Bergotong Royong Merenovasi Masjid.

dakwahpos.com,Bandung-
Bergotong Royong Merenovasi Masjid Dengan Warga Sekitar

 
Masjid Al-Muhajirin yang sudah mulai pada tahap awal renovasi (21/9/2019)
Kab.Bandung,- Indonesia sebagai negara muslim tentu memiliki banyak masjid, salah satunya masjid yang ada di desa Manggahang kab.Bandung. Masjid Al-Muhajirin tersebut rencananya akan segera di renovasi pada bulan Oktober, namun Dkm masjid Al-Muhajirin ust. Isak Abdul Ghani memutuskan untuk segera merenovasi masjid "Biar jadinya sebelum bulan puasa jadi langsung di renovasi dulu saja bagian pondasinya" ujar Dkm Al-Muhajirin.
     Tujuannya agar masjid rampung sebelum bulan puasa, namun permasalahan yang sesungguhnya yaitu dari perihal dana renovasi masjid yang masih jauh dari target, di perkirakan dibutuhkan  dana sebesar 1,2 Miliyar sedangkan dana yang baru terkumupul untuk saat ini baru 212 juta.
    Bukan dari perihal pendanaan saja, namun dengan renovasi mesjid ini juga mengganggu belajar para santri yang sehari-hari belajar dan mengaji di masjid ini, jamaah yang hendak sholatpun di alihkan ke madrasah yang berada di samping masjid tersebut.
    " Ini memang sedikit menganggu proses belajar mengajar para santri kami, tapi ya ini demi kebaikan semua juga, karena dengan direnovasinya masjid ini tentu berdampak dengan para santri kami karena jadi ada fasilitas yang bertambah untuk belajar selain untuk shalat tentunya" Ketua Yayasan Al-Muhajirin Siti suaebah
    Pada hari pertama dimulainya renovasi masjid tepatnya hari Minggu 15 September 2019, Dkm mengajak para warga sekitar khususnya bapak bapak untuk bergotong royong merenovasi masjid, salah satu warga yang ikut bergotong royong yaitu bpk Bambang " Alhamdulillah saya bisa ikut membantu sedikit, mudah mudahan ini menjadi amal jariyah " ujarnya.
    Hingga hari proses renovasi masjid Al-Muhajirin masih berjalan lancar namun hanya dari pendanaan nya saja yang masih kurang.

Endang Jaelani Jaga Amanah Masjid Bersejarah Jami' Al Misbah

Dakwahpos.com, Bandung - Masjid Jami' Al-Misbah salah satu masjid tertua di Cipadung  yang masih terjaga keaslian sejarahnya. Masjid ini terletak di RT. 002 RW. 011, Kelurahan Cipadung, Kecamatan Cibiru,  Kota Bandung. Didirikan oleh Ketua DKM pertama Alm. Bapak Ustadz. Hambali pada tahun 1918 M, dengan dana sendiri (swadana).

 
Endang Jaelani selaku Ketua DKM saat ini mengatakan, strategi yang dilakukan dalam menjaga kemurnian sejarah masjid Al-Misbah dengan memusatkan kepengurusan masjid secara turun terumun. Sejak pertama berdirinya sampai sekarang kepengurusan Masjid Jami' Al-Misbah masih dalam genggaman silsilah keluarga, melalui pesan lisan pengurus  yang disampaikan sebelum menghembuskan nafas terakhir.

 
Namun Endang mengaku, jabatan ia saat ini bukan wasiat dari adiknya melainkan hasil musyawarah masyarakat setempat.

 
"Bisa dibilang masjid turun terumun sih soalnya dari kakek diamanatkan ke bapak, bapak ngamatin ke adik saya, nah kalau saya dipilih dari hasil syuro masyarakat. Karena saat itu adik saya mengalami sakit keras sehingga tidak mengamanatkan, saya juga tidak mau mengambil keputusan sepihak yasudah saya serahkan ke keputusan masyarakat," ujarnya Endang Jaelani, Kamis (12/9).


Ketua DKM ini menegaskan, dia adalah generasi ke empat dalam silsilah keluarga pendiri masjid. Dia diangkat menjadi ketua DKM tahun 2009 sampai saat ini. Sejak kecil beliau sangat akrab dengan kakek dan bapaknya, sehingga kepiawaiannya dalam mengurus masjid dan cekatan dalam mengatasi segala permasalahannya tidak diragukan lagi. Dia juga sangat ramah dan merangkul kepada masyarakat sekitar.


Diluar kesibukannya sebagia ketua DKM, Endang berprofesi sebagai kepala sekolah di SDN 260 Griya Bumi Antapani, ia juga ikut andil dalam kepengurusan diberbagai organisasi. Dari pengalaman itu sikapnya dalam  memimpin semakin terbentuk.


Ia berharap, masyarakat setempat bisa bersama - sama menjaga dan melestarikan keberadaan Masjid Jami' Al-Misbah. Serta membawa umat semakin dekat dengan Allah SWT.


Sri Sulistina
KPI 3D

Mencari Keberkahan Pemukiman dengan Pengajian Rutinan

Dakwahpos.com,BANDUNG ¬¬– Masjid Baitul Hikmah, terletak disudut pemukiman warga Eastern Hills Cipadung, Cibiru, berdiri sejak 2009 dengan trasnformasi kegiatan yang bertambah setiap tahunnya, berawal dari masjid kecil dengan jamaah yang masih terbilang minim, hingga menjadi masjid dengan pusat kegiatan warga pemukiman tentunya dengan berbagai kegiatan yang manfaat.

 Tidak adanya masjid, merupakan suatu masalah untuk pemukiman warga. Itulah yang 2009 silam sering dilontarkan penduduk Eastren Hill Cibiru Bandung, pasalnya, sejak awal berdiri sampai awal 2009 warga menunggu janji peresmian pembangunan masjid, namun pihak komplek tak kunjung memulai pembangunan, hingga akhirnya warga komplek tersebut melakukan sejumlah protes dan akhirnya masjid itupun dibangun atas desakan warga.

Meski pembangunannya diawali dengan –sebutlah aksi- dari warga, namun perkembangan masjid yang telah berdiri dalam kurang lebih sepuluh tahun ini, memberi banyak manfaat pada warga sekitar, berbagai fasilitas teresedia didalamnya, sehingga keberadannya pun menjadi salahsatu kebanggan warga sekitar.

"Iya neng, masjid ini dibangun 3 taun setelah pembangunan komplek selesai, warga sini teh pada nagih ke yang punya komplek, masjid dibangunnya kapan, akhirnya warga protes, kayak demo lagi gitu, ya akhirnya dibangunlah masjid ini, Alhamdulillah…" Ujar Tri (21), salah satu relawan pengajar anak-anak TPA.

Adalah Masjid Jamie Baitul Hikmah Eastern Hills, Masjid yang dibangun atas desakan warga itu, kini sudah semakin aktif. Masjid yang berdiri ditengah komplek Eastren Hills Cibirui cukup memadai untuk menjadi pusat berkumpulnya warga komplek, seperti pengajian harian, pengajian mingguan, jum'atan,  pengajian bulanan, dan tentunya pengajian tahunan —peringatan hari besar Islam, bahkan untuk mendiskusikan hal yang berkenaan dengan masalah komplek.

Beberapa dari kegiatan yang diminati warga di masjid ini adalah pengajian-pengajian yang rutin diikuti masyarakat sekitar, diantaranya adalah; Tadarus Jama'ah bapak-bapak yang dilaksanakan dari ba'da magrib sampai menjelang isya, dan pengajian ini dilaksanakan tiap hari senin sampai jum'at. Selain itu, ada juga Majelis Ta'lim ibu-ibu yang dilaksanakan setiap Selasa pada pukul dari jam Sembilan sampai jam setengah dua belas pagi. Ada juga Kajian Tafsir Tematis yang biasa dilaksanakan hari Minggu dari setelah Magrib sampai menjelang Isya, dan pada kegiatan ini, bisa diikuti oleh umum, tak terbatas usia. Setelah itu, ada Kajian Rutin Sabtu Subuh, yang biasa dilaksanakan setelah Subuh, dan pesertanya bisa dari umum, dan Majelis Kajian Bulanan (MAKBUL) yang dilaksanakan tiap pekan ke-4 setiap bulannya dari jam sembilan sampai jam setengah dua belas pagi. Pengajian ini juga tidak hanya diperuntukan untuk masyarakat komplek, namum juga membuka gerbang seluas mungkin untuk orang-orang dari luar komplek.

