Tikus Berdasi Pemakan Uang Rakyat

Oleh : Endang Sulistiawati


             Korupsi menjadi jurang pemisah antara yang kaya dan miskin. Korupsi pun memiliki makna mengerjakan sesuatu yang tidak wajar, menyalahgunakan kekuasaan agar mendapatkan keuntungan sepihak. Bila dikatakan pantas atau tidak, sudah pasti sangat tidak pantas. Mereka memakan hak rakyat yang tidak seharusnya mereka lakukan. Korupsi pun menjadi penghambat ekonomi nasional.

            Korupsi menjadikan indeks daya saing turun. Sangat penting sekali indeks daya saing suatu negara, sebab investor akan berpikir di negara mana dia akan menanamkan modal. Kalau yang dapat kita lihat, Indonesia sudah menjadi negara yang banyak sekali pejabat tinggi melakukan korupsi.         

            Mengenai investasi, Menteri Keuangan Sri Mulyani akan menyederhanakan perizinan yang tidak penting. Tujuannya agar investasi dapat masuk ke dalam negeri. Namun, disisi lain ada penghambat terbesar yaitu korupsi. Investasi sangat sensitif dengan adanya korupsi.

            KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) sudah banyak sekali menerima tamu para tikus berdasi. Hal yang membuat geram rakyat ketika negara tidak mampu membasmi korupsi. Membuat ketidakadilan bagi rakyat kecil. Menyalahgunakan kekuasaan  dan telah membunuh secara perlahan jiwa rakyat dengan memakan uang rakyat. Menyuruh rakyat membayar segala macam pembayaran. Kalau dikatakan keserakahan atau kebutuhan,  sudah pasti menjadi kebutuhan bagi mereka para koruptur dan menurut rakyat ini keserakahan. Gaji yang mereka terima apa masih kurang sampai-sampai serakah mengambil uang rakyat. Tidak salah apabila mereka jauh lebih pantas disebut sebagai tikus berdasi pemakan uang rakyat.

              Namun, saat ini sedang terjadi Revisi UU KPK yang mana akan membuka peluang lebih mudah bagi para koruptor. Para rakyat berdemo di depan gedung DPRD dan menerima penolakan untuk cabut Revisi UU KPK. Tidak mengerti alasan apa yang membuat mereka susah sekali mencabut ketentuan tersebut. Rakyat hanya meminta keadilan agar para tikus berdasi stop untuk memakan uang rakyat. Padahal, dengan berkurangnya para koruptur, Indonesia juga yang bangga dan makmur sejahtera.


  Endang Sulistiawati, Mahasiswi KPI UIN SGD Bandung  

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023