Hutan Kian Menipis, Jantung Semakin Teriris

Dari Aji Saputra,

Bencana kembali menimpa rakyat Indonesia, terlebih khusus yang berada di pulau Kalimantan yang kini mengalami kebakaran hutan yang meluas. 
Hal ini juga akan berdampak bagi kesehatan tubuh, seperti timbulnya beberapa penyakit gangguan pernapasan dan parahnya lagi sampai nyawa lah taruhannya. 
Hal ini cukup memprihatinkan bagi kita semua.

Kabut Karhutla kian menebal dan meluas sampai Sumatera, rakyat pun berbondong-bondong membantu baik secara langsung maupun lewat donasi yang telah disediakan. 
Sikap ini timbul karena kepedulian masyarakat yang khawatir akan banyak korban yang berjatuhan kembali, terlebih lagi banyaknya anak-anak yang banyak menjadi korban. 

Kejadian ini timbul disebut-sebut karena adanya oknum masyarakat yang sengaja membakar hutan dengan menerima upah sekitar 600 ribu saja dari perusahaan, 
yang kini orang tersebut sudah diamankan oleh kepolisian setempat, dan kita berharap akan memberi penjelasan sampai ke akar masalah.

Pemerintah kini sudah mengerahkan 52 pesawat untuk melakukan bom air (water bombing), hujan buatan, serta dilengkapi dengan salat istiqa minta turun hujan yang dilakukan oleh pak Presiden Jokowi di Riau. 
Namun, hal ini dinilai terlambat bagi sebagian masyarakat, karena kejadian sudah terlampau lama dan sudah banyak korban yang berjatuhan.

Status ibukota baru kian menjadi perhatian lebih, karena daerah tersebutlah yang ditunjuk Presiden yang menjadi ibukota baru Indonesia yang akan datang. Timbulnya kejadian ini menjadi prasangka buruk masyarakat yang seolah-seolah pemerintah lah yang menjadi dalang atas kejadian tersebut. Allahualam.

Dengan demikian, kita berharap kejadian ini menjadi yang terakhir menimpa bangsa Indonesia, serta pelaku pembakaran hutan yang dilakukan secara sengaja dan tidak bertanggung jawab akan diproses segera dan ditindak secara adil, dan sebaiknya bagi pemerintah soal isu pemindahan ibukota kita harapkan tidak merusak ekosistem yang ada, karena bersihnya oksigen yang hirup akan bersih pula pikiran kita.

Mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023