Selain pengajian yang biasa diikuti ibu-ibu dan bapak-bapak, masjid yang berdiri kokoh diantara kurang lebih 250 rumah ini pun rutin mengadakan Taman Pendidikan Al-Qur'an, yang biasa diisi oleh relawan pengajar dari dalam ataupun luar komplek, siswanya meliputi anak-anak dan remaja -yang juga dari dalam dan luar komplek-. Dan sekarang siswanhya bisa mencapai tiga puluh sampai lima puluh peserta setiap harinya.

Selain dari kegiatan yang disebutkan diatas, masjid ini memiliki fasilitas yang bisa dibilang sangat mumpuni untuk menarik minat warga sekitar untuk mengunjungi masjid, seperti ruangan nyaman ber AC, ruangan multimedia, Perpustakaan, hingga penyediaaan snack dan kopi yang bisa dinikmati dengan cuma-cuma.

Masjid ini memiliki DKM yang diketuai oleh Furqonuddin Nugraha, ST. dan anggotanya adalah warga sekitar, setiap orang memiliki tanggung jawab untuk merawat setiap sudut masjid. Salah satu kegiatan yang menarik yang biasa dilaksanakan warga sekitar, DKM masjid biasa menyediakan etalase yang  bebas untuk diisi warga, baik nasi, air kemasan, lauk pauk, camilan, dll. Dan nantinya pun bebas diambil oleh semua warga.

Masjid ini kini telah menjadi masjid yang memberikan banyak manfaat, baik untuk warga dalam komplek, maupun luar komplek, tentunya ini adalah hasil dari semangat warga sekitar dalam mewujudkan komplek yang berkah yang mengambil cara memakmurkan masjid.

 

Oktavia Rahmawati KPI/3C

 

 

 

Ngaji bersama Mang Iyus


        dakwahpos.com, Bandung- Kegiatan mengaji rutin dilaksanakan setiap sore di Masjid Ilyasiyah kp. Sekehonje Kec. Cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat. Tidak hanya kegiatan mengaji saja yang dilakukan di Masjid ini, tetapi kegiatan membaca dan menulis al-qur'an atau ilmu-ilmu agama lainnya juga diajarkan. Kegiatan yang diikuti oleh anak-anak ini rutin dilakukan setiap hari pada waktu sore. Kegiatan ini bertujuan supaya anak-anak ini mengisi waktu mereka untuk mempelajari Al-qur'an dan ilmu-ilmu agama. Jadi tidak hanya dihabiskan untuk bermain dan menonton televisi saja.

        Ilmu-ilmu yang di ajarkan selain baca tulis al-Quran di Masjid Ilasiyah diantaranya ilmu Fiqih, dan Tajwid. Di masjid Ilyasiyah ini juga memiliki keunggulan berupa hafalan-hafalan yang  harus di hafal oleh para murid. Hafalan-hafalan itu diantaranya doa sehari-hari, surat-surat pendek, serta doa dalam pelaksanaan ibadah shalat. Pengajian di Masjid Ilyasiyah Cibiru ini di pimpin atau diajarkan oleh kang Yusuf yang juga sekaligus relawan dalam kegiatan mengaji anak-anak di masjid Ilyasiyah.
Kang Yusuf atau akrab di sapa Mang Iyus, merupakan salah satu pengajar di Masjid Ilyasiyah. Beliau menuturkan bahwa pengajian yang ia ajar kan ini gratis, atau tidak di pungut biaya sepeser pun dari murid-muridnya. Langkah Mang Iyus untuk mengajar tanpa di bayar ini merupakan amanat dari gurunya.

        "Tidak akan pernah ada seorang pun yang dapat membayar kepada(untuk) ilmu, walau satu huruf alif pun tidak akan dapat di bayar dengan suatu apapun. Karena hakikatnya ilmu itu bukan milik kita tetapi hanya titipan dari Allah biarkan Allah yang membayar kita". Ujar Mang Iyus ketika menerangkan amanat dari gurunya perihal upah pembayaran mengajar.

        Mang Iyus juga menjelaskan meskipun ia mengajar ngaji ini dengan suka rela, namun masih saja ia menerima pemberian dari orang tua yang anak-anaknya belajar pada Mang Iyus. Pemberian ini bukan karena permintaan pribadi Mang Iyus, sehingga pemberian ini ia kategorikan sebagai sodaqah yang dilakukan oleh orang tua muridnya. "Selama masih ada niat dan kemauan siapa pun dapat belajar mengaji dengan Mang Iyus di Masjid Ilyasiyah Cibiru ini", ucapnya di akhir wawancara.

Reporte Nadirah

Menebar Manfaat dengan Kegiatan Masjid

Menebar Manfaat dengan Kegiatan Masjid  
Dakwahpos.com, Bandung Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) … KH. Dr. Misbahul Munir di Pangaritan mengadakan kegiatan rutin disetiap harinya. Darimulai pengajian Bapak-bapak, Ibu-ibu, Anak-anak dan Remaja. Untuk pengajian Ibu-ibu dilaksanakan setiap hari Rabu setelah Shalat Asar, untuk pengajian Bapak-bapak dilaksanakan setiap hari Kamis, untuk pengajian anak-anak dilaksanakan setiap hari dari mulai Asar sampai Isya, kecuali hari Rabu dikarenakan tempatnya di pakai untuk pengajian Ibu-ibu. Adapun setiap malam Jumat  ada pengajian Yasin dan Marhabaan yang di isi oleh Bapak-bapak dan Ibu-ibu. 
"Dalam melaksanakan kegiatan inipiun terkadang DKM… bekerja sama dengan Karang Taruna. Masjid … memiliki sebelas tenaga pengajar, lima khotib dan empat penceramah." Ujar DKM Masjid. (20/09/2019)
Tujuan diadakannya kegiatan-kegiatan ini jelas bahwa Masjid adalah tempat kembali kita mengingat Allah SWT kaitannya itu dengan syiar. Masjid adalah tempat sacral, tempat Ibadahnya Umat Islam. Untuk itu dengan semua kegiatan yang dilakukan dengan harapan dapat memakmurkan Masjid. Dapat menjaga Masjid agar tetap di pakai untuk kebaikan. Karna menganggap Masjid itu adalah tempat pusatnya kegiatan Masyarakan Islam.
Banayak sekali manfaat dari kegiatan-kegiatan tersebut. Khususnya bagi mereka yang memamg terlibat langsung dalam kegiatan. Salah satunya bagi para Asatid atau tenaga Pengajar yaitu sebagai ajang untuk melatih skill diri sebagai wadah pengabdian kepada masyarakat juga investasi akherat. Disisi lain mereka juga memanfaatkan sebagai ruang gerak meraka dalam menganalisis Lingkungan dan Masyarakat. Juga point plus bagi mereka yaitu dapat menambah semangat dalam mengejar akhirat. Bukti bahwa masjid ini bermafaat bagi masyarakat yaitu masyarakat masih memakai Masjid ini untuk pusat kegiatan keaagamaan mereka. 

