Dakwahpos.com, Bandung- Warga di sekitar Masjid Al-Barokah yang tidak mempunyai pompa ari untuk memenuhi kebutuhan akan air mereka mengambil air dari Masjid Al-Barokah sehari dua kali, yaitu pada waktu pagi dan sore hari. Kejadian ini sudah berlangsung semenjak tahun 2007 sampai sekarang.
"Kejadian awalnya, setiap sekitar pukul tiga dini hari saya selalu bangun untuk Salat Tahajud. Kemudian sering terdengar suara pompa air. Saya sering bilang ke Bapak bahwa pompa air menyala, ada orang yang mengambil air. Bapaknya bilang gak akan mungkin jam segini ada yang ngambil air," Ujar , Istri Ketua DKM Al-Barokah, Kamis (4/10/2018).
Pada awalnya warga yang mengambil air tidak meminta izin kepada ketua DKM Al-Barokah. Namun, akibat mereka sering mengambil air. Akhirnya mereka mengaku kepada ketua DKM Al-Barokah bahwa mereka mengambil air di Masjid Al-Barokah.
Fasilitas masjid hanya untuk kebutuhan masjid. Ketua DKM kebinggungan karena kalau tidak diberi izin, maka akan menimbulkan masalah di antara mereka. Akhirnya, warga yang mengambil air akhirnya membayar infak ke masjid sebesar RP. 50.000.00 per bulan.
Dengan adanya bantuan infak dari warga, maka beban Masjid Al-Barokah tidak terlalu berat dalam membayar tagihan listrik. Kas masjid yang dijadikan sumber utama dalam pemenuhan fasilitas masjid dapat dipakai untuk keperluan yang lain.
Reporter: Ghenni Trias Asysyifa/ KPI/ 3B
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Beri komentar secara sopan