Butuh Kesadaran dan Jangan Perparah

                                      Oleh: Adi Wahyudi


Indonesia memiliki dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau, ini yang menyebabkan musim di indonesia sangat mudah di prediksi, kapan terjadi hujan dan kapan terjadi kemarau. Misalnya, seperti bulan Maret-Agustus musim kemarau, sedangkan September-Februari musim hujan.

Beberapa tahun lalu, musim hujan dan kemarau dapat dengan mudah kita prediksi. Tapi kini 2 musim itu sulit ditebak. Buktinya, bulan Maret, April, Mei, dan Juni ini yang seharusnya musim kemarau, malah sering turun hujan.  Dan yang seharusnya sudah musim hujan malah masih kemarau.

BMKG Prediksi musim kemarau masih potensi berlangsung hingga pertengahan Oktober sampai awal November. Jika benar kemarau berlanjut terus-menerus terjadi, tentu  masyarakat diminta memperhatikan benar-benar tentang hal ini, bukan memerparah keadaan dengan hanya menunggu hujan datang.

Kebijakan dan usaha pemerintah memang lah sudah dilakukan, subsidi air bersih dikerahkan, dan tentu upaya lainnya. Lantas, apa yang harus dilakukan kita selanjutnya. Sebenarnya kita cukup memperhatikan air yang kita pergunakan, hemat-hemat lah dalam menggunakan air dan jangan perparah keadaan kemarau dengan merusak alam, penebangan liar, tidak hemat listrik dan yang terpenting harus tetap waspada akan hal-hal yang bisa menimbulkan kebakaran, karena hal ini yang akan sangat memperparah kemarau. Bisa-bisa kemarau panjang, malapetaka datang.

Dalam persoalan ini kita sepantasnya jangan saling mengandalkan dan jangan saling menunggu siapa yang harus mengatasi terlebih dahulu. Tetapi harus adanya kesadaran diri tentang masalah ini, mulai dari diri sendiri melakukan hal terkecil untuk manfaat yang sangat besar.

Adi  Wahyudi

Mahasiswa Komunikasi & Penyiaran Islam  UIN SGD Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023