Menebar Manfaat dengan Kegiatan Masjid

Menebar Manfaat dengan Kegiatan Masjid  
Dakwahpos.com, Bandung Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) … KH. Dr. Misbahul Munir di Pangaritan mengadakan kegiatan rutin disetiap harinya. Darimulai pengajian Bapak-bapak, Ibu-ibu, Anak-anak dan Remaja. Untuk pengajian Ibu-ibu dilaksanakan setiap hari Rabu setelah Shalat Asar, untuk pengajian Bapak-bapak dilaksanakan setiap hari Kamis, untuk pengajian anak-anak dilaksanakan setiap hari dari mulai Asar sampai Isya, kecuali hari Rabu dikarenakan tempatnya di pakai untuk pengajian Ibu-ibu. Adapun setiap malam Jumat  ada pengajian Yasin dan Marhabaan yang di isi oleh Bapak-bapak dan Ibu-ibu. 
"Dalam melaksanakan kegiatan inipiun terkadang DKM… bekerja sama dengan Karang Taruna. Masjid … memiliki sebelas tenaga pengajar, lima khotib dan empat penceramah." Ujar DKM Masjid. (20/09/2019)
Tujuan diadakannya kegiatan-kegiatan ini jelas bahwa Masjid adalah tempat kembali kita mengingat Allah SWT kaitannya itu dengan syiar. Masjid adalah tempat sacral, tempat Ibadahnya Umat Islam. Untuk itu dengan semua kegiatan yang dilakukan dengan harapan dapat memakmurkan Masjid. Dapat menjaga Masjid agar tetap di pakai untuk kebaikan. Karna menganggap Masjid itu adalah tempat pusatnya kegiatan Masyarakan Islam.
Banayak sekali manfaat dari kegiatan-kegiatan tersebut. Khususnya bagi mereka yang memamg terlibat langsung dalam kegiatan. Salah satunya bagi para Asatid atau tenaga Pengajar yaitu sebagai ajang untuk melatih skill diri sebagai wadah pengabdian kepada masyarakat juga investasi akherat. Disisi lain mereka juga memanfaatkan sebagai ruang gerak meraka dalam menganalisis Lingkungan dan Masyarakat. Juga point plus bagi mereka yaitu dapat menambah semangat dalam mengejar akhirat. Bukti bahwa masjid ini bermafaat bagi masyarakat yaitu masyarakat masih memakai Masjid ini untuk pusat kegiatan keaagamaan mereka. 



Niat Mulia Pengurus Masjid Al-Hudhorie Cibiru

Niat Mulia Pengurus Masjid Al-Hudhorie Cibiru

Dakwahpos.com, BANDUNG- Masjid al-Hudhorie masjid sederhana di pinggir jalan raya Cibiru-Bandung yang memiliki banyak program keagamaan di dalamnya. Pengurus Masjid al-Hudhorie di rawat dan di kelola, oleh suatu organisasi. Bukan hanya perawatan masjid saja, organisasi tersebut juga mengelola kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di masjid tersebut. Salah satu bukti pengelolaannya adalah rencana program yang sedang dilaksanakan di Masjid al-Hudhorie yaitu mengajak kembali anak jalanan untuk dekat dengan masjid. Kegiatan ini di pelopori oleh Kang Opik selaku ketua organisasi kepengurusan Masjid al-Hudhorie.

Masjid al-Hudhorie di kelola oleh suatau pengurus kecil yang dinamakan JPM. Kepanjangan dari JPM itu sendiri ialah Jamaah Pengurus Masjid. Karena Masjid al-Hudhorie tidak memiliki DKM untuk masalah kepengurusan masjidnya. JPM ini di kelola oleh beberapa orang, salah satunya ialah Kang Opik. Kang Opik baru menjadi pengurus di Masjid al-Hudhorie selama kurang lebih 3 bulan.

Dalam perjalanan kepengurusannya, beliau menyampaikan rencana programnya, beliau menyebutkan salah satu diantara rencana program ini ia tunjukan untuk para anak jalanan. Program ini lahir ketikan Kang Opik melihat banyaknya anak jalanan disekitaran Cibiru yang sebenarnya masih bisa untuk di bimbing dan diarahkan, dan hanya perlu pendekatan dan bimbingan. Maka dengan program ini, Kang Opik ingin mengajak mereka untuk kembali ke masjid dengan harapan melalui program ini lah anak-anak jalan tersebut dapat menemukan hidayahnya.

"Jikan bukan kita yang menarik(mengajak) mereka siapa lagi". Ucapnya, Selasa (17/9/2019) di selasar Masjid al-Hudhorie, saat sesi wawancara perihal rencana program masjid al-Hudhorie.

Menurutnya kita lah yang seharusnya menjadi orang-orang yang membantu anak jalanan untuk kembali dekat dengan masjid. Hal ini lah yang menjadi salah satu bukti kepeduliannya terhadap anak jalanan.

Dari rencana yang di paparkan oleh Kang Opik ini ternyata sudah ada dua anak jalanan yang mulai mau mengikuti shalat berjamaah di masjid al-Hudhorie Cibiru. Kang Opik juga memiliki prinsip, "Ketika kita mengajak orang yang sudah shalat itu adalah hal biasa, tapi jika kita mengajak orang yang belum shalat itu hal luar biasa". Maka dari itu ia berharap dan meminta doa agar programnya ini dapat terwujud sepenuhnya. Reporter: Nada al-Afifah, KPI/3/C

Telusuri Masjid Disudut Pemukiman Warga


- Telusuri Masjid Disudut Pemukiman Warga –

 

Dakwahpos.com, Bandung – Jumlah warga Komplek Bumi Panyileukan Bandung, Jawa Barat terbilang cukup padat. Hal ini menyebabkan banyaknya masjid di setiap sudut pemukiman warga, seperti Masjid Al Hasan 3 salah satunya. Meskipun lokasinya yang berada di sudut pemukiman, masjid ini selalu ramai dipenuhi oleh warga sekitar.
Banyak kegiatan yang dilakukan oleh warga setempat dalam upaya untuk memakmurkan masjid, dari mulai kegiatan mingguan untuk orang tua sampai kegiatan harian untuk anak-anak semua ada di masjid ini. Salah satunya yang dilakukan oleh Eneng selaku pengurus masjid sekaligus tenaga pengajar di sana, beliau membagi waktunya untuk ikut berperan dalam upaya memakmurkan masjid bersama warga dan pengurus masjid lainya.
"Kegiatan masjid di sini memang bisa dikatakan cukup banyak, dari mulai pengajian hari sabtu sore untuk para ibu-ibu dan untuk anak-anak kita bagi dua waktu berdasarkan rentang usia mereka." Ujar Eneng, Jumat (27/9).
Selain dijadikan sebagai tempat beribadah bagi umat muslim, dalam berbagai kesempatan Masjid Al Hasan 3 sering juga dijadikan sebagai majlis ilmu oleh warganya untuk bersama-sama belajar tentang agama. Tidak hanya ibu-ibu saja yang aktif dalam memakmurkan masjid, para kaum laki-laki khusunya bapak-bapak juga ikut berperan dalam upaya tersebut dengan diselenggarakanya shalat Jumat berjama'ah.
Karena memang suatu kewajiban bagi para kaum lelaki yang sudah baligh untuk melaksanakan shalat Jumat, disini pula para bapak-bapak setempat berkumpul dan mendengarkan dengan seksama pesan kebaikan yang disampaikan oleh Ustadz dalam khutbah jumatnya. Tak heran masjid ini selalu dipenuhi oleh warga setempat karena kegiatan-kegiatanya yang membawa kepada kebaikan.

Reporter : Nurhana Rizqiah, KPI/3C



Virus-free. www.avast.com

Masjid bukan hanya untuk sekedar solat & ngaji

Bandung - Pada zaman Rasulullah SAW, masjid memiliki fungsi penting dalam berjalannya dakwah dan majunya peradaban Islam pada masa itu.  Contohnya saja yang pertama kali Nabi lakukan ketika sampai di Madinah adalah membangun masjid ,  dan dari masjid itulah rasul dan para muslimin bermusyawarah dan belajar agama islam . 

Pada zaman modern saat ini , masjid mungkin tidak menjadi satu satunya tempat pusat perkembangan peradaban Islam . Namun yang harus diingat , masjid berperan dalam menjaga norma – norma keislaman dan menjadi pengendali sosial agar masyarakat tidak melupakan ajaran – ajaran Islam.

Contohnya saja masjid jami' syahida yang bertempat di kecamatan Cibiru Hilir dekat pesantren At-tamur . Masjid yang berdiri atas tanah wakaf H. Sunjaya dan Istri pada tahun 1991 ini ,  tidak hanya berfungsi sebagai tempat beribadah dan mengkaji kitab – kitab klasik yang umumnya ada di setiap pesantren tradisional , namun juga memiliki peran mengembangkan organisasi kepemudaan di daerah setempat.

Masjid ini memiliki kepengurusannya sendiri , kebanyakan pengurus nya adalah santri At – tamur namun bekerja sama dengan masyarakat dalam berbagai kegiatannya . Misalnya dalam kegiatan kerja bakti para santri dan warga bekerja sama untuk membersihkan lingkungan sekitar , tidak hanya itu dalam bidang sosial dan pendidikan  pengurus masjid menyelenggarakan  santunan anak yatim di sekitar cibiru hilir dan melakukan kegiatan belajar dan mengajar untuk siswa Madrasah Diniyah RW 009 . "Yaa.. kalau setiap malam ada pengajian untuk siswa madrasah diniyah , dan dibulan muharram ada  santunan anak yatim satu desa (tepatnya) di yayasan bani solihin , warga lio , dan mereka merespon baik kepada kami" kata Parid Maulana sekretaris pesantren At – tamur.

