#Save_Indonesia : Indonesia Butuh Keindahan Bukan Kerusakan

                                       Oleh: Adi Wahyudi

Akhir-akhir ini indonesia di gemparkan lagi dengan Kebakaran hutan dan lahan (karhutla), terutama di Sumatera, Riau, dan Kalimantan. Sejarah mencatat, karhutla hebat pernah terjadi di Riau dan Kalimantan tahun 1997 silam. Efek kebakaran hutan dan lahan yang terjadi akhir-akhir ini juga cukup mengkhawatirkan, seperti asap amat meluas, mencapai sebagian besar wilayah Sumatera dan Kalimantan, bahkan hingga ke Malaysia turut merasakan dampaknya, demikian informasi dari laman BMKG pada Selasa (17/9/2019) pukul 12.00 WIB.

Banyaknya warga yang terkena dampak karhutla, terutama masalah kesehatan mereka, bukan hanya manusia, indonesia kian darurat flora dan fauna yang ikut terkena dampak karhutla, dari sinilah suara warga kian menggelora dengan meyampaikan luka keadilan kepada pemerintah dengan aksi atau hastag  #save_Indonesia #suratuntukpresiden.

Lantas apa yang menyebabkan karhutla terjadi, padahal menurut Kepala BNPB dan Panglima TNI Setelah meninjau dengan menaiki helikopter, pada Minggu (15/9/2019), Kapolri Jenderal Tito Karnavian heran karena ia tidak melihat lahan sawit dan tanaman industri ikut terbakar. Dalam hal ini  Jelas menunjukkan adanya praktik 'land clearing' dengan memanfaatkan musim kemarau sebagai taktik nya.

Hingga 16 September 2019, polisi memang sudah menetapkan 185 tersangka perseorangan dalam kasus karhutla. Namun, baru 4 korporasi menjadi tersangka terkait kasus karhutla di Riau, Kalbar dan Kalteng. Sedangkan KLHK mengklaim sampai akhir pekan lalu sudah menyegel 42 perusahaan yang diduga menjadi otak di balik pembakaran hutan dan lahan. Penyegelan itu dalam rangka proses hukum. Lahan perusahaan-perusahaan itu berlokasi di Jambi, Riau, Sumsel, Kalbar dan Kalteng.

Water bombing,  hujan buatan dan  upaya hukum pun pemerintah lakukan, tetapi alangkah lebih baik jika pemerintah menjalankan hukum bagi pelaku seberat-beratnya, jika memang terdapat perusahaan-perusahaan asing yang beroprasi merusak alam indonesia, warga megharapkan pemerintah tegas dalam menghadapi situasi seperti itu, agar alam indonesia tidak dirusak, karena sebagian hidup masyarakat indonesia ada dialam.
 
Adi  Wahyudi
Mahasiswa KPI UIN SGD Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023