Selimut Asap Bukanlah Selimut Hangat

Indonesia kini kembali berselimut asap yang cukup parah dari tahun sebelumnya bahkan sampai menyelimuti negara tetangga. Bukan selimut yang menghangatkan, tapi selimut yang mematikan. Mematikan tumbuhan, hewan bahkan manusia.  

Oksigen yang telah diberikan Tuhan telah dicuri dari makhluk hidup. Alam yang telah didesain secantik mungkin, dirusak tangan-tangan kejam yang sangat rakus. Hanya dengan uang yang sama sekali tak sebanding dengan kerusakan yang dialami, manusia mengenyampingkan sisi kemanusiaannya. Entah apa yang ada di pikiran mereka.  Tapi di luar hal itu, bukan waktunya kita meratap. Pemerintah harus membuka mata dan sesegera mungkin menindak tegas mereka dengan tindakan yang menimbulkan jera.
 
Hal ini bukan pertama kalinya terjadi di Indonesia. Maka sudah seharusnya hal ini menjadi pelajaran agar tidak dapat terulang lagi. Namun nasi sudah menjadi bubur, semua harus dihadapi. Pemerintah harus dapat cepat tanggap dan serius menangani masalah asap ini karena kejadian ini merupakan kejadian yang luar biasa.  Apalagi dampaknya bukan hanya dalam negri, tapi juga berdampak pada luar negri.

Langkah lain yang harus segera diambil pemerintah adalah mengevakuasi seluruh penduduk yang terdampak asap karena diperlukan adanya penanganan dan pengobatan serius dan intensif. Karena hingga saat ini sudah banyak korban baik meninggal maupun yang masih dirawat.   Selain hal-hal di atas, pemerintah juga harus segera memulihkan kembali hutan pasca kebakaran, mengingat pentingnya kelestarian hutan sebagai paru-paru dunia.

Begitupun seharusnya semua permasalahan ini dapat segera teratasi. Mengingat hal ini bukan hal yang baru terjadi di negara ini. Dan asap ini bukan hanya bercerita tentang hutan dan ladang yang terbakar saja. Tapi tentang negri ini. Tentang paru-paru dunia, satwa, masyarakat Indonesia dan dampak yang didapatkan pula negara lainnya.

Mari kita besama-sama menjaga negri ini beserta kekayaan di dalamnya.

Hasna Fadlilah Wahab, Mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023