Dengan Prinsip keterbukaan dan kekeluargaan , organisasi ini memiliki dukungan yang baik dari masyarakat sekitar . "Prinsip utama disini bukan hanya sekedar kita bisa ngaji , namun bagaimana kita bisa bersosialisasi dan memberikan manfaat untuk masyarakat " ujarnya.

Muhammad Rajif Alfikri KPI 3C

Masjid miftahul syaadah butuhkan guru ngaji

Nama : Nada afifah daramisti hendri
Nim : 1184020109
Mata kuliah: jurnalisme dakwah

Masjid miftahul syaadah butuhkan guru ngaji


Dakwahpos.com, Bandung-Masjid miftahul syaadah, rabu (18/09/2019). Masjid miftahul syaadah ini bertempat di desa pasirbiru,cibiru, kota bandung. Masjid ini salah satu masjid didesa tersebut yang termasuk masjid tua, akan tetapi baru 2 bulan kebelakang ini masjid miftahul syaadah baru diwakaafkan. Terlihat dari bangunannya yang menggambarkan wajah bangunan yang sudah lama. 

Masjid mifathul syaadah setiap harinya digunakan untuk beribadah rutinan seperti sholat, pengajian mingguan, dan tadarusan. Pengajian mingguan dilakukan pada malam jumat , seperti masjid pada umumnya dilakukan kegiatan yasinan,tawasulan, Dll. Pada selasa pagi pun rutin dilaksanakan pengajian majlis ta'lim yang banyak dihadiri ibu-ibu majlis ta'lim dari desa yang letaknya jauh dari masjid ini. Untuk tadarus dilakukan setiap hari selepas sholat maghrib. Kegiatan ini dihadiri oleh  anak-anak, mereka pun tak kalah hebatnya dengan orang dewasa, mayoritas anak-anak yang mengaji dimasjid ini sudah bisa mengaji al-alquran dengan lancar.
"anak-anak disini alhamdulillah semangat mengajinya sangat hebat dan mayoritas anak yang mengaji disini sudah bisa membaca al-quran" ujar bu cucu selaku dkm masjid dan guru ngaji miftahul syaadah

"akan tetapi disini masih kekurangan guru karna kami mengajar hanya berdua dan muridnya banyak" tambahnya

Selain kegiatan tersebut masjid mifathul syaadah melakukan kegiatan lainnya, seperti peringatan hari besar islam, seperti sholat idul fitri/idul adha atau kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan peribadahan. Adapun infaq yang baru saja dimulai karna masjid ini baru diwakafkan, infaq ini digunakan untuk pembangunan masjid,pengajian, dan lain sebagainya.

Reporter : nada afifah daramisti hendri/3c

Endang Jaelani Jaga Amanah Masjid Bersejarah Jami' Al Misbah

Dakwahpos.com, Bandung - Masjid Jami' Al-Misbah salah satu masjid tertua Di Cipadung  yang masih terjaga keaslian sejarahnya. Masjid ini terletak Di RT. 002 RW. 011, Kelurahan Cipadung, Kecamatan Cibiru,  Kota Bandung. Didirikan oleh Ketua DKM pertama Alm. Bapak Ustadz. Hambali pada tahun 1918 M, dengan dana sendiri (swadana).


Endang Jaelani selaku Ketua DKM saat ini mengatakan, strategi yang dilakukan dalam menjaga kemurnian sejarah Masjid Al-Misbah dengan memusatkan kepengurusan masjid secara turun terumun. Sejak pertama berdirinya sampai sekarang kepengurusan Masjid Jami' Al-Misbah masih dalam genggaman silsilah keluarga, melalui pesan lisan pengurus  yang disampaikan sebelum menghembuskan nafas terakhir.


Namun Endang mengaku, jabatan ia saat ini bukan wasiat dari adiknya melainkan hasil musyawarah masyarakat setempat.


"Bisa dibilang masjid turun terumun sih, soalnya dari kakek diamanatkan ke bapak, bapak ngamatin ke adik saya, nah kalau saya dipilih dari hasil syuro masyarakat. Karena saat itu adik saya mengalami sakit keras sehingga tidak mengamanatkan, saya juga tidak mau mengambil keputusan sepihak yasudah saya serahkan ke keputusan masyarakat," ujarnya Endang Jaelani, Kamis (12/9).


Ketua DKM ini menegaskan, dia adalah generasi ke empat dalam silsilah keluarga pendiri masjid. Dia diangkat menjadi ketua DKM Tahun 2009 sampai saat ini. Sejak kecil beliau sangat akrab dengan kakek dan bapaknya, sehingga kepiawaiannya dalam mengurus masjid dan cekatan dalam mengatasi segala permasalahannya tidak diragukan lagi. Dia juga sangat ramah dan merangkul kepada masyarakat sekitar.


Diluar kesibukannya sebagia ketua DKM, Endang berprofesi sebagai kepala sekolah Di SDN 260 Griya Bumi Antapani, ia juga ikut andil dalam kepengurusan diberbagai organisasi. Dari pengalaman itu sikapnya dalam  memimpin semakin terbentuk.


Ia berharap, masyarakat setempat bisa bersama - sama menjaga dan melestarikan keberadaan Masjid Jami' Al-Misbah. Serta membawa umat semakin dekat dengan Allah SWT.


 

Sri Sulistina

KPI 3D



Mesjid dikaki gunung

Masjid dikaki gunung

Dakwahpos.com BANDUNG – Masjid yang terletak dikaki gunung dengan penduduknya yang sangat cinta akan lingkungan,agama.Nama Masjid itu adalah Masjid Al Hikmah terletak di Kecamatan Parongpong "lebih tepatnya Kampung baru".Para penduduk yang cinta akan lingkungan yang bersih dan sejuk mereka selalu membuat kegiatan jum'at bersih dan dari kegiatan agamanya dari mengaji bersama,mendatakngkan para ustadz di luar daerah parongpong.

Salah satu Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Cucu Saepudin,S.Ag. "Dari kegiatan kami pun sangatlah disukai oleh masyarakat,dari Pengajian Anak anak,remaja,ibu ibu,dan kalangan tua,setiap malam rabu dan malam minggu sering mengundang para Ustadz daerah lain untuk mengaji,berdiskusi,dan membaca kitab Safinah"Ujar Pak Cucu Saepudin,S.Ag.

DKM Majid Al Hikmah salahsatu "Masjid cinta akan kebersihan" , selain kegiatan TPQ untuk anak-anak yang memang kegiatan rutin setiap harinya , setiap hari rabu,kamus,dan sabtu setelah shalat Isya' diadakan kajian rutin yang biasanya diisi oleh ustadz yang membawakan kajian dengan tema yang menarik untuk dikaji.

Disamping itu biasanya DKM menyediakan makan berat ataupun snack dan minum setelah kajian selesai , salah satu upaya untuk membangkitkan semangat masyarakat sekarang adalah dengan menyediakan kajian yang menarik dan konsumsi , tidak hanya itu setiap hari Jum'at DKM Masjid Al Hikmah juga menyediakan snack setelah selesai shalat Jum'at.

" Jika kita ingin memakmurkan  Masjid maka kita harus memakmurkan lingkungan dan jamaahnya dahulu, setelah itu jamaah yang akan memakmurkan Masjid" kata Pak Cucu kepada saya





Masjid Al-Jihad Rawat Tradisi Untuk Syi’arkan Islam

Dakwahpos.com,Bandung– Masjid Al-Jihad Siliwangi yang bertempat di Jalan Suryani Dalam No.18 Warung Muncang Kecamatan Bandung Kulon Kota Bandung ini rutin mengadakan pengajian. Kegiatan pengajian ini telah dilaksanakan sejak berdirinya Masjid Al Jihad pada tahun 1973. Pada mulanya hanya pengajian ba'da maghrib saja, namun kini telah berinovasi dengan bertambahnya kegiatan yang lain.

Adapun pengajian khusus meliputi Tadarus al-Qur'an dan tafsir beserta kitab Riyadhushsholihin. Kegiatan ini dilaksanakan setiap ba'da maghrib khusus  jama'ah ibu-ibu. Di pimpin oleh seorang guru yang berkompeten bernama Ustadz Ir.Ruhiyat.

