Menjelang Pelantikan Presiden, Hoaks Masih Tetap Musuh Bersama

Oleh: Mohamad Ekky Rizki Dwi Putra

Pemilu pada 17 April 2019 adalah salah satu pemilu yang sangat bersejarah bagi Bangsa Indonesia, terlepas dari banyaknya kontroversi yang terjadi baik sebelum hari H maupun setelahnya. Pemilu ini dilaksanakan secara serentak tidak hanya memilih Presiden dan Wakil Presiden saja, tetapi juga menjadi kesempatan bagi rakyat untuk memilih anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota. Yang pada akhirnya pasangan Ir. H. Joko Widodo dengan KH. Ma'ruf Amin terpilih sebagai presiden dan wakil presiden periode 2019-2024, dan akan dilantik pada 20 Oktober 2019.  

Menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, keamanan di seluruh wilayah di Indonesia mulai diperketat dengan dikerahkannya seluruh aparat baik dari personel TNI maupun Kepolisian . Hal ini tidak lain dan tidak bukan untuk mengantisipasi adanya teror ataupun hal lainnya yang dapat mengganggu keamanan sebelum, ketika dan sesudah pelantikan tersebut.

Keamanan tersebut seharusnya tidak hanya dilakukan oleh aparat saja, tetapi harus juga kita lakukan sebagai Rakyat Indonesia, karena pelantikan ini merupakan hajat  demokrasi bagi seluruh Rakyat Indonesia. Tidak ada lagi ada istilah sebagai yang kalah maupun yang menang.

Salah satu bentuk ikut serta menjaga keamanan dan kondusivitas terdekat bagi masyarakat yaitu dengan berhati-hati dalam menggunakan media sosial, karena media sosial sudah seperti kebutuhan pokok masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dan juga menjadi lahan yang menjanjikan bagi orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan berita bohong agar masyarakat terpancing untuk melakukan sesuatu yang dapat mengganggu kehidupan bernegara. Masyarakat harus jeli dalam memilih dan mewaspadai berbagai bentuk informasi yang beredar dengan tidak gampang terprovokasi terhadap berita-berita yang belum diketahui asal-usulnya. Apalagi menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden badai besar penyebaran berita bohong pasti akan semakin kencang bertebaran dimana-mana.

Oleh karena itu, sebagai masyarakat yang cerdas marilah kita bersama-sama memilih dan memilah informasi yang bertebaran di media sosial secara dewasa dengan tidak menyebarkan informasi yang belum diketahui kebenarannya. Jadilah ikan dilautan yang mengikuti arus tanpa menjadi asin, disisi lain menjaga ikan-ikan lainnya agar tidak pula menjadi asin.

Mohamad Ekky Rizki Dwi Putra, Mahasiswa UIN SGD Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023