Publik harapkan Wajah Baru dengan kinerja baru di DPR

                                   Oleh: Adi Wahyudi

Adanya parlemen baru masyarakat indonesia mengharapkan kinerja baru yang lebih baik. Begitupun harapan yang menyer¬tai anak bangsa, yang ikut menjadi bagian menjejakkan diri di meja parlemen.

Rasa senang dan sukacita pasti dirasakan oleh anggota terpilih. Tetapi disisi lain mereka mengemban amanat yang amat besar untuk me¬wujudkan kemakmuran dan ke¬se-jahteraan bangsa dan negara ini.

Dari 575 orang anggota DPR RI terpilih, periode 2019-2024 yang dilantik pada 1 Oktober 2019. Tak bisa dipungkiri wajah baru bermunculan dihiasi artist, penyanyi, mc kondang, wartawan, mantan staf presiden, hingga ustadz.

Apabila 60 persen anggota DPR periode baru adalah pendatang baru. Sudah seharusnya agar mereka cepat beradaptasi dengan tugasnya. Mereka harus bekerja dan belajar lebih cepat dari parlemen yang lalu. Tak lupa juga agar DPR periode 2019-2024 tidak terlalu menjaga jarak dengan awak media dan jangan malah menutup diri, harus terbuka apa adanya.  Ini yang akan sebabkan DPR lebih bertanggung jawab atas tugasnya.

Di tengah berbagai polemik RUU, anggota DPR baru harus tetap memperhatikan catatan merah evaluasi kinerja DPR pada periode lalu secara menyeluruh. Dalam konteks ini jangan sampai publik mempunyai persepsi dan menjuluki DPR seagai sang aktor yang mampu berlakon demi kekuasaan. Tentu tak salah jika persepsi demikian muncul sebagai sebuah penilaian.

Penilaian akan berhenti jika parlemen baru bisa menghentikan kebiasaan buruknya, dan benar-benar amanah dalam tugasnya. Karena publik butuh pembaharu dari wajah baru, bukan hanya berlaga diatas sandiwara, memainkan politik di atas kepentingan publik. Publik hanya butuh kinerja baru, yang benar-benar pro masyarakat, dan kembali ketugas utamanya yaitu sebagai perwakilan rakyat.


Adi  Wahyudi
Mahasiswa KPI UIN SGD Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023