Selain itu,di adakan pula kegiatan khusus jama'ah bapak-bapak. Kegiatan ini bernama Balai Latihan Dakwah Islam yang di pimpin oleh Ustadz Uus Darusman S.Ag. Kegiatan Balai Latihan Dakwah Islam ini sudah berlangsung selama 8 tahun dan masih eksis hingga saat ini.

Menurut penuturan DKM masjid Al-Jihad Siliwangi hal tersebut di laksanakan guna melatih bapak-bapak agar mengetahui metode dalam berdakwah. Setelah itu agar dapat turut serta terjun langsung ke masyarakat menyampaikan syiar islam dengan baik dan tentunya sesuai dengan ajaran islam agar terhindar dari maraknya berita bohong . Selain itu, ada pula kegiatan pengajian tematik qur'an yang sudah berlangsung selama 6 tahun, pengajian ini di ampu oleh Ust.Ilman Firdaus.

Dilihat dari fenomena tersebut dapat disimpulkan adanya respon positif dari masyarakat. Masjid ini yang dulunya hanya digunakan sebagai sarana untuk ibadah saja kini memiliki fungsi lain untuk menimba ilmu agama melalui berbagai kegiatan di dalamnya. Hal tersebut tak lain di sertai adanya antusiasme dari masyarakat akan kesadaran pentingnya ilmu agama.

"Antusiasme masyarakat disini Alhamdulillah sangat baik,sekarang sholat Jum'at saja selalu penuh sampai kurang lebih 1.400 jama'ah" kata Pak Permana salah satu DKM Masjid Al Jihad saat dikonfirmasi, Ahad (22/09/2019)

Dukungan dari masyarakat dan para pengurus masjid itulah yang membuat Masjid Al Jihad Siliwangi ini kian bertekad untuk istiqomah menjaga tradisi mengaji yang telah di rintis sejak puluhan tahun yang lalu. Dan besar harapan dapat bermanfaat bagi para jama'ahnya. Karena sebaik-baiknya manusia adalah yang dapat bermanfaat bagi manusia yang lain.

Reporter : Munfarihatun Millah KPI/3C


Masjid Ar Rohmah Terus Berbenah Demi Kenyamanan Jamaah

Dakwahpos.com, Bandung - Masjid Ar Rohmah merupakan salah satu masjid yang sudah lama berdiri di lingkungan RW 06 Jati, Pasir Biru, Ciburu, Kota Bandung. "Masjid Ar Rohmah ini sudah ada sekitar tahun 1960an, didirikan oleh leluhur asli kampung sini," menurut penjelasan H. Sopian, Ketua DKM Ar Rohmah. Selasa (17/09)

Sejak berdiri, Masjid Ar Rohmah ini telah beberapa kali melakukan perbaikan. Dimulai dari bangunan awalnya yang berbentuk panggung. Lalu dirubah dengan mengecor bagian lantai dan bangunan sehingga tidak lagi berbentuk masjid panggung. Pembangunan pada saat itu tidak memperluas area masjidnya masih, masih memakai luas dari bangunan yang lama sehingga luas area masjid tersebut kecil. Setelah itu di perbaharui kembali dengan memperluas area masjid. Lalu, dikarenakan banyaknya pembangunan rumah warga dan semakin bertambah juga jumlah penduduk di kampung Jati RW 06 membuat pihak DKM ingin membesar area masjid dengan harapan dapat menampung jamaah yang lebih banyak. Akan tetapi,  hal tersebut tidak bisa karena area di sekitar masjid sudah di penuhi oleh bangunan rumah warga yang akhirnya membuat pihak DKM membangun masjid ke atas atau dengan membuat masjid menjadi tingkat.

Pembangunan maupun perbaikan Masjid Ar Rohmah hingga saat ini pun masih terus dilakukan oleh pihak DKM, baik dari segi bangunan dan fasilitas. Perbaikan dimulai dari bulan mei kemarin yang juga bertepatan dengan bulan Ramadhan hingga akhirnya selesai di sepuluh hari terakhir bulan puasa atau menjelang lebaran.

Perbaikan yang dilakukan pada saat itu meliputi, perbaikan struktur masjid. Dimana sebelumnya terdapat sembilan tiang yang berada di dalam masjid. Digantikan dengan menggunakan besi habeam yang menjulang panjang di tengah masjid. Sehingga sembilan tiang tersebut akhirnya di hilangkan. Selain itu perbaikan yang dilakukan adalah dengan memasang marmer di dinding bagian depan masjid hingga ke bagian tempat imam.

Setelah itu, pihak DKM Ar Rohmah juga tidak hanya melakukan perbaikan dari segi bangunan saja. Namun juga perbaikan dari segi fasilitas seperti pemasangan karpet sajadah yang sangat halus dan lembut sehingga jamaah yang melakukan salat di Masjid Ar Rohmah dapat melaksanakan ibadah dengan khusyuk dan nyaman.

Selama proses perbaikan masjid ini tentunya ada saja cibiran-cibiran dari beberapa masyarakat. Akan tetapi, pihak DKM tetap terus melakukan perbaikan di Masjid Ar Rohmah dengan alasan agar jamaah yang ingin beribadah di masjid ini dapat melaksanakan ibadah dengan penuh khusyuk dan nyaman.

Setelah perbaikan Masjid Ar Rohmah tahap satu telah selesai, alhamdulillah terdapat beberapa perubahan secara signifikan yang telah terlihat. "dahulu jamaah yang salat di masjid paling banyak hanya sampai dua shaf saja. Tapi lihat sekarang setelah perbaikan, alhamdulillah jumlah jamaah yang datang untuk salat berjamaah meningkat. Jumlah shaf salat berjamaah seperti di waktu maghrib dan isya bisa mencapai tiga hingga empat shaf. Bahkan terkadang bisa lebih," ujarnya.

Melihat antusiasme masyarakat atau jamaah yang datang ke masjid untuk salat berjamaah semakin meningkat membuat pihak DKM semakin bersemangat untuk terus melakukan perubahan dan perbaikan. "Untuk kedepannya, yang pertama kita akan memperbaiki fasilitas tempat wudhu. Setelah itu nanti kita berencana akan memasang AC di bulan Ramadhan tahun depan, Insya Allah. Lalu perbaikan lantai atas masjid serta pebaikan ruang untuk takmir masjid agar mereka bisa nyaman tinggal di masjid ini," tambahnya.

Pihak DKM Ar Rohmah memiliki harapan agar masyarakat akan semakin ramai untuk datang beribadah dan salat berjamaah di masjid ini sehingga hubungan antar warga pun bisa menjadi lebih terikat lagi dari masjid ini. 

 

Reporter : Rafli Husein Amarullah, KPI/3D



Lampiran :  

DKM Assiraj Lakukan Optimalisasi Pelayanan Jama'ah

Dakwahpost.com, Bandung - DKM Assiraj memberikan keleluasaan kepada seluruh masyarakat sekitar panyilekan untuk memanfaatkan fasilitas masjid. Baik digunakan sebagai kajian islam yang rutin diadakan setiap minggunya maupun kegiatan sosial. Banyak sekali kegiatan yang rutin diadakan di Masjid Assiraj.

 

"Di Masjid Assiraj ini terdapat berbagai kegiatan, seperti minggu pertama di gelar Manaqib dari jamaah TQN Ma'had Suryalaya, setiap hari sabtu pembacaan maulid, minggu keempat pengajian persis, dan kegiatan Aisyiyah."(terang Abdullah, pengurus DKM Assiraj, patal cipadung, panyilekan, Selasa (17/09).

 

Abdullah mengungkapkan bahwa Masjid Assiraj tidak terikat oleh kendali suatu ormas apapun, karena masjid ini merupakan fasilitas milik umat. Meskipun awalnya pembangunan masjid Assiraj diperuntukkan untuk para karyawan, tetapi kini sudah menjadi milik umat karena sudah dihibahkan.

 

"setiap orang boleh menggunakan masjid ini untuk aktivitas beribadah, baik salat, pengajian, maupun untuk para musafir beristirahat, bahkan DKM juga mempersilahkan kepada mahasiswa jika masjid ini mau digunakan sebagai kajian, dengan catatan izin terlebih dulu."pungkas Abdullah.

