Isu Penyamaran dan Terror

Oleh: Awla Rajul 

Sore itu, drivel ojol wanita itu bercerita padaku bagaimana persiapan pengamanan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden dilakukan. Ia mengaku melihat empat orang anggota sedang berbelanja di sebuah pusat perbelanjaan, aku lupa itu anggota TNI ataupun Polri. Ia menyimpulkan bahwa keempat anggota tersebut tengah belanja pakaian untuk melakukan penyamaran dalam rangka keamanan jelang pelantikan. Sambil terus menyetir, ia juga mengatakan bahwa sudah banyak intel yang dikerahkan, berasal dari daerah yang berbeda-beda. 

Percakapan itu terjadi minggu lalu, ketika aku sedang kembali ke hotel sepulangnya dari stadion Akuatik, Senayan. Meski ia mengatakannya berdasarkan apa yang ia lihat, namun hal tersebut belum bisa dipastikan kebenarannya. Juga dengan informasi pengerahan intel. Berbagai informasi pengamanan berseliweran, baik resmi maupun tidak. 

Usaha pengamanan yang dilakukan tersebut untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan selama jalannya pelantikan. Terjadinya peningkatan penjagaan di periode kali ini. Di tahun 2014, sebanyak 24.815 personel dikerahkan dengan system penjagaan 4 ring. Di tahun ini, 30.000 personel disiagakan untuk menjaga ketertiban. Satu hal yang menjadi pertanyaan, atas dasar apa terjadinya peningkatan personel dalam penjagaan?

Ada kesiagaan terhadap terror setelah kejadian yang terjadi pada Wiranto 10 oktober lalu. Memang terror bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja. Namun, jika dalam konteks pelantikan Presiden dan Wakil Presiden sudah diisukan adanya terror, maka adanya sebuah ketidakpercayaan kepada rakyat.
 
Sebaiknya kita menyambut dengan damai pelantikan kali ini. Sudah saatnya kita tidak terpecah lagi dengan pilihan politik, saatnya bersama-sama kita mendukung, mengawali, dan mendukung kinerja presiden Joko Widodo dan Ma'ruf Amin selama lima tahun kedepan. Isu-isu yang tidak bisa dipertanggung jawabkan sudah seharusnya tidak dikonsumsi lagi. Semoga Indonesia lima tahun kedepan menjadi lebih baik.  

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023