Kemarau Sadis Riau Menangis

Musim kemarau di tahun 2019 ini sangat panjang.  Hingga menimbulkan banyak keresahan terhadap warga. Di karenakan kesulitan dalam mencari air bersih, Bahkan banyaknya kebakaran hutan.  Salah satunya di daerah kalimantan, terutama Riau.

Kebakaran hutan ini memang bukan hanya terjadi di tahun ini, akan tetapi sering terjadi ketika musim kemarau panjang. Banyak warga meminta pemerintah Indonesia bertanggung jawab atas masalah kebakaran tersebut. Apalagi asap kebakaran hutan ibarat tamu tahunan yang tak diundang. Selalu datang, terutama saat musim kemarau.

Para penggugat itu percaya tidak ada solusi untuk mengatasi kebakaran tersebut. Pasalnya, api yang menghanguskan sebagian besar lahan terjadi karena berbagai faktor. Dari mulai korupsi, kurangnya teknologi, dan tidak adanya tanggung jawab dari perusahaan sawit.

Gara-gara kebakaran ini, Singapura pun ikut kena imbasnya. Pada pekan lalu kualitas udara Singapura menyentuh titik terburuknya dalam tiga tahun terakhir. Badan Lingkungan Nasional Singapura memperingatkan warganya untuk mengurangi aktivitas fisik di luar ruangan yang berkepanjangan dan berat.

Akibat dari kebakaran hutan di Riau Ribuan warga telah menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Masker khusus harus mereka pakai agar terhindar dari risiko kematian.Kasus yang terberat terjadi pada 1997-1998. Serangkaian kebakaran hutan terus terjadi. Time menyebut peristiwa ini merupakan salah satu kebakaran hutan terparah dalam dua abad terakhir.

Asapnya ketika itu menyebar hingga ke Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Vietnam, dan Filipina. Asap  yang masih terus berlangsung ini mengakibatkan dampak yang luas selain kerusakan lingkungan dan kesehatan, juga aktivitas kehidupan warga.

Andri Willy

Mahasiswa KPI UIN Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023