 

Kondisi Masjid yang luas bisa menampung kurang lebih 2000 jama'ah dan di barengi juga dengan luasnya lahan untuk parkir sehingga Masjid Assiraj memiliki daya tarik tersendiri, sehingga setiap datang waktu shalat, masjid ini sering didatangi para jamaah diberbagai daerah yang kebetulan melintasi masjid ini.

 

Reporter : Raihan Aqhsal Arighi, KPI/3D


Lampiran :

Masjid Al-Abror Jadi Sarana Silaturahmi dan Menebar Cinta

Dakwahpos.com, Bandung- Masjid Al-Abror yang berada didaerah Cileunyi merupakan sarana bagi warga sekitar untuk mengadakan pengajian-pengajian yang aktif dilakukan perminggunya.


Tidak hanya menjadi tempat untuk thalabul ilmi. Masjid ini pun menjadi tempat untuk bersilaturahmi masyarakat sekitar agar bisa saling mengenal satu sama lain dan menjadi lebih dekat

"Biasanya warga disini bukan ngaji aja di mesjid, kadangkan ada orang yang sibuk jadi jarang ketemu tetangga, tapi kalo ada pengajian mingguan kan semuanya hadir jadi alhamdulillah sekalian silaturahmi" ujar Agus selaku DKM Al-Abror. Kamis (26/09/2019).


Setiap kegiatan yang diadakan di masjid ini selalu mendapat respon positif dari semua warga. Mereka selalu berbondong-bondong hadir dan ikut serta dalam setiap acara yang dilaksanan.


Hal itu bisa terjadi karena adanya masyarakat yang cinta masjid. Sehingga masjid bisa dijadikan tempat sebagaimana mestinya untuk sarana silaturrahmi.


Ridha Nabillah/3D

Al-Muhajir Tempat Hijrah Para Muqimin

Dakwahpos.com,Bandung – Warga sekitar masjid Al-Muhajir Panyileukan rutin adakan kegiatan-kegiatan masjid guna menumbuhkan keimanan warga.  Mulai dari kegiatan mengaji untuk ibu-ibu,kajian tafsir untuk kalangan bapak-bapak,hingga yasinan yang diperuntukan untuk berbagai kalangan.  
Dari banyaknya kegiatan yang ada di masjid tersebut,terdapat kisah tersendiri mengenai nama masjid yang terletak di Jl.Raya Panyileukan tersebut. "Masjid Al-Muhajir dibangun agar bisa menjadi wadah untuk berhijrahnya warga sekitar" Ujar  bapak Bahrun Rifa'i selaku ketua DKM Al-Muhajir dalam wawancara  Selasa (18/9).
Seperti kita ketahui bahwa Hijrah sendiri merupakan suatu proses perubahan dari yang buruk menuju kepada kebaikan. Mengapa nama masjid Al-Muhajir dipilih sebagai nama untuk tempat berhijrahnya para warga sekitar yang menetap atau bisa disebut juga dengan muqimin.  Menurut sejarah yang di ceritakan oleh ketua DKM masjid Al-Muhajir,masjid ini sebelumnya telah melakukan beberapa perubahan nama dengan berbagai pertimbangan mulai dengan nama Asy-Syifa,At-Ta'awun hingga Al-Muhajirin. Tetapi nama yang dirasa cocok dengan kondisi warga sekitar yaitu Al-Muhajir.
Nama Al-Muhajir dipilih karena kondisi warga sekitar masjid tersebut berasal dari berbagai daerah yang berbeda-beda,ada yang berasal dari Cicadas,Cimahi,bahkan ada juga yang berasal dari luar kota. Masjid ini menjadi salah satu harapan warga supaya menjadi wadah para warga berkumpul,mempelajari  Islam ,dan bahkan bisa menjadi tempat berhijrahnya warga sehingga bisa mengenal Islam lebih dalam.

Reporter: Zahidah Sabila R. (KPI/3D)

Usia Tak Membatasi Suatu Hal, Masjid Al- Salam

Dakwahpos.com BANDUNG,  Mesjid  AL – Salam terletak didaerah kampung palendang rt/rw 05/05, Desa Cileunyi Wetan   Kecamatan Cileunyi . yang di DKM mi oleh Bpk .H. Abul latif yang berumur enam puluh lima tahun ini (65) tak pernah pantang semangat untuk tetap mengajari dan membimbing segala kegiatan yang ada dan tetap melaksanakan kegiatan yang ada dimasjid al – salam ini .


Beliau juga  terkenal  dikalangan masyarat dengan sosok yang baik dan ramah , bahkan sabar dalam mengatasi segala hal baik tentang kepengurusan mesjid al – salam ini sendiri atau pun dengan beliau yang tetap membagiakan ilmu yang dia dapat kepada anak – anak maupun remaja dalam segala hal seperti beberapa kegiatan yaitu, dalam segi hafalan maupun segala kegiatan hiburan dan pengajian rutinan .


Beliau juga pernah berkata bahwa '' usia bukan Patokan seseorang untuk berhenti mempelajari atau membagikan ilmu yang didapat '' pesan beliau adalah '' jangan pernah malu untuk tetap belajar walaupun umur mu tak muda lagi '' ucap beliau (20190912)


Saat ini dimasa tua nya beliau menikmati masa itu dengan membagikan segala ilmu yang pernah ia pelajari , karna ilmu itu akan tetap selalu dibawa dan memberikan kesempatan bagi anak – anak untuk mendapat ilmu yang lebih baik , baik dunia maupun akhirat .
Reporter:ng.alif afifah/KPI/3C


Jamaah Miftahul Huda Adakan Pengajian Rutin

Dakwahpos.com, BANDUNG - Miftahul Huda, merupakan salah satu mesjid yang terletak di Panyileukan. Lebih tepatnya di Komp. Bumi Panyileukan No.30, Cipadung Kidul, Kec. Panyileukan, Kota Bandung, Jawa Barat. Sebuah mesjid yang bergerak dibawah dkm Mamat Rohima, MM ini memiliki berbagai macam kegiatan didalamnya.

Bukan hanya sebatas solat berjamaah, Miftahul Huda ternyata memiki segudang kegiatan bermanfaat lainnya yang dapat kita temui di mesjid ini. Beberapa diantaranya adalah pengajian ibu ibu dari masyarakat sekitar, DTA atau pengajian anak-anak, dan magrib mengaji.

Pengajian ibu-ibu di mesjid ini telah rutin dilakukan sejak dahulu, setiap sabtu sore para ibu disekitar mesjid beramai ramai menuju mesjid untuk menghadiri pengajian rutin. Disetiap pertemuannya, para ibu belajar tentang ilmu ilmu tentang keislaman. Biasanya para ibu telah memiliki jadwal siapa saja yang akan mengisi pengajian di hari itu. Bukan hanya ceramah, kegiatan lainnya seperti belajar tajwid Al-Qur'an dan diskusi. Hal ini tentunya sangat bermanfaat sekali, sekaligus menambah pengetahuan. Terlebih bagi ibu rumah tangga.

Kegiatan lainnya yang dapat kita temui adalah DTA. Yakni pengajian rutin yang dihadiri oleh anak anak di sekitar mesjid ini. Kegiatan ini biasa dilakukan setiap hari senin sampai Jumat, selepas solat ashar. "Kelas mereka pun dibagi, untuk kelas satu sampai dua belajarnya selepas asar dan untuk kelas tiga sampai SMP selepas magrib" ujar Reza Fauzi Rahman, selaku ta'mir dan pengajar di masjid ini (20190911). Mereka bersama sama belajar Alquran, tajwid, azan, solat dan kegiatan keagamaan lainnya. Disetiap pertemuan, anak anak diajar oleh para mahasiswa, sehingga dengan semangat mudanya anak anak menjadi betah dan tidak bosan untuk terus belajar.

      Satu lagi yang dapat kita ikuti di mesjid ini adalah kajian magrib nya. Setelah solat magrib biasanya ada pengajian yang dapat dikuti oleh seluruh masyarakat sekitar.
     Mesjid, merupakan tempat ibadah bagi umat islam di seluruh dunia. Tak hanya di kota kota besar, masjid sangat banyak kita temui bahkan di daerah-daerah kecil sekalipun. Hal ini sebanding dengan banyak nya masyarakat Indonesia yang menganut agama Islam.
Reporter: Nabilla Fitri Salsabilla/KPI/3C

Semangat Mengaji di Masjid At-Tarbiyatul Islamiyyah

Dakwahpos.com, Bandung. Masjid At-Tarbiyatul Islamiyyah merupakan masjid yang terletak di Jl.Desa Cipadung Rw 06 Kelurahan Cipadung Kecamatan Cibiru, Kota Bandung. Masjid ini aktif dalam melakukan aktivitas keagamaan. Dimulai dari pengajian, yasinan, sampai perayaan hari besar Islam.


