Rindu suara gemericik air di atas genteng

Musim kemarau tahun ini sepertinya sudah melekat dalam keseharian masyarakat indonesia , ancaman kekeringan panjang yang setidaknya berlangsung hingga akhir november nanti mulai  disikapi dengan ikhlas walau derita menghdang .

Dari tahun ke tahun baru tahun ini musim kemarau di indonesia berlanjut hingga berbulan bulan lamanya ,  namun terlepas dari itu perlulah kita semua untuk melakukan hal hal yang bisa mempertahan kan kelangsungan hidup kita yang telah di batasi oleh kekurangan air yang mengakibatkan efek samping ke semua aspek kehidupan.

Jika di kaitkan dalam urusan agama  tentulah kemarau ini bukan sekedar kemarau yang panjang namun ada aspek lain yang membuat sang pencipta marah sehingga tidak menurunkan hujannya, melihat dari sisi agama tentu banyak solusi yang bisa di lakukan semisal melakukan sholat istisqo sebagai salah satu cara meminta hujan yang di ajarkan oleh agama islam.

Kebutuhan air adalah urusa yang vital, semakin banyak jumlah penduduk akan semakin tinggi pula jumlah kebutuhan air jika tidak di proyeksikan dengan baik , bukan tak mungkin bencana kekeringan akan berubah menjadi bencana mematikan pada beberapa tahun kedepan.

Setidaknya ada beberapa solusi yang bisa di perhatikan

Solusi jangka pendek

Cara paling mudah adalah dengan melakukan distribusi air bersih dengan tangki air, perbaikan pipa , pembuatan sumur bor , pompanisasi , dan pembangunan bak bak penampungan air hujan.  Ataupun dengan melakukan sumur resapan, atau bisa dengan melakukan rekayasa awan demi menghasilkan hujan buatan

Solusi jangka panjang

Caranya bisa dengan melakukan pembangunan waduk , pengelolaan daerah aliran sungai , hingga mencakup konservasi tanah dan air. Untuk urusan ini berada pada tataran kebijakan politik dan penanggulangan bencana yang lebih konfleks. Karena ini membutuhkan biaya yag tidak sedikit dan komitmen penuh .

Hilman Abdul Wahid

Mahasiswa KPI UIN SGD Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023