KEMBANGKAN KEMAMPUAN PUBLIC SPEAKING LEWAT MUHADHARAH

KEMBANGKAN KEMAMPUAN PUBLIC SPEAKING LEWAT MUHADHARAH

    Dakwahpos.com BANDUNG-Masjid Ar-Rahman merupakan pusat tempat belajar mengajar para santri Pondok Pesantren Al-Hidayah 2. Seluruh santri adalah mahasiswa Uin Sunan Gunung Djati Bandung baik mahasiwa bidik misi maupun yang bukan bidik misi. Kegiatan-kegiatan para santri di masjid Ar-Rahman diantaranya Muhadharah, halaqah atau yasinan, mengkaji kitab kuning, dan lain-lain.

    Muhadharah adalah salah satu program yang diadakan oleh bidang LDSA. LDSA Merupakan singkatan dari Lembaga dakwah santri A.l-Hidayah, ketua bidangnya adalah Hendi supriatna, Seorang mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Bidang ini sendiri ada setelah dibentuknya sebuah Organisasi yaitu Organisasi Santri Pesantren Al-Hidayah  2 disingkat dengan OSPA

Muhadharah sebagai kegiatan wajib santri yang rutin dilakukan setiap malam minggu di masjid Ar-rahman pondok pesantren Al-Hidayah 2. Dari kegiatan muhadharah para santri dibentuk untuk memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan memiliki mental berani berbicara didepan santri-santri lain dan pengurus yang membimbingnya. Mereka pun dituntut untuk berpidato tanpa menggunakan teks sehingga sebelum pelaksanaan muhadharah mereka yang bertugas harus berlatih dan menyiapkan materinya semaksimal mungkin.

Setiap minggu santri memiliki tugasnya masing-masing yang telah dijadwalkan oleh pengurus, sehingga memudahkan ketika pelaksanaanya. Tugas-tugas tersebut antara lain, pembawa acara, pembaca ayat suci Al-Qur'an, bershalawat, khutbah shalat jum'at, dan berpidato.   

"Kegiatan muhadharah sebagai pelatihan dan menyaring bakat-bakat para santri dalam bidang public speaking," jelas Ratih selaku anggota dari Lembaga Dakwah Al-Hidayah 2.

Kemudian setelah selesai acara pengurus akan memberikan penilaian atau evalusi kepada mereka yang telah tampil dari mulai gaya bahasa, retorika, gerak tubuh dan sebagainya.

Hal yang membuat para santri antusias dalam setiap acara yang diadakan pondok pun tidak lepas dari cara pengurus dalam membimbing dan mengajar dengan lemah lembut dan penuh perhatian namun tentunya dibarengi dengan ketegasan. Sehingga para santri tidak merasa tertekan ketika belajar.

Pada salah  satu evaluasi bapak Drs. H Nana Rohana M.M.Pd selaku pengurus sekaligus pemilik dari pondok pesantren Al-Hidayah 2 berkata "kalian bukan sembarang santri tapi mahasantri dengan subjek mahasiswa dan santri"    . hal itu menunjukan bahwa santri-santri pondok pesantren Al-Hidayah 2 merupakan orang-orang yang telah berpikir dewasa dan dapat bijaksana dalam melakukan segala sesuatu.


Penulis

Neng Devi Azizah

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023