Di masjid ini ada kegiatan pengajian anak-anak yang dilaksankan setelah magrib sampai isya. "Tetapi sekarang anak-anaknya entah masih ada apa tidak." ucap pak Djuanda yang akrab dipanggil pak Uju sebagai ketua DKM At-Tarbiyatul Islamiyyah.

Benar saja, setelah salat magrib masjid begitu sepi. "Biasanya setelah salat magrib, mulai ramai dengan kedatangan anak-anak yang akan mengaji," ujar pak Uju. Tetapi, pada Selasa (17/09/2019) hanya ada dua anak perempuan yang sedang mengaji dibalik tirai pembatas antara laki-laki dan perempuan.

Mirisnya, mereka mengaji tanpa bimbingan dari seorang guru. Hanya saling bergantian ketika membaca Alquran, ketika seorang membaca dan satu orang lagi menyimak bacaannya dan itupun bacaannya entah benar entah salah, yang penting mengaji.

Biasanya ada dua orang guru yang mengajar di masjid tersebut satu guru laki-laki dan satu guru perempuan. "sekarang mah gurunya gak ada. Jadi pada gak ngaji," ucap salah satu murid yang bernama Juwita.

Walaupun tidak ada guru, mereka tetap semangat untuk mengaji. Mereka tidak terpengaruh oleh teman-teman seusianya yang mungkin lebih memilih menonton televisi dirumah, daripada harus mengaji di masjid. Sungguh luarbiasa semangat mereka untuk memakmurkan masjid.


Reporter : Vivi Putri Sukmawan, KPI/3D

Virus-free. www.avast.com

Kekompakan Ngaji Di Masjid Istiqomah

Dakwahpos.com Bandung- Sulistiawati memberikan arahan yang baik kepada anak-anak di suasana kegiatan belajar mengajar sekaligus sebagai pembimbing mengaji pada Selasa, (24/2019).
 Bimbingan luar biasa yang dilakukan olehnya berlangsung dengan baik.
       
Sulistiawati memastikan kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar setiap harinya sesuai jadwal yang telah diagendakan  mengaji di Masjid Istiqomah sangat terlihat pula bahwa anak-anak gembira di kegiatan pengajian tersebut.
       Kegiatan ini bukan hanya sebagai pengajian pada umumnya.
 
Akan tetapi diselingi oleh game guna anak-anak tidak jenuh dan bosan sesuai agenda yang telah direncanakan oleh pihak disana pada tahun-tahun sebelumnya.
      Pengajian dilakukan rutin berfungsi untuk mendisiplinkan anak-anak supaya mau belajar agama.
 
Sangat disayangkan, pengajian ini terkadang terjadi kegaduhan ketika anak-anak susah diatur dan sedikit bikin jengkel para pengajar, Ujar Nining wakil ketua DKM.
      Suatu hal yang patut dimaklumi hal ini, karena ini merupakan suatu proses mendidik anak diusia dini pada ajaran agama yang harus dilakukan semestinya bahkan dari usia kecil seperti ini.


Sherly Sagita, KPI 3D

Masjid Al-Anshari Cipadung Adakan Kajian untuk Warga Sekitar

Dakwahpos.com, Bandung- Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Anshari Cipadung mengadakan kajian rutinan untuk warga sekitar.
Puluhan Jamaah turut hadir dalam kajian ini, terhitung ada 60 orang jamaah yang mengahadiri termasuk dengan mahasiswa ,Minggu (22/9).


Kajian di Masjid Al-Anshari ini diawali dengan tawasul terlebih dahulu yang dipimpin oleh salah satu jamaah yang hadir.
Untuk pengisi kajian setiap minggunya terkadang berbeda. pada kajian kali ini kajian diisi oleh Dr. Azis Mulhid. M.Ag salah satu ustadz sekaligus pengurus pengelolaan perpustakaan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.

Pengelola perpusatakaan tersebut  menyampaikan dakwahnya yang mengusung tema " 3 Amal yang pahalanya tidak ada batasnya, yaitu Puasa,Sabar, dan memaafkan orang yang sudah berbuat dzolim kepada kita". Amalan ini sangat sinkron dengan kehidupan sehari-hari maka kita haruslah memanfaatkan amalan ini dengan sebaik-baiknya.
"Apa yang kita tanam itulah yang kita tuai dan beliau menjelaskan pula dalam peribahasa sunda "Melak bonteng jadi bonteng, Melak cabe jadi cabe,"tuturnya.


Diakhir ceramahnya beliau menyampaikan selain untuk memperdalam ilmu agama, pengajian ini  juga menjalin silaturahmi antar warga  di Desa Cipadung .
Oleh karena itu, pemerintah desa pun  selalu mendukung kegiatan ini karena berdampak positif untuk kehidupan warga "ujarnya.
(Reporter : Salma Dinda Regina/ KPI 3D)

KEMBANGKAN KEMAMPUAN PUBLIC SPEAKING LEWAT MUHADHARAH

KEMBANGKAN KEMAMPUAN PUBLIC SPEAKING LEWAT MUHADHARAH

    Dakwahpos.com BANDUNG-Masjid Ar-Rahman merupakan pusat tempat belajar mengajar para santri Pondok Pesantren Al-Hidayah 2. Seluruh santri adalah mahasiswa Uin Sunan Gunung Djati Bandung baik mahasiwa bidik misi maupun yang bukan bidik misi. Kegiatan-kegiatan para santri di masjid Ar-Rahman diantaranya Muhadharah, halaqah atau yasinan, mengkaji kitab kuning, dan lain-lain.

    Muhadharah adalah salah satu program yang diadakan oleh bidang LDSA. LDSA Merupakan singkatan dari Lembaga dakwah santri A.l-Hidayah, ketua bidangnya adalah Hendi supriatna, Seorang mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Bidang ini sendiri ada setelah dibentuknya sebuah Organisasi yaitu Organisasi Santri Pesantren Al-Hidayah  2 disingkat dengan OSPA

Muhadharah sebagai kegiatan wajib santri yang rutin dilakukan setiap malam minggu di masjid Ar-rahman pondok pesantren Al-Hidayah 2. Dari kegiatan muhadharah para santri dibentuk untuk memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan memiliki mental berani berbicara didepan santri-santri lain dan pengurus yang membimbingnya. Mereka pun dituntut untuk berpidato tanpa menggunakan teks sehingga sebelum pelaksanaan muhadharah mereka yang bertugas harus berlatih dan menyiapkan materinya semaksimal mungkin.

Setiap minggu santri memiliki tugasnya masing-masing yang telah dijadwalkan oleh pengurus, sehingga memudahkan ketika pelaksanaanya. Tugas-tugas tersebut antara lain, pembawa acara, pembaca ayat suci Al-Qur'an, bershalawat, khutbah shalat jum'at, dan berpidato.   

"Kegiatan muhadharah sebagai pelatihan dan menyaring bakat-bakat para santri dalam bidang public speaking," jelas Ratih selaku anggota dari Lembaga Dakwah Al-Hidayah 2.

Kemudian setelah selesai acara pengurus akan memberikan penilaian atau evalusi kepada mereka yang telah tampil dari mulai gaya bahasa, retorika, gerak tubuh dan sebagainya.

Hal yang membuat para santri antusias dalam setiap acara yang diadakan pondok pun tidak lepas dari cara pengurus dalam membimbing dan mengajar dengan lemah lembut dan penuh perhatian namun tentunya dibarengi dengan ketegasan. Sehingga para santri tidak merasa tertekan ketika belajar.

Pada salah  satu evaluasi bapak Drs. H Nana Rohana M.M.Pd selaku pengurus sekaligus pemilik dari pondok pesantren Al-Hidayah 2 berkata "kalian bukan sembarang santri tapi mahasantri dengan subjek mahasiswa dan santri"    . hal itu menunjukan bahwa santri-santri pondok pesantren Al-Hidayah 2 merupakan orang-orang yang telah berpikir dewasa dan dapat bijaksana dalam melakukan segala sesuatu.


