Macet Merupakan Keberhasilan Rekayasa Lalin?

Oleh: Az Zahra Nur Fikri

Sepertinya fenomena kemacetan yang terjadi di Indonesia bukan lagi suatu hal yang aneh, karena itu sudah sering terjadi. Sehingga pemerintah pun berupaya untuk mengatasi kemacetan yang terjadi di setiap daerah. Berbagai cara agar lalu lintas lebih teratur tampaknya memang sudah di lakukan, mulai dari jalur searah, pengalihan arus dan lain sebagainya.

Akan tetapi nampaknya semua tidak berjalan dengan baik dan malah menimbulkan macet lebih meluas, tidak sedikit di daerah Bandung yang tadinya bukan merupakan daerah langganan macet setelah adanya sistem pengalihan arus malah menjadi daerah yang tingkat kemacetan nya cukup parah. Entah pemerintah menerima survei  tentang pengalihan arus itu berhasil dan mengurangi ke macetan di Bandung darimana? Karena faktanya lebih parah.

Penyebab nya semakin memadat kendaraan di lalu lintas karena tidak teraturnya kondisi jalan sehingga menimbulkan banyak kendala, contoh karena adanya rekayasa lalu lintas di suatu daerah yang terbiasa macet malah menimbulkan kemacetan yang lebih parah lagi. Saya kira ini terjadi karena pemerintah sendiri kurang mengkomunikasikan lingkungan sekitar dalam mengatur lalu lintas, dan rekayasa lalu lintas ini tentu belum menjadi solusi terbaik karena banyak warga yang mengeluhkan kemacetan parah ini akibat pengalihan ini.

Terlepas dari itu semua Bandung sendiri merupakan kota besar yang menjadi salah satu icon kota wisata yang ada di Jawa Barat sehingga menimbulkan naiknya volume kendaraan di setiap weekend ataupun libur panjang lain nya. Saya pribadi sebagai mahasiswi merasa terhambat dengan keadaan Bandung sekarang yang menjadi daerah paling banyak titik macetnya , kenapa? Karena dengan kondisi jalan yang sangat macet tentu membuat banyak pengguna jalan memakan waktunya lebih banyak dari biaanya dan itu bisa menimbulkan beberapa masalah lain nya.

Karena dengan kemacetan yang terjadi sekarang kita tidak bisa memperediksikan perjalan, dikarenakan arus macet yang tidak tentu dimana dan kapan terjadinya. Bahkan perjalanan dari Cibiru Hilir menuju daerah Manisi pun yang biasanya hanya 5-10 menit ini bisa sampai setengah jam bahkan lebih akibat kemacetan yang terjadi.  Biasanya ketika jalan utama mengalami kemacetan maka warga akan melewati jalan alternatif untuk menghindarinya, tapi tinjauan sekarang sepertinya jalan alternatif pun tidak bisa mengurangi kemacetan dan bhkan parahnya jalan alternatif pun menjadi ikut macet akibat banyak kendaraan yang melintas.

Lalu bagaimana sikap pemerintah terhadap kejadian ini? Apa akan terus berlangsung seperti ini atau ada solusi lain? Semoga pemerintah bisa mendengar keluhan rakyat nya dan memperbaiki semua kekacauan yang terjadi di daerahnya, karena kesejahteraan warga adalah tanggung jawab besar seorang pemimpin.


Penulis, Mahasiswa KPI UIN SGD Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023