Asap Kebakaran Siksa Masyarakat

Oleh : Dicky Nugraha Wahyudi

Seperti kita ketahui bahwa sekarang ini sedang ramai-ramainya Asap Kebakaran yang membuat masyarakat di daerah Kalimantan dan Sulawesi tersiksa. Kejadian ini disebabkan oleh beberapa orang dan perusahaan yang tidak bertanggung jawab sehingga menyebabkan masyarakat sekitar bahkan hingga negara tetangga pun merasakan imbasnya.

Selain itu juga kejadian ini disebabkan oleh praktek 'land clearing' yang memanfaatkan keadaan lingkungan yang sedang mengalami kemarau dan asap kebakaran ini semakin membesar potensinya akibat kebakaran yang terjadi di Australia yang arah anginnya dari tenggara menju ke barat laut. Hal tersebut juga menyebabkan udara kering yang berasal dari Malaysia menambah lagi potensi terjadinya kebakaran lahan yang menyebabkan asap seperti sekarang ini.

Para pelaku ini kebakaran ini seharusnya melihat akibat yang ditimbulkan mereka kepada masyarakat sebelum melakukan hal seperti ini, karena jika tidak .hal yang merugikan masyarakat Indonesia di daerah Kalimantan dan Sulawesi serta negara-negara tetangga seperti Mlaysia dan Singapura lah yang menjadi korbannya.

Akibat kebakaran lahan ini menyebabkan asap yang sangat menyiksa para warga sekitar. Beberapa akibat yang disebabkan oleh kebakaran ini adalah terganggunya jam penerbangan komersil di daerah Kalimantan dan Sulawesi sehingga menyebabkan penerbangan harus delay dan juga di batalkan. Hal ini sudah jelas sangat merugikan dan menyiksa masyarakat apalagi jika penumpang tersebut sedang ada pertemuan penting.

Selain itu juga ada beberapa akibat lain, yakni asap yang semakin menebal, lalu karena asap kebakaran banyaj warga sulit mencari udara segar sehingga terjangkit penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas), jarak pandang juga karena kejadian ini semakin berkurang dan bahkan hanya bisa sampe jarak satu meter, dan juga banyak warga yang sulit mencari bahan makanan dikarenakan pasar dan tempat makan yang tutup.

Dari penjelasan diatas sudah jelas bahwa asap kebaran ini sangat MENYIKSA masyarakat sekitar, sehingga kita sebagai warga negara seharusnya jangan egois dan melihat kondisi sekitar apakah yang kita lakukan ini merugikan masyarakat atau tidak. Dan seharusnya beberapa pihak terkait juga harus berdiskusi dengan warga atau badan yang berhubungan dengan perhutanan.

Dicky Nugraha Wahyudi, Mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023