Penulis

Neng Devi Azizah

Kajian Rutin Masjid Al Hasan

Kajian Rutin Masjid Al Hasan

Dakwahpos.com,Bandung-Berbicara mengenai pengajian ataupun kajian di zaman sekarang mungkin sudah tak asing lagi terdengar di telinga setiap orang, kajian itu sendiri adalah sebuah rutinitas dimana didalamnya berbicara mengenai persoalan agama, ataupun mungkin diluar tema itu sendiri

Ditemui di sebuah Masjid di daerah Cileunyi Bandung yakni, Masjid Al-Hasan Bumi Panyawangan, menurut ketua Dkm Masjid tersebut  Prof. Dr.EnchoMulyasa, M.pd

Alasan mengadakan kajian rutin yang selalu diadakan di Masjid ini adalah " Alasan bapak sederhana, saya ingin menambah jamaah "ujarnya. Selasa (17/9/19)

Tak lepas dari semua banyak kajian yang selalu di adakan,akan sangat kurang rasanya tanpa adanya para pemuda maupun pemudi yang ikut andil dalam ke organisasian masjid tersebut.

Untuk jumlah setiap orang yang mengikuti kajian tersebut berjumlah 30 sampai 100 orang, di rasa itu sangat kurang sekali, namun para pengurus masjid dan semua jajarannya sedang berusaha untuk meningkatkan semuanya.

Dalam kajian tersebut kebanyakan jamaah yang hadir adalah dari daerah Bandung Timur dan tak lepas dari para mahasiswa, diantaranya mahasiswa Uin, Unpad, Ikopin, Ipdn. Datangnya mereka sudah sangat baik dan memberikan hal positif untuk anak-anak di zaman sekarang.

Reporter: Neng Syifa Viarawi Purbaya/KPI/3C

Amal Masjid Tidak Dilihat dari Bangunan

Dakwahpos.com, Bandung – Warga di sekitar Masjid Nurul Iman Cipadung giat melaksanakan salat fardu berjamaah. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan nilai spiritualitas dan mengembalikan nilai dasar dari masjid itu sendiri. Masjid kecil yang terletak di dalam Desa Cipadung ini lebih mengutamakan kegiatan dalam masjid daripada keindahan masjidnya.

 

Dalam pengajian yang rutin dilaksanakan, Ust. Ade selaku ketua DKM Nurul Iman menuturkan bahwa Allah itu tidak melihat masjid dari bangunannya, tetapi dari amalan masjid itu sendiri. Masjid yang sederhana namun sering digunakan salat lebih disukai-Nya daripada masjid yang besar namun sepi.

 

 Meskipun begitu, akan lebih baik jika masjid yang sudah besar dan bagus dipenuhi oleh jamaah, baik untuk melaksakan salat fardu maupun kegiatan keagamaan lainnya.

 

Beliau mengibaratkan masjid yang megah tanpa kegiatan itu seperti mendandani perabotan rumah, namun tak diisi. "Jangan sampai masjid itu bermegah-megahan tapi tidak sebanding dengan amal yang dilakukan di dalam masjid. Masjid boleh saja megah, namun jamaahnya tidak banyak, itu tidak baik. Ibaratnya, seperti kita memperindah rumah dengan membeli perabotan yang bagus dan mahal, tapi rumah itu kosong." Ujarnya, Selasa (24/9/2019).

 

 

Reporter: Siti Sarah R. (KPI/3D)

KAJIAN SUBUH DAN SARAPAN BERSAMA : HABLUM MINALLAH WA HABLUM MINANNAS

Dakwahpos,com, CIMAHI— Dewan kemakmuran masjid (DKM) masjid besar kecamatan Cimahi Utara mengadakan pengajian rutin dan sarapan bersama, Sabtu (21/09). Kegiatan tersebut bertempatkan di Jl. Cihanjuang, Cibabat, Cimahi Utara, Kota Cimahi.

Pengajian diadakan setiap Sabtu subuh pada minggu ketiga setiap bulannya. Pengajian ini hanyalah salah satu dari beberapa kegiatan rutin yang diadakan DKM masjid besar kecamatan Cimahi Utara.

Kurang lebih sekitar tiga puluh jemaah yang berasal dari komplek sekitar masjid menghadiri kegiatan tersebut. Para jemaah mulai berkumpul di masjid sebelum adzan subuh berkumandang. Tak hanya bapak-bapak, kegiatan tersebut juga turut dihadiri oleh ibu-ibu daerah setempat.

Kegiatan diawali dengan shalat subuh berjamaah. Setelah shalat subuh, H. Muhammad Marwan Fahrurroji yang bertindak sebagai imam dan pemateri melanjutkan kegiatan dengan memulai kajian bertemakan tentang cinta kepada Allah.

Meskipun baru dua kali mengisi materi pada pengajian subuh tersebut, pemateri sangat mengapresiasi antusiasme jemaah yang hadir. Menurutnya, pengajian yang dilaksanakan setelah shalat subuh membawa banyak manfaat.

"Kegiatan ini sangat luar biasa, saya sangat mengapresiasinya. karena seperti dalam hadits Rasulullah Saw.--orang yang tidur setelah subuh itu akan menimbulkan kefakiran-- . Bahkan diantaranya, barang siapa orang yang bangun sebelum adzan subuh akan terhindar dari penyakit yang berat" tuturnya.

Kegiatan yang sudah dilaksanakan selama satu tahun terakhir ini juga menyediakan sarapan sederhana untuk para jemaah yang hadir. Sarapan tersebut bersumber dari dana kas DKM masjid. Para jemaah tak mengeluarkan satu peser pun dalam penyediaan sarapan tesebut.

Pada tiap kegiatannya, para jemaah akan bergiliran menyiapkan sarapan setelah materi selesai disampaikan.

"Biasanya mah ibu-ibu yang nyiapin teh. Gantian sekarang mah bapak-bapak, ibu-ibunya pengen tinggal makan" ujar Bu Siti, salah satu jemaah yang menghadiri pengajian.

Meski bukan sarapan mewah, para jemaah berkumpul dan menikmati sarapan sembari bercengkerama satu sama lain. Para jemaah berharap agar kegiatan serupa lebih sering dilaksanakan. Selain untuk menambah ilmu serta ketaatan pada Allah, mereka juga bisa bersosialisasi. Inilah perwujudan Hablum Minallah dan Hablum Minannas.

Oleh : Nurbaiti Dwi D / Mahasiswi 3 KPI C UIN SGD Bandung

Mengenal Lebih Dekat tentang Masjid Al Amanah

Mengenal Lebih Dekat Tentang Masjid Al-Amanah

Dakwahpos.com,Bandung- Diwilayah kecamatan Cibiru terdapat banyak sekali Masjid-Masjid Jami'. Salah satu Masjid Jami' di kecamatan Cibiru adalah Masjid Al Amanah yang terletak di Babakan Dangdeur Rt 02 Rw 04 kel. Pasirbiru kec. Cibiru kota Bandung.

Masjid Al Amanah ini merupakan salah satu masjid yang letaknya sangat strategis, karena dikelilingi oleh kos-kosan para mahasiswa/i UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Sehingga sering dikunjungi dan digunakan untuk aktivitas peribadatan.

Ustad Hendi selaku ketua DKM Masjid Al Amanah memaparkan kegiatan yang ada di masjid tersebut,
"Kegiatan utama di Masjid Al Amanah selain shalat berjamaah itu ada pengajian rutin untuk para orang tua, dan juga anak-anak" Ujarnya. Selasa (18/09/2019).

Beliau juga mengatakan, waktu dari setiap kegiatan itu berbeda-beda, "Untuk anak-anak itu biasanya habis maghrib, saya dibantu para warga untuk mengajar ngaji anak-anak. Untuk pengajian ibu-ibu itu biasanya setiap hari jum'at setelah shalat jum'at" ucapnya

Disini beliau berusaha untuk memfasilitasi kebutuhan rohani para warga sekitar dalam bentuk pengajian-pengajian yang diadakan rutin. Dan beliau juga berusaha adil membagi segmentasi untuk segala usia dikalangan masyarakat.

Reporter: Nabilah Salim, KPI/3/C
© Vokaloka 2023