Masjid Al Mubarok
Santri Pondok Pesantren Al Ihsan Ramaikan Masjid Al Mubarok
Pengurus Santri Pondok Pesantren Al Ihsan Adakan LPKS di Masjid Al Mubarok
Santri Pondok Pesantren Al Ihsan Ramaikan Masjid Al Mubarok
Jama`ah Masjid Kifayatul Akhyar Tidak Semua Sholeh
Pedagang Nyaman Berjualan Di Masjid
Berbagai macam dagangan terlihat berjajar rapi didepan salah satu masjid yang terkenal di daerah Kabupaten Sumedang, masjid yang belum lama dibugarkan ini ialah Masjid Agung Tanjungsari. Masjid yang berada didekat Alun-alun Tanjungsari itu memang kerap ramai dikunjungi masyarakat, bukan hanya untuk beribadah, tapi untuk memenuhi rasa lapar yang dapat diredam ketika kita datang ke masjid ini.
Deretan rapi didepan masjid bukanlah satu satunya jajanan yang berada didaerah Masjid Agung Tanjungsari tersebut, namun ada pula kedai bakso yang memang bersandingan dengan koperasi masjid, yang berada tepat disebelah masjid, atauapun pedagang yang berdiam di pelataran masjid.
Pak Cici (56 Tahun) berkata beliau memang sering berjualan didaerah tersebut, selain karena untuk mencari nafkah, beliau merasa nyaman, aman, dan tenang hatinya ketika berniaga didaerah tersebut. "Bapak sih sebenernya sering didaerah pasar, tapi pulangnya bapak sempatkan berjualan disini, enak aja soalnya tempatnya" beliau juga menambahkan "Nih kalau bapak sampai ke sini jam empat sore, biasanya ya cuma sampai maghrib, kan sholat dulu tuh, jadi enak kalo berjualan disini, nyaman, setelah berjualan, sholat, baru pulang kerumah".
Terlihat pula suasana yang bergitu menghangatkan hati disini, ketika adzan berkumandang, para pedagang dengan sigap langsung menahan pelayanannya dan mengutamakan sholat terlebih dahulu, hal yang mungkin sulit ditemukan di masjid masjid lain. Hal ini yang akhirnya menimbulkan rasa kagum masyarakat terhadap pedagang didaerah ini.
Bukan hanya itu saja, kenyamanan berniaga tersebut didukung oleh pihak masjid yang tidak mematok biaya sewa apapun atas penempatan gerobak jualan yang berada di pekarangan masjid, selain mengerti keadaan ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat sekitar, hal itu pula sebagai bentuk wujud kemanusiaan dari pihak masjid kepada masyarakat utamanya para pedagang tersebut.
Adam Faza Gimnastiar
Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam UIN SGD Bandung
Alamat : Permata Biru Blok T2. 118 RT. 7 RW. 29, Cimekar, Cileunyi, Kab. Bandung, Jawa Barat.
083822662210 (WA), adamfazag6@gmail.com