Wajah Baru Parlemen, Kemajuan atau Kemunduran?

Oleh : Dicky Nugraha Wahyudi

Indonesia merupakan negara kesatuan yang dimana memiliki cita-cita untuk membentuk negara yang aman, merdeka, dan sejahera bagi seluruh warga yang berada dalam Negara Kesatuan yang berbentuk Republik ini. Untuk menempuh suatu tujuan itu, maka sebuah negara harus memiliki sitem pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden, Wakil Presiden, dan lain sebagainya yang turut menyertakan lembaga parlemen seperti DPR.

Parlemen negara atau yang biasa kita sebut sumber hukum pemerintahan negara yang dimana karena negara kita merupakan negara demokrasi, jadi negara kita memiliki DPR RI atau Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dimana parlemen pemerintah ini memiliki tugas untuk mendengarkan aspirasi rakyat Indonesia.

Belum lama ini pada tanggal 1 Oktober 2019, negara kita telah melakukan pelantikan terhadap 575 anggota dewan baru untuk periode 2019-2024, dan dalam pelantikan tersebut kita dapat melihat wajah-wajah baru yang menghiasi parlemen perwakilan rakyat ini, dimana sebagian besar wajah-wajah dalam Dewan Perwakilan Rakyat ini adalah artis yang popular dikalangan masyarakat.

Menurut hemat penulis, terlibatnya wajah-wajah baru dalam kelembagaan parlemen Indonesia ini memiliki keuntungan dan juga kerugian bagi kita. Keuntungan yang dimiliki adalah wajah baru yang dihiasi oleh artis ini jika memiliki tekad yang kuat untuk membangun bangsa dan bukan untuk memperkaya dirinya makanya akan bisa mengerti kondisi rakyat dan melakukan kontribusi untuk perubahan bangsa.

Kerugian yang dimiliki wajah baru di parlemen adalah, benar atau tidaknya kinerja dari Wakil Rakyat ini? Atau kah mereka yang menjadi wajah baru di parlemen ini hanya ingin menambah kekayaan mereka? Jika mereka benar-benar ingin membangun bangsa mungkin pada sidang paripurna pertama DPR mereka akan hadi, tetapi tercatat 300 anggota lebih yang tidak menghadiri sidang ini. Ini membuktikan bahwa tidak seriusnya wajah baru di parlementer ini dan menjadi sebuah kerugian bagi bangsa.

Wakil Rakyat seharusnya benar-benar merakyat dan benar-benar mendengarkan suara rakyatnya, lalu bersama-sama dengan rakyat dalam membuat aturan negara agar seluruh pihak merasa puas dan terlindungi, Dan Wakil Rakyat bukanlah orang yang hanya ingin menikmati fasilitas negara dan mengabaikan sidang yang membahas mengenai rakyat. Karena yang namanya Wakil Rakyat seharusnya bersama rakyat bukan membuat rakyat merugi.

Dicky Nugraha Wahyudi, Mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023